Menuju konten utama

Krisis Sri Lanka: Negara Bangkrut hingga Demo di Rumah Presiden

Krisis Sri Lanka: negara bangkrut, rakyat demo hingga bakar rumah PM.

Krisis Sri Lanka: Negara Bangkrut hingga Demo di Rumah Presiden
Seseorang mengibarkan bendera Sri Lanka pada demonstrasi menuntut pembebasan untuk para demonstran yang ditahan polisi karena menghalangi pintu masuk ke Sekretariat Presiden Sri Lanka, di tengah krisis ekonomi negara tersebut, di Kolombo, Sri Lanka, Senin (20/6/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS /Dinuka Liyanawatte/hp/RAP)

tirto.id - Sri Lanka menyatakan bangkrut. Ekonomi Sri Lanka, yang telah goyah sejak 2020, menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam lebih dari 70 tahun.

Kondisi ekonomi di Sri Lanka: inflasi naik ke tingkat tertinggi yang pernah dialami negara ini, harga pangan meroket dan kas pemerintah mengering.

Sementara pemerintah menyalahkan pandemi atas situasi ekonomi yang melemahkan, banyak ahli mengatakan itu disebabkan oleh salah urus politik dan utang yang menumpuk pada Cina.

Di tengah krisis keuangan dan kemanusiaan yang semakin dalam di Sri Lanka, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe, pada Selasa pekan lalu menyatakan negara pulau itu "bangkrut".

Krisis Ekonomi Sebabkan Demo di Rumah Presiden

Krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka ini menyebabkan masyarakat marah. Rakyat Sri Lanka menggelar demo yang berujung sangat kacau. Pengunjuk rasa menyerbu kediaman presiden dan membakar rumah PM.

Kemarahan atas runtuhnya ekonomi Sri Lanka memuncak pada hari Sabtu (9/7/2022) ketika puluhan ribu pengunjuk rasa menyerbu kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa dan kemudian membakar rumah PM.

Menurut Aljazeera, para pengunjuk rasa, banyak yang memegang bendera Sri Lanka, menyerbu kediaman berbenteng era kolonial Rajapaksa dan sekretariat presiden.

Foto-foto demo Sri Lanka yang viral menunjukkan orang bergembira dengan berenang di kolam rumah presiden, berbaring di tempat tidur, dan menggunakan kamera ponsel mereka untuk mengabadikan momen tersebut.

Beberapa membuat teh, sementara yang lain mengeluarkan pernyataan dari ruang konferensi yang menuntut agar presiden dan perdana menteri pergi karena salah mengelola keuangan negara.

Para pengunjuk rasa kemudian masuk ke kediaman pribadi Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dan membakarnya. Rajapaksa dan Wickremesinghe tidak berada di tempat tinggal mereka ketika peristiwa terjadi.

Demo ini adalah puncak dari protes anti-pemerintah selama berbulan-bulan yang dipicu oleh krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang membuat negara kepulauan di Asia Selatan itu bangkrut.

Pasukan keamanan berusaha untuk membubarkan kerumunan besar yang telah mengerumuni distrik administratif Kolombo pada hari sebelumnya, dengan puluhan terluka karena bentrokan.

Seorang juru bicara rumah sakit utama Kolombo mengatakan tiga orang dirawat karena luka tembak, bersama dengan 36 lainnya menderita kesulitan bernapas setelah terperangkap dalam rentetan gas air mata.

Wickremesinghe mengumumkan pengunduran dirinya tetapi mengatakan dia tidak akan mundur sampai pemerintahan baru terbentuk, membuat marah para pengunjuk rasa yang menuntut ia segera mundur.

Infografik SC Krisis Sri Lanka

Infografik SC Krisis Sri Lanka. tirto.id/Fuad

Sri Lanka Bangkrut?

Menurut CNBC, Sri Lanka pertama kali gagal membayar utangnya pada Mei 2022. Pada Minggu, Menteri Energi Kanchana Wijesekera mengatakan kepada BBC, negaranya hanya tinggal memiliki persediaan bensin untuk sehari.

Untuk meringankan penderitaan rakyat, Sri Lanka telah melakukan negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menyelamatkan ekonomi.

Pejabat IMF mengunjungi ibu kota Kolombo antara 20 dan 30 Juni dan mengadakan diskusi dengan pejabat Sri Lanka mengenai reformasi ekonomi dan kebijakan yang dapat didukung oleh Fasilitas Dana Perpanjangan IMF.

PM Sri Lanka mengakui bahwa negosiasi dengan IMF untuk menghidupkan kembali ekonomi negara yang 'runtuh' itu 'sulit'. Oleh karena itu, Sri Lanka sedang bernegosiasi sebagai negara bangkrut, bukan negara berkembang.

“Karena keadaan negara kita bangkrut, kita harus mengajukan rencana keberlanjutan utang kita kepada (IMF) secara terpisah,” kata PM.

Setelah IMF menyetujui rencana tersebut, kesepakatan akan dibuat di tingkat staf, katanya, seraya menambahkan bahwa "ini bukan proses yang mudah".

Perdana Menteri mengatakan dia berharap untuk menyerahkan laporan tentang restrukturisasi dan keberlanjutan utang kepada IMF pada bulan Agustus.

Setelah ada kesepakatan antara IMF dan Sri Lanka, program bantuan pinjaman komprehensif akan disiapkan untuk jangka waktu empat tahun, kata laporan CNN mengutip Wickremesinghe.

Sri Lanka sedang dalam pembicaraan dengan India, Jepang, dan China untuk membentuk konsorsium bantuan di tengah pembicaraan yang sedang berlangsung dengan IMF.

Hingga saat ini, India telah memberikan bantuan senilai sekitar $3 miliar kepada Sri Lanka, termasuk swap senilai $400 juta dan jalur kredit senilai $1,5 miliar.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah mengunggah twit yang menyatakan bahwa dia meminta bantuan Presiden Rusia Vladimir Putin, memintanya memberikan "dukungan kredit untuk mengimpor bahan bakar."

Baca juga artikel terkait KRISIS SRI LANKA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Iswara N Raditya