tirto.id - Dokumen persidangan terkait skandal perdagangan seks yang melibatkan Jeffrey Epstein telah dirilis pada Rabu (3/1/2024). Sejumlah orang ternama disebut dalam dokumen itu. Namun, siapa sebenarnya Jeffrey Epstein? Apa kasus dan isi dokumen yang diungkap?
Jeffrey Epstein merupakan seorang ahli keuangan dan penjahat seksual. Lahir pada 20 Januari 1953 di New York City, Jeffrey Epstein tumbuh besar di salah satu wilayah metropolitan Amerika Serikat tersebut.
Saat tengah mengawali karier profesionalnya, Jeffrey Epstein merupakan guru matematika di Dalton School, sebuah sekolah persiapan perguruan tingga swasta coedukasi. Meski tak mengantongi ijazah sarjana, Epstein tetap bisa mengajar di Dalton School.
Akan tetapi, pada 1970-an, Jeffrey Epstein baru memulai kariernya di sektor perbankan dan keuangan. Selepas di Dalton School, Epstein kemudian bekerja di Bear Stearns. Di bank investasi itu, Epstein menjalani berbagai peran.
Pada 1982, Jeffrey Epstein menjajal tantangan baru di sektor perbankan dan keuangan. Ia mendirikan perusahaannya sendiri di sektor tersebut dengan nama J. Epstein and Co dan mampu mengelola aset klien senilai lebih dari 1 miliar dolar Amerika.
Jeffrey Epstein pernah dekat dengan para pesohor dan pejabat. Sebut saja Pangeran Andrew dan 2 mantan presiden Amerika Serikat, yaitu Donald Trump dan Bill Cinton. Ia juga tercatat membeli rumah besar di Florida, peternakan di New Mexico, dan rumah pribadinya dikatakan juga salah satu yang paling besar di New York.
Apa Kasus Jeffrey Epstein?
Jeffrey Epstein telah terjerat kasus perdagangan seks sejak 6 Juli 2019. Epstein ditangkap di Bandara Teterboro, New Jersey, Amerika Serikat, setelah tiba dari Prancis. Dikutip dari Townandcountrydocumentarymag.com, dakwaan atas Epstein menyebut bahwa:
"Selama bertahun-tahun, Jeffrey Epstein, terdakwa, melakukan eksploitasi seksual dan pelecehan terhadap puluhan gadis di bawah umur di rumahnya di Manhattan, New York, dan Palm Beach, Florida, di antara lokasi lainnya.
Epstein juga dituduh membayar korban tertentu untuk merekrut gadis-gadis lain yang akan mengalami penganiayaan serupa. Inilah yang membuat jumlah korban Epstein meningkat. Sasaran pelecehan seksual Epstein adalah gadis-gadis berusia 14 tahun.
Setelah penangkapan Jeffrey Epstein, penggeledahan segera dilakukan terhadap rumahnya di New York City. Menurut New York Times, penggeledahaan tersebut menghasilkan temuan foto-foto gadis telanjang yang tergolong di bawah umur.
Epstein ditahan di Pusat Permasyarakatan Metropolitan New York. Namun, Epstein selalu mengaku tidak bersalah. Pada 24 Juli 2019, Epstein ditemukan setengah sadar di penjara. Terdapat bekas luka di lehernya yang diduga sebagai akibat dari percobaan gantung diri.
Selang beberapa pekan, Jeffrey Epstein ditemukan tewas karena bunuh diri pada 10 Agustus 2019. Kematian tersebut terjadi sebelum Epstein menjalani sidang tuntutan tingkat federal. Namun, pada awal 2024, nama Epstein kembali mencuat.
Apa Isi Dokumen yang Diungkap?
Sebuah berkas terkait skandal perdagangan seks Jeffrey Epstein tengah berupaya untuk diungkap. Dokumen ini diduga akan membuka jaringan perdagangan seks anak di bawah umur yang dipimpin oleh Jeffrey Epstein.
Dalam menjalankan jaringan perdagangannya, Epstein diduga dibantu oleh mantan kekasih dan rekannya, Ghislain Maxwell. Usai ditangkap pada Juli 2020, Ghislain Maxwell dinyatakan bersalah dan mendapat hukuman 20 tahun penjara.
Dokumen pengadilan mengidentifikasi adanya sekitar 150 nama yang disebut sebagai rekan Epstein. Dokumen itu diajukan sebagai bagian dari gugatan pencemaran nama baik Virginia Giuffre, korban aniaya Epstein, tahun 2015 silam terhadap Ghislaine Maxwell.
Bulan lalu atau Desember 2023, dokumen lain setebal 50 halaman memuat 180 orang dengan nama samaran. Terdapat perintah untuk mempublikasikan identitas daftar orang tersebut dalam waktu 14 hari sejak perintah dikeluarkan.
Dikutip dari Aljazeera.com, pencantuman nama dalam daftar itu tak menunjukkan adanya tuduhan terhadap individu yang disebut. Namun demikian, beberapa nama kesohor diketahui tercantum dalam daftar dokumen tersebut.
Bill Clinton merupakan salah satu nama yang disebut berkali-kali di dalam dokumen persidangan. Sejauh ini, mantan Presiden Amerika Serikat ke-42 itu tak terindikasi dengan kasus ilegal apapun.
Kendati begitu, seorang saksi bernama Johanna Sjoberg mengatakan bahwa Jeffrey Epstein pernah mengatakan bahwa Clinton "suka yang muda-muda, yaitu cewek-cewek".
Clinton berulang kali menolak tuduhan apapun yang dianggap melanggar hukum. Ia juga mengatakan sudah tak berhubungan dengan Jeffrey Epstein selama beberapa tahun sebelum ahli keuangan itu tersandung kasus.
Mantan Presiden AS berikutnya yang disebut adalah Donald Trump. Trump pernah mengaku pada New York Magazine pada 2002 bahwa ia telah mengenal Epstein selama 15 tahun.
"Dia [Epstein] sangat menyenangkan untuk diajak berteman. Bahkan dikatakan bahwa dia menyukai wanita cantik sama seperti saya, dan banyak dari mereka berusia lebih muda," ujar Trump.
Ketika terjadi penangkapan pada Jeffrey Epstein, Donald Trump mengaku telah menjaga jarak dari Epstein dalam beberapa tahun terakhir. Trump mengatakan bahwa ia berselisih dengan Epstein dan sudah tak berbicara dengannya selama 15 tahun.
Pangeran Andrew menjadi nama selanjutnya yang disinggung di dokumen pengadilan. Sebelumnya, tahun 2022 silam, Virginia Giuffre pernah menuduh Pangeran Andrew pernah melecehkan dirinya saat ia baru berusia 17 tahun. Namun, anggota keluarga kerajaan Britania Raya itu membantah.
Tak hanya pejabat, penyanyi pop terkemuka Michael Jackson dan pesulap David Copperfield juga disebut dalam dokumen pengadilan. Hanya saja, saksi Johanna Sjoberg tak mengalamatkan tuduhan atas tindakan apapun terhadap mereka.
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Iswara N Raditya