tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati atau Srimul, resmi membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2025. Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat ke level 7.079,43.
Dalam semenit pertama, indeks komposit tumbuh 0,39 persen ke 7.107,82. Total 216 saham menguat, 100 melemah, dan 631 lainnya stagnan.
Sementara nilai transaksi awal menyentuh Rp295,2 miliar, dengan volume 1,2 miliar saham. Lalu, sejumlah indeks pendukung bergerak ke zona hijau seperti LQ45, JII, IDX30, dan MNC36 masing-masing di bawah 1 persen.
“Tahun 2024 bukan tahun yang mudah, yang duduk di sini semua sangat familiar dengan dinamika tersebut masing-masing sudah diberi jatah tekanannya,” kata Sri Mulyani, dalam sambutannya di acara Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2025, di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/01/2025).
Sektoral pendongkrak indeks didukung oleh energi, keuangan, infrastruktur, properti, bahan baku, properti, dan transportasi. Sementara sektor yang mengalami penurunan meliputi industri, teknologi, dan kesehatan.
Tiga saham pemimpin top gainers meliputi PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) naik 16,18 persen ke Rp158, PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) naik 15,38 persen ke Rp150, dan PT Pudjiadi Sons Tbk (PNSE) melesat 15,22 persen ke Rp795.
Sementara emiten pemuncak top losers adalah PT Trias Sentosa Tbk (TRST) anjlok, sebesar 17,00 persen ke Rp498, PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) turun menjadi 13,04 persen ke Rp240, dan PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) yang tergelincir 9,52 persen ke Rp171.
Turut hadir dalam pembukaan ini yakni, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan RI, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK RI, serta Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama