Menuju konten utama

Sosok Presiden Afsel Cyril Ramaphosa & Tujuannya ke Indonesia

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa kunjungi Indonesia hari ini, Rabu (22/10). Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin hubungan bilateral.

Sosok Presiden Afsel Cyril Ramaphosa & Tujuannya ke Indonesia
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. (ANTARA/Anadolu)

tirto.id - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengunjungi Indonesia hari ini, Rabu (22/10). Kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas hubungan bilateral Indonesia-Afrika Selatan (Afsel).

Melansir unggahan akun Instagram @tmcpoldametrojaya, pihak kepolisian akan menjalankan prosedur rekayasa lalu lintas (lalin) pada Rabu-Kamis, 22-23 Oktober 2025, untuk menyambut Presiden Afsel. Mereka bakal menutup sementara beberapa jalan utama di wilayah Jakarta sebagai bentuk penghormatan.

Sejumlah ruas jalan utama di Jakarta yang ditutup mencakup Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan M.H. Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Gatot Subroto. Pihaknya juga akan memastikan keamanan Ramaphosa melalui pengawalan.

Kunjungan kenegaraan Presiden Afsel Cyril Ramaphosa ke Indonesia adalah atas undangan Presiden RI Prabowo Subianto.

Di awal, Ramaphosa akan menghadiri acara penyambutan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (22/10). Kemudian, membicarakan persiapan hubungan bilateral Indonesia-Afsel dengan Presiden Prabowo.

Ia akan menyampaikan pidato tentang hubungan bilateral dengan NKRI. Khususnya untuk memperkuat hubungan kerja sama di dalam bidang perdagangan, pariwisata, pertahanan, dan pertanian.

Hubungan kedua negara ini dilakukan demi mendiversifikasi perdagangan sehingga mampu menghadapi dinamika internasional. Pasca membicarakan hubungan bilateral, Presiden Ramaphosa akan menghadiri acara jumpa pers bersama Presiden Prabowo Subianto.

Profil Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa

Matamela Cyril Ramaphosa merupakan presiden ke-5 Afrika Selatan yang mulai menjabat pada 15 Februari 2018. Ia dilahirkan di daerah Soweto, Johannesburg, Afrika Selatan pada 17 November 1952.

Pendidikan terakhirnya tercatat sebagai Sarjana Kejaksaan dari University of South Africa (UNISA) atau Universitas Afrika Selatan. Setelah lulus, ia bekerja sebagai penasihat hukum di Council of Unions of South Africa (CUSA).

Ia sempat ditangkap karena membentuk National Union of Mineworkers (NUM) pada 1982 silam. Setelah lepas, ia bergabung dengan Congress of the South African Trade Union (COSATU).

Ramaphosa mengundurkan diri dari jabatannya selaku sekretaris jenderal (sekjen) di organisasi serikat pekerja tersebut pada 1991. Kemudian, menjadi Sekjen African National Congress (ANC) pada tahun yang sama.

Dalam pemilihan umum perdana di Afrika Selatan tahun 1994, Ramaphosa resmi menjadi Ketua Majelis Konstitusi. Namun, dikabarkan mengundurkan diri dari perpolitikan pada 1996.

Ia pun memulai kariernya sebagai pengusaha mulai tahun tersebut. Misalnya memiliki McDonald's Afrika Selatan, mendirikan Shanduka Group, menjadi ketua dewan di penyedia layanan seluler MTN, dan menjabat anggota dewan di perusahaan produsen logam Lonmin.

Catatan perpolitikannya ada kembali pada Desember 2012 silam, tepat ketika dirinya menjadi Wakil Presiden ANC (2012-2017). Pada waktu hampir bersamaan, ia juga merangkap tugas sebagai Wakil Presiden Afsel (2014-2018).

Setelah menjadi wakil dari mantan Presiden Jacob Zuma sejak 2014 silam, Ramaphosa resmi menjadi Presiden Afsel mulai tanggal 15 Februari 2018. Ia didampingi wakil pertamanya David Mabuza (2018-2023), sementara pendamping yang kedua Paul Mashatile (2023-sekarang).

Ingin melihat lebih banyak informasi terbaru tentang perpolitikan dan kerja sama mancanegara? Simak terus berita internasional paling baru melalui tautan di bawah ini.

Kumpulan Berita Internasional

Baca juga artikel terkait PRESIDEN atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Syamsul Dwi Maarif