tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka hijau ke level 6.219 pada perdagangan, Kamis (10/4/2025). Mengutip RTI Business, indeks saham Indonesia meningkat sebesar 4,21 persen atau 251.046 poin.
Tercatat sebanyak 488 saham yang mengalami kenaikan, 70 saham terperosok ke zona merah, dan 98 saham dalam kondisi stagnan atau tidak bergerak. Terpantau saham-saham pada bank di Indonesia dibuka hijau, pertama, PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA yang dibuka di harga 8.275, lalu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI di harga 3.810.
Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk alias BMRI di level 5.025, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dibuka di harga 4.240. Sementara itu, total volume perdagangan tercatat sebanyak 6.428 miliar dengan kapital market mencapai 106.370.09 triliun.
Penguatan ini seiring dengan usai diumumkannya penundaan tarif impor resiprokal untuk 90 hari oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, Presiden Trump telah mengumumkan penghentian sementara selama 90 hari atas tarif yang lebih tinggi kepada puluhan mitra dagang Amerika setelah tengah malam.
Namun demikian, meskipun ditunda selama 90 hari, Trump tetap menaikkan bea masuk kepada Tiongkok hingga 125 persen. Nico menjelaskan, perubahan ini terjadi setelah 13 jam, setelah perubahan tarif di 56 negara dan Uni Eropa berlaku yang dimana memicu gejolak pasar dan memicu ketakutan akan resesi.
Nico mengatakan pada akhirnya mendorong para pemimpin bisnis dan investor untuk mengubah arahnya. Alhasil, Dow Jones naik hingga 7.69 persen, begitupun dengan Nasdaq yang ditutup naik hingga 12.16 persen, dan Russell 2000 yang juga ditutup naik 8.66 persen.
“Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance 5.880– 6.160,” ungkap Nico dalam analisisnya, Kamis.
Sebelumnya, Donald Trump, mengumumkan jeda penerapan tarif timbal balik ke hampir semua negara selama 90 hari atau tiga bulan penuh, termasuk Indonesia yang terkena tarif sebesar 32 persen.
Namun Trump tetap memberlakukan tarif yang sangat besar kepada Cina. Trump bahkan akan menaikkan tarif ke Cina menjadi 125 persen dari 104 persen setelah Tiongkok mengumumkan tarif pembalasan tambahan terhadap Amerika Serikat pada Rabu pagi.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama