tirto.id - Anura Kumara Dissanayake terpilih menjadi Presiden Sri Lanka yang baru usai memenangkan suara di putaran kedua. Seiring dengan terpilihnya Dissanayake, profil Presiden Sri Lanka baru dan ideologinya menyita perhatian publik.
Dissanayake mendapatkan suara terbanyak lewat pemungutan suara pemilihan presiden (Pilpres) Sri Lanka 2024, Sabtu (21/9/2024). Hasil penghitungan suara Pilpres Sri Lanka 2024 sudah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Melansir NPR, Dissanayake meraih sebanyak 5.740.179 suara dalam dua hari pemungutan suara. Berkat perolehan suara itu, Dissanayake mengalahkan calon lainnya, yaitu Sajith Premadasa yang meraih 4.530.902 suara.
Pilpres Sri Lanka 2024 merupakan pilpres pertama sejak mantan presiden Gotabaya Rajapaksa digulingkan pada 2022. Pilpres tahun ini bisa dibilang sangat penting bagi negara tersebut.
Hal ini karena Sri Lanka baru saja mengalami kebangkrutan akibat tingginya utang luar negeri dan menipisnya cadangan devisa. Presiden yang terpilih diharapkan bisa memperbaiki ekonomi Sri Lanka dan membebaskan negara dari krisis terburuk dalam sejarah.
Dissanayake meraih banyak dukungan publik berkat kampanyenya yang pro-kelas pekerja dan anti-elit politik. Hal ini membuatnya begitu populer dikalangan pemilih berusia muda.
Pilpres Sri Lanka 2024 berlangsung pada diikuti tiga calon presiden, yaitu Dissanayake, Premadasa, dan Ranil Wickremesinghe. Terpuruknya kondisi politik dan ekonomi Sri Lanka membuat Wickremesinghe yang merupakan pertahana langsung tersingkir di putaran pertama.
Hal ini membuat Dissanayake yang merupakan tokoh sayap kiri dan Premadasa yang merupakan oposisi, maju ke putaran kedua. Pilpres Sri Lanka putaran kedua 2024 dimenangkan oleh Dissanayake.
Profil Anura Dissanayake
Anura Kumara Dissanayake adalah pria kelahiran Thambuttegama, Provinsi Utara Tengah, Sri Lanka, 24 November 1968. Dissanayake merupakan mantan aktivis dan tokoh sayap kiri Sri Lanka yang menganut ideologi Marxis.
Dissanayake adalah putra dari seorang buruh dan ibu rumah tangga. Ia menikah dengan Mallika Dissanayaka dan dikaruniai seorang anak.
Melansir The Economic Times India, Dissanayake memulai karier politiknya sejak masih pelajar. Ia adalah lulusan Thambuthegama Central College dan menjadi murid pertama yang lolos universitas di sekolah tersebut.
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan ke Universitas Peradeniya. Selain berprestasi, Dissanayake vokal terhadap isu-isu sosial dan menjadi aktivis. Ia kemudian bergabung dengan Janatha Vimukthi Peramuna (JVP), sebuah partai politik berhaluan Marxis.
JVP adalah partai yang mengorganisir pemberontakan bersenjata di Sri Lanka antara tahun 1987 hingga 1989. Partai ini meprotes adanya kebijakan imperialis dan kapitalis pemerintah Sri Lanka saat itu.
Dissanayake termasuk anggota yang cukup aktif di JVP. Ia menjadi pemimpin mahasiswa terkemuka dan bergabung dalam badan pengambilan keputusan JVP pada 1998. Sosoknya yang vokal sering kali dinilai sebagai ancaman oleh pemerintah kala itu.
Hal ini membuatnya harus keluar dari Viniversitas Peradeniya karena memperoleh ancaman dan intimidasi. Ia kemudian pindah ke Universitas Kelaniya pada 1992 dan berhasil lulus dengan gelar sarjana sains dan ilmu fisika pada 1995.
Dissanayake pertama kali bergabung di parlemen pada 2004. Ia berhasil meraih suara mayoritas pada Pemilu 2004 dari daerah pemilihan Kurunegala.
Tidak lama kemudian, ia diangkat menjadi Menteri Kabinet di pemerintahan Chandrika Bandaranaike Kumaratunga. Selanjutnya, Dissanayake ditunjuk menjadi pemimpin JVP menggantikan Somawansa Amarasinghe, pada 2014.
Satu tahun kemudian, Dissanayake menjadi ketua oposisi setelah kalah dalam pilpres. Meskipun ia kalah dalam pilpres, popularitasnya terus meningkat yang diduga menjadi pijakannya untuk memenangkan pilpres tahun ini.
Selama menjadi oposisi Dissanayake gencar mengampanyekan antikorupsi dan mendesak pemerintah melepaskan diri dari elite politik. Ia juga berjanji untuk mengatasi krisis ekonomi Sri Lanka dengan pemotongan pajak, pemberantasan korupsi, dan peningkatan belanja untuk kesejahteraan.
Editor: Iswara N Raditya