tirto.id - Sedikitnya 18 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke kamp pengungsi Tulkarm di daerah Tepi Barat berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan Palestina.
Militer Israel mengeklaim bahwa serangan mereka menewaskan salah satu komandan Hamas, yakni Kepala Jaringan Hamas, Zahi Yaser Abd al-Razeq.
Palestina menyerukan agar ada tindakan internasional untuk menghentikan upaya pembantaian kepada warga Palestina. Juru Bicara Kepresidenan Palestina pun menyebut serangan tersebut justru menciptakan kekerasan lebih banyak.
"Tidak akan menciptakan keamanan dan stabilitas kepada siapa pun, tapi justru akan menyeret kawasan itu ke dalam lebih banyak aksi kekerasan," bunyi keterangan tersebut," ujar keterangan tersebut sebagaimana dikutip VOA Indonesia, Jumat (4/10/2024).
Kekerasan di Tepi Barat intes setelah perang di Gaza mengemuka di mana Israel terus melakukan penyisiran. Israel intens melakukan penyisiran, yang berakhir dengan upaya penangkapan dan baku tembak antara pasukan Israel dan pejuang Palestina.
Dalam catatan, kelompok militan Palestina, Hamas, menangkap sekitar 251 sandera dan ratusan masih ditawan. Imbas dari upaya tersebut, Israel melakukan agresi militer dengan puluhan militan Palestina ditangkap dan dibunuh oleh militer Israel.
Hingga saat ini, dunia internasional berupaya mendamaikan konflik yang berlangsung di Timur Tengah tersebut. Mereka meminta Israel untuk mengakhiri agresinya dan melakukan gencatan senjata. Akan tetapi, sampai saat ini, niat untuk gencatan senjata masih belum terealisasi karena sikap Israel dan Hamas dalam perjanjian gencatan senjata.
Sumber: VOA Indonesia
#voaindonesia
Editor: Abdul Aziz