Menuju konten utama

Ringkasan Cerita Rakyat Legenda Joko Kendil, Tokoh & Pesan Moral

Nusantara kaya akan cerita rakyat yang menarik dan bermakna. Salah satu cerita rakyat yang populer adalah kisah Joko Kendil yang berasal dari Jawa Tengah.

Ringkasan Cerita Rakyat Legenda Joko Kendil, Tokoh & Pesan Moral
Legenda Joko Kendil. (TikTok/@berbagipengetahuan3)

tirto.id - Cerita rakyat merupakan salah satu warisan budaya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga kaya akan nilai-nilai kehidupan. Salah satu contoh cerita rakyat yang cukup populer adalah cerita rakyat Joko Kendil.

Setiap cerita rakyat, salah satunya cerita rakyat Joko Kendil, pasti memiliki kisah unik yang berkaitan dengan budaya di suatu wilayah. Selain sangat berkaitan erat dengan budaya di suatu wilayah, cerita rakyat Joko Kendil ini juga sarat akan makna kehidupan.

Joko Kendil adalah cerita rakyat dari Jawa Tengah, yang mengisahkan tentang seorang pemuda yang lahir dengan kondisi fisik unik di mana tubuhnya berukuran kecil mirip seperti kendil.

Meski begitu ia memiliki hati yang tulus dan bijak. Kegigihannya dalam menjalani kehidupan yang sulit pada akhirnya membawa keajaiban pada dirinya.

Kisah legenda Joko Kendil tidak hanya menarik dari segi penokohan, tetapi juga pesan moral yang dikemas melalui alur yang menarik. Dalam artikel ini, kita akan mengulas legenda Joko Kendil dari awal hingga akhir. Kita akan membahas tokoh-tokoh dan perwatakan pada ceritanya, hingga nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya.

Legenda Joko Kendil

Legenda Joko Kendil. (FOTO/sdn13.bimakota.sch.id)

Sinopsis Cerita Rakyat Joko Kendil Singkat

James Danandjaja dalam bukunya berjudul Cerita Rakyat dari Jawa Tengah, mengisahkan legenda rakyat Joko Kendil ini. Dalam kisah itu disebutkan bahwa ada seorang janda miskin yang memiliki seorang anak laki-laki.

Anak itu mempunyai tubuh yang menyerupai periuk kecil tempat menanak nasi. Orang Jawa Tengah biasanya menyebut periuk sebagai kendil, sebab itulah sang anak dijuluki Joko Kendil.

Ibu Joko Kendil tidak pernah menangisi nasibnya, ia sangat menyayangi Joko Kendil dan senantiasa memenuhi kebutuhan anaknya. Joko Kendil kecil pun tidak pernah menyusahkan. Ia adalah anak yang amat ceria, layaknya anak seusianya. Joko Kendil pun tidak pernah menangisi nasibya, bahkan ia sering memanfaatkan bentuk tubuhnya untuk memperoleh keuntungan.

Misalnya saja ketika di kampungnya sedang ada kenduri, Joko Kendil diam-diam menyelinap ke dapur dan berdiri di antara kendil-kendil yang ada di sana. Juru masak pun sering tertipu, dan kerap menyangka Joko Kendil sebagai kendil biasa.

Ketika juru masak selesai mengisi penuh makanan pada kendil-kendil itu, kendil yang tak lain adalah Joko Kendil, menggelinding ke luar dan segera membawa makanan tersebut pada ibunya. Joko Kendil pun menceritakan semua kejadian yang ia alami, dan ibunya pun terbahak-bahak mendengar tipu daya dari Joko Kendil kecil.

Menuju dewasa, bentuk tubuh Joko Kendil tetap kerdil. Namun, ia minta dikawinkan. Ibunya bingung dengan siapa ia akan menikahkan anaknya. Lebih bingung lagi ketika Joko Kendil meminta dinikahkan dengan seorang putri raja.

Sekalipun diliputi keraguan, ibunya tetap pergi ke kota dan menghadap raja untuk menyampaikan permohonan anaknya. Konon sang raja memiliki tiga orang putri yang cantik-cantik bernama Dewi Kantil, Dewi Mawar, dan Dewi Melati.

