tirto.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah hingga 3,25 persen di level 7.036 secara year to date (ytd) hingga 27 Desember 2024.
Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK IB, Aditya Jayaantara, mengatakan indeks ini bergerak cukup dinamis walaupun berada di titik terlemah dibandingkan periode tahun lalu di level 7.272 per 29 Desember 2023.
“Indeks bergerak cukup dinamis meskipun sempat sentuh titik rendah, namun juga berhasil mencapai all time high sepanjang tahun 2024,” ungkap Aditya dalam konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/202).
Aditya menjelaskan, IHSG sempat mengalami tren peningkatan dengan berada di level tertinggi atau all time time high pada 19 September 2024, menyentuh rekor di level 7.905.
“Kinerja pasar modal domestik, dalam perjalanan satu tahun terakhir ini, kita menunjukkan resiliensi yang cukup tinggi, luar biasa, di tengah tantangan global yang juga dinamis di tahun 2024 ini,” tutur Aditya.
Sementara itu, kapitalisasi pasar atau market cap tercatat sebesar Rp12.264 triliun, atau meningkat 5,05 persen dibandingkan 29 Desember tahun lalu, sebesar Rp11.674 triliun.
Kemudian, dia juga membeberkan adanya peningkatan pada Indonesia Composite Bond Index (ICBI) atau indeks pasar obligasi ditutup di level 392,36, tumbuh sebesar 4,74 persen dibanding pada 29 Desember 2023 yang berada di level 374,61.
“Di sisi pasar surat utang, tercatat pertumbuhan yang positif dengan indeks ICPI, ditutup di level Rp392,36 persen, atau mencatatkan kenaikan sebesar Rp4,74 persen. Dari aktivitas pertumbuhan dana di pasar modal hingga 27 Desember, tercatat 180 penawaran umum, termasuk 35 emiten baru, dengan total penyimpanan dana sebesar Rp251 triliun,” ucap Aditya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Anggun P Situmorang