tirto.id - Menjadi perempuan sering kali berarti menjadi pusat dari banyak peran sekaligus anak, pasangan, ibu, pekerja, hingga pengurus rumah tangga. Di balik senyum dan kesigapan, tak jarang tersimpan lelah yang dalam, stres yang terpendam, dan tekanan hidup yang tak terlihat.
Banyak perempuan harus berjuang dalam senyap, mengatur emosi di tengah tuntutan, dan menyusun ulang hidup saat semuanya terasa runtuh.
Berbagai film telah mencoba menangkap realitas ini, menghadirkan potret jujur tentang bagaimana perempuan menghadapi tekanan hidup, entah dari dalam diri, lingkungan sosial, atau situasi yang tak bisa mereka kendalikan.
Berikut ini adalah pembahasan lima film yang menggambarkan pengalaman perempuan menghadapi stres dan tekanan hidup. Film tentang perempuan stres ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah dan memberi ruang untuk refleksi.
5 Rekomendasi Film Menggugah Tentang Perempuan Stres, dan Tekanan Hidup
Berbagai film berikut tak sekadar menyuguhkan kisah fiksi, melainkan menghadirkan potret nyata kehidupan perempuan yang bergulat dengan stres dan tekanan hidup. Lewat karakter dan alur cerita yang kuat, kelima film ini mampu menggambarkan kompleksitas emosi, perjuangan batin, hingga harapan yang tumbuh di tengah keterpurukan.
Cocok ditonton saat kamu butuh refleksi, empati, atau sekadar ingin merasa tidak sendirian dalam perjuanganmu dalam mengemban beban hidup perempuan.
1. The Substance (2024)
Film perempuan ini mengajak penonton merenungi obsesi akan kesempurnaan diri melalui kisah seorang selebritas yang merasa dirinya mulai usang dan tersisih. Ia tergoda untuk mencoba The Substance, sebuah obat ilegal yang bisa menciptakan versi dirinya yang lebih muda, lebih cantik, dan lebih “sempurna.”
Namun, ada aturan utama yang tak boleh dilanggar , yaitu waktu harus dibagi adil antara dirinya dan replika tersebut. Dengan balutan elemen fiksi ilmiah dan horor psikologis, film ini menyentil tekanan sosial terhadap perempuan, terutama soal penampilan dan usia.
Performa Demi Moore dan Margaret Qualley sukses menggambarkan sisi gelap dari keinginan menjadi sempurna, yang perlahan berubah menjadi ancaman nyata terhadap identitas dan kestabilan diri.
2. A Normal Woman (2025)
Di balik kemewahan hidup sebagai istri dari pengusaha ternama, Milla justru menyimpan luka yang tak terlihat. Tubuhnya mulai menunjukkan gejala aneh, luka yang tak kunjung sembuh dan gangguan psikologis yang makin parah. Rasa sakit yang ia alami tak hanya berasal dari tubuhnya, melainkan juga tekanan mental dari ibu mertuanya yang keras dan dominan.
Ketika masa lalunya mulai terkuak lewat penyebutan satu nama misterius oleh pengasuh lamanya, Milla dihadapkan pada pertanyaan besar “siapa dirinya sebenarnya?” Film ini memadukan unsur drama, horor, dan thriller dengan nuansa psikologis yang pekat.
Akting Marissa Anita berhasil membangun potret perempuan yang perlahan runtuh oleh luka lama dan tekanan keluarga, hingga akhirnya mencoba berdiri kembali dengan keberanian baru.
3. The Babadook (2014)
The Babadook
menyajikan kisah menggetarkan tentang seorang ibu tunggal, Amelia, yang berusaha mengasuh anaknya seorang diri setelah kematian suami. Putranya, Samuel, mempercayai bahwa mereka diburu oleh monster mengerikan dari sebuah buku cerita misterius.Saat perilaku Samuel makin tak terkendali dan Amelia mulai melihat hal-hal ganjil di sekitarnya, film ini mengaburkan batas antara kenyataan dan gangguan psikologis.
Dengan atmosfer horor yang mencekam dan simbolisme yang kuat, The Babadook sebenarnya adalah alegori tentang depresi, kesedihan yang tak terselesaikan, dan beban emosional perempuan yang sering dipendam. Essie Davis tampil luar biasa dalam perannya, menggambarkan keputusasaan dan trauma dengan intensitas yang tajam.
4. Mother! (2017)
Film perempuan stres ini menjadi metafora kompleks tentang pengorbanan dan eksploitasi perempuan dalam relasi yang timpang. Jennifer Lawrence memerankan seorang istri yang telah membangun kembali rumah mereka dan mencurahkan seluruh perhatian untuk suaminya, seorang penyair yang kehilangan inspirasi.
Namun, ketenangan mereka terganggu oleh tamu asing yang datang tanpa diundang. Sang suami terus membiarkan orang-orang masuk dan perlahan merusak ketenangan rumah mereka demi memuaskan egonya sebagai seniman.
Perempuan dalam film ini digambarkan sebagai sosok yang memberi tanpa henti, bahkan saat dunia meruntuhkan segalanya. Mother! bukan film yang mudah dicerna, namun lewat visual yang simbolis dan narasi yang intens, ia menawarkan gambaran menyakitkan tentang batas pengorbanan perempuan yang terus dilampaui.
5. Blue Jasmine (2013)
Jasmine adalah potret perempuan yang hidupnya tampak sempurna, namun perlahan hancur karena kesombongan, kebohongan, dan kenyataan yang tak bisa ia terima. Setelah terjerat skandal finansial bersama suaminya, ia terpaksa tinggal bersama saudara perempuannya di lingkungan yang jauh dari kemewahan masa lalunya.
Jasmine terus berusaha menjaga citra dan menutup-nutupi kehancuran hidupnya, meskipun tekanan mental dan trauma masa lalu mulai menggerogoti kewarasannya.
Blue Jasmine menyajikan drama emosional yang tajam dan menyakitkan, memperlihatkan bagaimana seseorang bisa terjebak dalam kepalsuan identitas demi mempertahankan harga diri.
Cate Blanchett tampil brilian, membawakan karakter yang rapuh penuh beban hidup sekaligus penuh kepura-puraan dengan lapisan emosi yang begitu dalam.
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Dhita Koesno
Masuk tirto.id







































