tirto.id - Presiden AS, Joe Biden, mengatakan pemerintah AS tidak mengizinkan Israel untuk menyerang balik Iran. Hal itu menyikapi penembakan ratusan misil balistik Iran ke Israel pada Selasa (1/10/2024) malam.
"Kami tidak mengizinkan Israel," kata Biden pada Kamis (3/10/2024) sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (10/4/2024).
Biden pun menegaskan, AS akan meminta Israel untuk tidak akan menyerang balik dalam waktu dekat. Ia mengaku AS akan "menceramahi" Israel dalam menyikapi konflik dengan Iran.
"Kami menasehati Israel dan tidak akan ada (serangan balik) yang terjadi hari ini," lanjut Biden.
Sebelumnya, Iran menembakkan ratusan misil balistik ke wilayah Israel pada Selasa (1/10/2024) malam. Serangan tersebut dilakukan Iran dalam merespons aksi pembunuhan pemimpin kelompok Hizbullah dan Hamas di Iran, Ismail Haniyeh, beberapa waktu lalu.
Iran melaporkan kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa (1/10/2024) lalu bahwa serangan kepada Israel sebagai bentuk pembelaan diri mereka sebagaimana Pasal 51 Piagam PBB yang menyatakan serangan ke Israel sebagai upaya pembelaan diri.
Israel, lewat Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon menolak klaim tersebut. Danon mengatakan, Israel akan melawan balik.
"Israel tidak akan berdiam diri dalam menghadapi serangan semacam itu. Israel akan merepons. Respons kami akan menentukan dan ya itu akan menyakitkan, tetapi tidak seperti Iran, kami akan bertindak sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional," kata Danon.
Terpisah, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, memastikan Iran akan membalas lebih keras apabila Israel membalas serangan pada Selasa (1/10/2024). Ia menegaskan bahwa Iran tidak ingin berperang, tetapi siap membalas lebih keras jika diserang balik oleh Israel.
"Kami tidak punya pilihan selain menanggapi. Jika Israel memutuskan untuk membalas, maka mereka akan menghadapi reaksi yang lebih keras," kata Masoud.
Sumber: VOA Indonesia
#voaindonesia
Editor: Abdul Aziz