Di luar dugaan, sang raja tidak marah dan justru meneruskan niat tersebut pada ketiga anaknya. Dewi Kantil menyatakan tidak sudi menikah dengan Joko Kendil yang miskin, sementara Dewi Mawar juga tidak sudi menikahi Joko Kendil karena bentuk tubuhnya yang kerdil.

Putri bungsunya, Dewi Melati dengan segala kerendahan hati menerima lamaran Joko Kendil. Saat pilihan sudah dijatuhkan, sang raja tidak dapat mencegah lagi.

Raja yang bijaksana akhirnya memenuhi janjinya dan merestui pernikahan Dewi Melati dengan Joko Kendil. Pernikahan Joko Kendil dan Dewi Melati pun berlangsung meriah. Sesudah itu, mereka pun hidup berbahagia, meski seringkali mendengar cemoohan kedua kakaknya.

Pada suatu hari, raja mengadakan pertandingan untuk mengadu ketangkasan para panglimanya. Seluruh panglima, pengawal, dan ketiga putrinya menyaksikan pertandingan tersebut, tetapi Joko Kendil tidak terlihat di area pertandingan itu.

Tiba-tiba penonton terpesona dengan kedatangan seorang pangeran yang gagah ke dalam area. Dewi Kantil dan Dewi Mawar langsung terpesona dan berusaha menarik perhatian sang pangeran, sementara Dewi Melati tetap duduk menyendiri.

Merasa tidak tahan dengan ejekan kakak-kakaknya, Dewi Melati meninggalkan area pertandingan dan menuju kamarnya. Sesampainya di kamar, ia menghancurkan kendil yang ada di kamarnya karena merasa malu, selalu mendapat hinaan akibat kendil tersebut.

Setelah kendil hancur, pangeran yang tadi ada di area pertandingan mendatangi Dewi Melati ke kamarnya. Tak disangka, ia adalah Joko Kendil. Joko Kendil bercerita pada istrinya, bahwa tubuhnya yang kerdil adalah ujian dari Dewa.

Tubuhnya akan kembali seperti semula, bila ada putri yang tulus bersedia menikahinya. Dewi Melati takjub dan tidak percaya, ia pun segera memeluk suaminya. Sedangkan Dewi Kantil dan Dewi Mawar pun merasa malu. Mereka berdua merasa iri dengan keberuntungan adiknya.

Mendongeng di Perpus

Seorang guru sedang mendongeng kepada murid-murdinya di perpustakaan. Foto/iStock

Daftar Tokoh dan Penokohan dalam Cerita Legenda Joko Kendil

Joko Kendil adalah cerita rakyat yang menghadirkan banyak tokoh dengan berbagai karakter. Ada tokoh utama serta tokoh-tokoh pendukung dengan peran protagonis maupun antagonis.

Berikut adalah daftar tokoh dan penokohan yang ada dalam cerita rakyat Joko Kendil :

Joko Kendil

  • Sebagai tokoh utama, Joko Kendil dikisahkan memiliki sifat yang cerdas, rendah hati, penuh kasih sayang, dan berani.
  • Ia juga digambarkan sebagai tokoh yang jujur dan suka menolong.
  • Meski memiliki bentuk fisik yang tidak biasa, Joko Kendil tidak mudah menyerah untuk membuat orang-orang di sekitarnya menghormati dan menyayanginya.
  • Memiliki tampang rupawan dan gagah perkasa setelah berubah menjadi pangeran.
  • Karakternya mengajarkan bahwa keindahan sejati berasal dari dalam hati, bukan dari penampilan luar.

Ibu Joko Kendil

  • Ibu Joko Kendil adalah seorang janda tua yang penuh kasih sayang
  • Ia menerima anaknya dengan hati lapang dan tidak pernah mengeluh dengan keadaan
  • Karakternya menunjukkan nilai keihklasan, cinta tanpa syarat, dan ketabahan menjalani hidup

Dewi Kantil

  • Dewi Kantil adalah putri yang sombong dan tidak dapat menghargai orang lain
  • Ia menolak Joko Kendil karena latar belakangnya dari desa dan miskin. Ini menunjukkan karakter tidak tulus dan tidak bijaksana

Dewi Mawar

  • Dewi Mawar juga memiliki karakter sombong dan menilai seseorang dari penampilan fisik
  • Ia sering mencibir adiknya. Ini menunjukkan kurangnya empati dan keegoisan pada dirinya

Dewi Melati

  • Dewi Melati menunjukkan karakter seorang putri yang baik hati, tulus, dan tidak sombong
  • Ia bersedia menerima kekurangan Joko Kendil dan hidup bersama serta saling mengasihi menunjukkan cintanya tanpa syarat
  • Ia juga dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan tidak mudah terpengaruh oleh cemoohan atau pandangan negatif orang lain.

