tirto.id - Ranil Wickremesinghe yang sebelumnya menjabat Perdana Menteri kini resmi menjadi presiden Sri Lanka hari ini, Rabu, 20 Juli 2022. Dia menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang kabur dan melarikan diri di tengah protes besar-besaran.
CNBC melaporkan, Ranil terpilih dalam pemungutan suara yang digelar Parlemen Sri Lanka. Dia mengaku telah menghabiskan 45 tahun hidupnya di dunia politik dan sangat senang bisa terpilih menjadi presiden.
“Saya tidak perlu memberi tahu Anda status negara kami. Sekarang setelah pemilihan selesai, kami harus mengakhiri perpecahan ini. Kami memiliki 48 jam untuk tetap terbagi, tetapi mulai sekarang saya siap untuk berdialog dengan Anda,” katanya.
Dalam pemilihan itu, Ranil mendapat suara dari 134 anggota parlemen. Sedangkan saingan terberatnya mantan menteri pemerintah Dullas Alahapperuma hanya meraih 82 suara. Nantinya, Ranil Wickremesinghe akan menjabat sampai tahun 2024.
Sebelum Gotabaya kabur ke luar negari dia juga menunjuk Ranil sebagai penjabat presiden dnegan harapan bisa membawa stabilitas negara yang dilanda kebangkrutan dan krisis ekonomi.
Profil Ranil Wickremesinghe
Dikutip dari TFP, Ranil Wickremensinghe adalah politikus kelahiran Kolombo, Sri Lanka pada 24 Maret 1949. Dia lahir dalam keluarga Buddha Sinhala yang berpengaruh secara politik.
Dia mulai bersinggungan dengan dunia politik sejak masih mahasiswa. Walaupun berprofesi sebagai pengacara, dia mengabdikan hidupnya untuk politik sejak awal dan menjadi menteri pada usia 28 tahun.
Ranil telah malang melintang di dunia politik Sri Lanka selama 45 tahun. Dia telah mencalonkan diri sebagai presiden sebanyak dua kali dan enam kali menjadi perdana menteri.
BBC melaporkan, Ranil yang kini berusia 73 tahun berpengalaman dalam urusan diplomatik dan internasional. Namun dia tidak populer di kalangan pemilih karena menganggap dia sebagai bagian dari pemeritahan Gotabaya.
Setelah pemilihannya, para pengunjuk rasa yang berada di luar kediaman presiden meneriakkan “Pulanglah, Ranil."
Tugas yang akan dilakoni Ranil tidak gampang karena harus mampu membawa Sri Lanka keluar dari kebangkrutan ekonomi sekaligus memulihkan ketertiban umum setelah berbulan-bulan menghadapi protes massal.
Dia bertujuan untuk memulihkan stabilitas politik sehingga negara dapat melanjutkan negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk paket bailout. Dia telah terlibat dalam pembicaraan sejauh ini.
Pria berusia 73 tahun itu juga meminta lawan politiknya untuk bekerja dengan pemerintahnya demi kebaikan negara.
Editor: Iswara N Raditya