Menuju konten utama

Update IHSG Hari Ini: Apakah Masih Anjlok?

Informasi mengenai kondisi IHSG BEI hari ini. Apakah masih anjlok? Simak dalam artikel ini.

Update IHSG Hari Ini: Apakah Masih Anjlok?
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025).ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz

tirto.id - Masyarakat menyoroti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang lesu dalam beberapa waktu terakhir. Lantas, apakah IHSG hari ini masih anjlok? Simak updatenya dalam artikel ini.

IHSG diprediksi masih akan anjlok dalam beberapa waktu ke depan. IHSG kemungkinan dapat melemah ke level krusial selanjutnya.

"Dari sisi teknikal, IHSG kini berada di area support 5.945 sampai 6.045, dengan level krusial selanjutnya di 5.500 sampai 5.636. Artinya, secara jangka pendek, masih ada risiko pelemahan lanjutan," ungkap pengamat pasar modal sekaligus founder Stocknow.id, Hendra Wardana, Rabu (9/4/2025) dikutip Antara.

Pelaku pasar saat ini sedang menunggu kabar baik dari negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) mengenai tarif impor baru yang diberlakukan Presiden AS, Donald Trump, terhadap sebagian besar negara di dunia, termasuk Indonesia sejak Rabu, 2 April 2025. Apabila negosiasi memberikan sinyal positif, IHSG diyakini akan kembali menguat.

"Namun, kemungkinan technical rebound tetap terbuka, terutama jika ada sinyal diplomasi tegas dari Presiden Prabowo Subianto dalam menanggapi kebijakan tarif Trump," ujar Hendra.

Apakah IHSG Hari Ini Masih Anjlok?

IHSG BEI pada hari ini, Rabu (9/4/2025) pagi, dibuka melemah 17,70 poin atau setara 0,30 persen pada angka 5.978,44. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,00 poin atau 0,15 persen pada angka 666,77.

Meski IHSG masih melemah di tengah ketegangan perang dagang yang digelorakan oleh AS, Kepala Ekonom Perama Bank, Josua Pardede, meyakini pasar Indonesia tetap akan tangguh. Menurut Josua, fondasi ekonomi Indonesia lebih baik ketimbang negara lain.

“Dibandingkan negara lain yang mengalami koreksi lebih dalam, kinerja IHSG bisa dikatakan 'tidak buruk' dan bahkan menjadi sinyal kepercayaan investor terhadap fondasi ekonomi Indonesia yang cukup kuat,” kata Josua, Rabu (9/4/2025) dikutip Antara.

Josua mengungkapkan IHSG hanya melemah 7,9 persen sejak kebijakan kenaikan tarif impor AS yang diberlakukan oleh Trump. Hal tersebut menggambarkan bahwa pengaruhnya terhadap pasar modal Indonesia tidak terlalu buruk.

“Pasar modal Indonesia relatif lebih tangguh dibandingkan banyak negara lain, termasuk Italia, Argentina, Vietnam, Prancis, Singapura, dan bahkan Amerika Serikat sendiri yang mencatat penurunan 10,7 persen dalam periode yang sama,” ungkapnya.

Menurut Josua, hal tersebut tak terlepas dari rendahnya nilai ekspor Indonesia ke AS, yang hanya menyumbang sebesar 2,2 peresn dari Produk Domestik Bruto (PDB). Tentu ini lebih kecil apabila dibandingkan negara lain seperti Vietnam yang nilainya mencapai 33 persen.

“Ini memberikan fleksibilitas lebih besar bagi Indonesia dalam menyikapi kebijakan proteksionis AS, serta mengurangi dampak langsung terhadap perekonomian secara keseluruhan,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Elisabet Murni P