Raja

  • Raja menunjukkan karakter yang adil dan bijaksana
  • Ia berusaha menjaga kesejahteraan rakyat dan memprioritaskan keadilan oleh karenanya mengembalikan permohonan Joko Kendil pada ketiga anaknya
  • Ia dikenal memiliki kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi masalah

Ilustrasi Dongeng

Ilustrasi membacakan cerita kepada anak.

Kesimpulan dan Pesan Moral dari Cerita Joko Kendil

Cerita rakyat Joko Kendil berasal dari daerah Jawa yang tumbuh dan berkembang dari lisan ke lisan. Legenda Joko Kendil bahasa Jawa juga sering diajarkan di sekolah sebagai bagian dari pelajaran bahasa daerah.

Cerita yang dihadirkan tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dengan kesimpulan cerita sebagai berikut :

Cerita rakyat Joko Kendil merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang penuh makna. Dalam ceritanya, Joko Kendil menunjukkan bahwa penampilan luar tidak menjadi penghalang untuk mendapatkan kebahagiaan, penghormatan, dan cinta sejati.

Transformasinya dari bentuk kendil menjadi pemuda tampan juga menggambarkan bahwa sesuatu yang baik akan menemukan jalannya, dan bahwa keajaiban bisa terjadi bagi mereka yang tulus dan sabar.

Pesan moral yang dapat kita ambil dari cerita rakyat Joko Kendil adalah sebagai berikut :

1. Jangan menilai seseorang dari penampilan luarnya.

Seperti sang putri yang menyesal karena meremehkan Joko Kendil, kita diajarkan untuk tidak menilai seseorang hanya dari bentuk atau rupanya. Hati dan perilaku jauh lebih penting.

2. Kesabaran dan keikhlasan akan membuahkan hasil.

Kasih sayang ibu Joko Kendil yang tulus dan kesabarannya dalam merawat Joko Kendil menjadi simbol cinta sejati. Ia ikhlas akan takdir yang diberikan dan menjalani kehidupan dengan baik hingga akhirnya sang putri raja mau menerima lamaran anaknya.

3. Keberanian dalam menghadapi tantangan adalah kunci kesuksesan.

Joko Kendil dengan keberaniannya datang ke istana untuk meminang putri raja meskipun tahu kemungkinan besar akan ditolak. Keberanian itu akhirnya membuka jalan menuju perubahan hidupnya.

4. Keajaiban dapat mendatangi siapa saja.

Dalam hidup, tidak ada yang tidak mungkin. Cerita ini menunjukkan bahwa perubahan besar bisa terjadi kepada siapa saja, asalkan mereka memiliki niat baik dan hati yang bersih.

5. Jangan mudah terpengaruh pada cemoohan orang lain.

Dewi Melati yang tetap menyayangi Joko Kendil meskipun berkali-kali dicemooh oleh kakaknya sendiri. Ia tidak mudah terpengaruh dan teguh pada pendiriannya, hingga Joko Kendil berubah menjadi pangeran tampan tanpa ia duga.

dongeng cerita rakyat

Membacakan dongeng cerita rakyat. foto/istockphoto

Selain menghibur, cerita rakyat Joko Kendil adalah salah satu warisan budaya yang patut dijaga dan diceritakan kembali dari generasi ke generasi. Dengan memahami cerita rakyat Joko Kendil, mengenali tokoh-tokohnya, dan menyerap pesan moral yang terkandung di dalamnya, kita tidak hanya mengenang budaya leluhur, tetapi juga membawa nilai-nilai kebaikan itu ke dalam kehidupan kita sehari-hari.

Baca juga artikel terkait CERITA RAKYAT atau tulisan lainnya dari Nirmala Eka Maharani

tirto.id - Edusains
Kontributor: Nirmala Eka Maharani
Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Lucia Dianawuri