Menuju konten utama

Sekjen PBB Kecam Keras Pembakaran Masjid Tepi Barat

Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam keras tindakan pemukim ilegal Israel yang membakar masjid di Tepi Barat. Simak pula jumlah serangan dan korbannya.

Sekjen PBB Kecam Keras Pembakaran Masjid Tepi Barat
Anak-anak muda Palestina melihat kerusakan di Masjid Hajja Hamida setelah dilaporkan dibakar dan dirusak oleh pemukim Israel di desa Palestina Deir Istiya, dekat Salfit, Tepi Barat yang diduduki Israel, pada 13 November 2025. Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat sejak perang di Gaza meletus pada Oktober 2023. (Foto oleh Zain JAAFAR/AFP)

tirto.id - Pemukim ilegal Israel telah melakukan serangan ke Masjid Hajja Hamida di Desa Deir Istiya, Tepi Barat, Palestina pada Kamis (13/11). Pemukim Israel membakarnya di waktu fajar.

Mengutip Al Jazeera, banyak ditemukan slogan rasisme anti-Palestina di dinding masjid melalui foto-foto yang diambil di lokasi kejadian. Mushaf Al-Qur'an yang ada di sana juga ikut dibakar.

Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina mengecam aksi tidak terpuji ini sebagai kejahatan keji yang memperlihatkan kebiadaban Israel dalam memperlakukan tempat-tempat suci umat Islam dan Kristen di wilayah pendudukan.

Insiden ini menambah daftar panjang serangan pemukim ilegal dan tentara Israel kepada warga Palestina di Tepi Barat sepanjang tahun ini. Jumlah korban tewas dari warga Palestina mencapai 1.070 orang dan 10.300 lainnya terluka.

Pada konteks panen zaitun di 2025, sedikitnya terdapat 167 serangan dari pemukim ilegal Israel yang sudah dilaporkan per 1 Oktober 2025 menurut keterangan dari badan kemanusiaan PBB (OCHA) pekan ini. Dari serangan pada petani zaitun, ditemukan lebih dari 150 warga Palestina terluka dan lebih dari 5.700 pohon rusak.

Peningkatan serangan pada warga Palestina di Tepi Barat turut terdorong oleh adanya perang Israel di Gaza. Di daerah kantong ini sudah lebih dari 69 ribu warga Palestina tewas semenjak Oktober 2023.

Di sisi lain, ada pula dorongan untuk melakukan serangan ketika anggota pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mendorong aneksasi resmi di wilayah Tepi Barat. Berbagai kelompok hak asasi manusia menilai Israel telah mempertahankan sistem aneksasi secara nyata dan apartheid di sana.

Sekjen PBB Kecam Serangan Pemukim Ilegal Israel

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres di waktu yang sama turut mengutuk serangan pemukim ilegal Israel ke Masjid Hajja Hamida. Ia juga mengecam semua serangan pemukim Israel kepada warga Palestina, termasuk properti mereka yang ada di wilayah pendudukan di Tepi Barat.

"Tempat-tempat keagamaan harus dihormati dan dilindungi setiap saat," kata Guterres dikutip Anadolu.

Juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, mengatakan insiden seperti ini menjadi bagian dari pola kekerasan ekstremis. Kejadiannya semakin meningkat dan bisa mengobarkan ketegangan.

"Israel, sebagai pihak yang menduduki, harus melindungi penduduk sipil Palestina dan memastikan bahwa para pelaku serangan benar-benar ditindak," ujar Dujarric.

Sementara itu, Juli lalu Mahkamah Internasional menyatakan pendapat bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal. Mahkamah juga menyerukan evakuasi semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Iswara N Raditya