tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 20,18 poin atau 0,26 persen ke posisi 7.787,2 pada pembukaan perdagangan Senin (21/10/2024). Indeks saham melanjutkan penguatannya setelah ditutup menguat 25,02 poin atau 0,32 persen pada penutupan perdagangan Jumat (18/10/2024).
Pada menit-menit awal, sebanyak 151 juta saham diperdagangkan, dengan nilai mencapai Rp113,8 miliar dan frekuensi perdagangan mencapai 7.550 kali transaksi. Dalam perdagangan ini, 109 saham tercatat mengalami kenaikan, 43 saham mengalami koreksi dan 99 saham stagnan.
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 tercatat menguat 4,02 persen atau 0,42 persen ke posisi 965,07.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, memprediksi cerahnya IHSG pada perdagangan Senin (21/10/2024) pagi disebabkan oleh kepercayaan investor terhadap program-program baru yang diluncurkan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang baru dilantik, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
"Pergerakan IHSG masih menunjukkan tren naik, dan peluang untuk mengalami apresiasi tetap terbuka lebar. Dinamika pascapelantikan Prabowo-Gibran akan menjadi momen yang dinanti oleh investor, terutama terkait program-program baru yang akan diluncurkan," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (21/10/2024).
Selain kebijakan-kebijakan ekonomi, inisiatif politik Prabowo juga diharapkan dapat mengerek pertumbuhan ekonomi nasional. Meski begitu, ke depannya masih perlu dilihat lagi bagaimana upaya Prabowo-Gibran dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi tinggi.
"Terkait dengan gebrakan politik, gebrakan ekonomi maupun gebrakan di bidang-bidang lainnya di mana hal tersebut akan memiliki dampak khususnya ya bagi pertumbuhan ekonomi ke depan," imbuh dia.
Di sisi lain, prospek cerah IHSG hari ini juga didoronh oleh kebijakan penurunan suku bunga acuam Bank Indonesia pada September lalu, menjadi 6 persen. Kebijakan yang searah dengan terjaganya inflasi di level rendah, membuat stabilitas nilai tukar rupiah cenderung menguat.
"Cadangan devisa juga stabil dengan total nilai mencapai 149,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada September 2024. Angka ini didukung oleh penerimaan dari ekspor minyak dan gas, pendapatan pajak, serta pinjaman luar negeri pemerintah," ujar Nafan.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang