tirto.id - Majelis hakim menolak jaminan penangguhan penahananan yang diajukan P Diddy atau Sean Combs. Ia tetap ditangkap. Raper asal Amerika Serikat itu kini harus bersiap menghadapi sejumlah tuduhan di pengadilan.
Berdasarkan pemberitaan The Guardian, Rabu (18/9/2024), pengacara P Diddy atau Sean Combs telah mengajukan jaminan senilai $50 juta atas kasus yang dialami kliennya.
Namun demikian, hakim dikabarkan menolak untuk mengabulkan permohonan tersebut. Tak ayal, pria yang juga akrab disapa Sean "Diddy" Combs itu harus mendekam di penjara Brooklyn guna menghadapi sejumlah tuduhan.
Sederet kasus yang menyeret P Diddy di antaranya terkait perdagangan seks dan pemerasan hingga prostitusi.
Profil Sean Combs & Perjalanan Karier
P Diddy atau Sean Combs memiliki sejumlah nama sebutan. Selain dua panggilan tersebut, ia juga dikenal sebagai Diddy, P. Diddy, Puff Daddy, Sean “Puffy” Combs, atau Sean John Combs. Nama aslinya konon adalah Sean John Combs.
Sean Combs merupakan seorang rapper asal Amerika Serikat. Dirinya juga berprofesi sebagai produser. Puff Daddy lahir di New York, AS, 4 November 4 1969. Usianya kini sudah menginjak 53 tahun.
Menurut laman Biography, Sean Combs mulai meluncurkan label produksi musik Bad Boy Entertainment pada 1993. Saat itu, ia menjalin kerja sama dengan sederet artis papan atas dunia.
Semisal Mariah Carey, New Edition, dan Method Man. Lalu Babyface, TLC, Boyz II Men, Lil’ Kim, SWV, dan Aretha Franklin. Mary J. Blige, Faith Evans, serta Biggie Smalls juga turut gabung.
Lagu "I'll be Missing You" pernah menduduki puncak Billboard Hot 100 selama 11 pekan. Ia kemudian merilis album pertama, No Way Out, hingga meraih Grammy Award.
Selain berkarier di dunia musik dan rekaman, sang raper juga menjalani bisnis pakaian lewat Sean Jean, tampil di acara reality show, dan mengeluarkan produk tequila.
Mulai 2001, Combs meniti karier di dunia seni peran. Ia terlibat dalam sederet film, seperti Made (2001), Monster's Ball (2001), dan Carlito's Way: Rise to Power (2005). Lainnya adalah Get Him to the Greek (2010), Muppets Most Wanted (2014), dan Girls Trip (2017).
Kendati lama berada di puncak karier, P Diddy malah terlibat sejumlah kasus. Ia harus berurusan dengan hukum.
Senin, (25/3/2024), properti milik Sean "Diddy" Combs atau P Diddy di Los Angeles dan Miami digeledah aparat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Pihak agen federal dilaporkan menemukan sejumlah senjata api. Ia diduga terlibat kasus perdagangan seks, pelecehan seksual, permintaan dan distribusi narkotika, serta kepemilikan senjata api ilegal.
"Tidak ada alasan unjuk kekuatan yang berlebihan oleh pihak berwenang. Combs tidak pernah ditahan, tetapi berbicara dan bekerja sama dengan pihak berwenang," kilah Aaron Dyer, pengacara P Diddy.
Kronologi Kasus Sean Combs: Ancaman Penjara Seumur Hidup
Beberapa bulan pasca penggeledahan di rumahnya, Sean Combs kini harus menjalani tuntutan di pengadilan dengan sejumlah tudingan.
Variety pada Selasa (17/9), menyebutkan daftar tuduhan yang dialamatkan kepada sang raper mencakup konspirasi pemerasan, perdagangan seks disertai paksaan, penipuan, atau pemaksaan, hingga terlibat urusan prostitusi.
Andai Puff Daddy terbukti bersalah, ia terancam hukuman penjara minimal 15 tahun dan maksimal seumur hidup.
Berdasarkan isi dakwaan dalam kronologi kasus, Combs dinilai melakukan perbuatan berupa "memukul, menendang, melempar benda-benda, dan menyeret korban, serta kadang menjambak rambut".
"Freak Off adalah pertunjukan seks yang rumit dan menghasilkan pertunjukan seks yang diatur, disutradarai, dilakukan oleh Combs, dan sering kali direkam secara elektronik," bunyi salah satu isi surat dakwaan.
Tak hanya itu, P Diddy juga dituding mengendalikan para korban disertai kekerasan dan memberikan janji-janji imbalan finansial atau hukuman.
Masih berdasarkan isi dakwaan, Combs dan petugas keamanannya disebut turut membawa senjata api. Puff Daddy mengacungkan pistol untuk mengancam para korban dan saksi lain.
Dalam penggeledahan yang dilakukan di rumahnya, aparat dikabaran menemukan beberapa senjata AR-15 dengan nomor seri yang sudah dirusak.
Berdasarkan keterangan CBS News, Rabu (18/9), Hakim Robyn Tarnofsky memerintahkan agar Combs ditahan setelah mendengar keterangan dari jaksa penuntut dan tim kuasa hukum Combs.
Marc Agnifilo, pengacara Combs, mengajukan banding atas keputusan itu, namun tetap kalah. Menurut jaksa penuntut, penahanan Combs diperlukan karena ia dinilai bisa menimbulkan bahaya bagi masyarakat. P Diddy juga dianggap berulang kali menghalangi dan berpotensi melarikan diri.