Menuju konten utama

Rekomendasi Obat Cacing Dewasa & Aturan Minum: Berapa Dosisnya?

Jangan abaikan gejala penyakit cacingan! Cek di sini rekomendasi obat cacing dewasa di apotek, dosis, aturan minum, serta kapan harus periksa ke dokter.

Rekomendasi Obat Cacing Dewasa & Aturan Minum: Berapa Dosisnya?
Ilustrasi Obat Cacing Dewasa. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Infeksi cacing atau yang biasa disebut cacingan termasuk salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak. Namun, infeksi cacing juga bisa menyerang orang dewasa sehingga perlu meminum obat cacing dengan dosis sesuai aturan.

Infeksi cacing biasanya terjadi ketika telur atau larva cacing masuk ke dalam tubuh manusia. Penularannya bisa berasal dari makanan dan minuman yang terkontaminasi tanah atau air kotor, sayuran yang tidak dicuci bersih, hingga kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan.

Setelah masuk ke dalam tubuh, cacing akan berkembang biak di saluran pencernaan dan menyerap nutrisi dari makanan yang kita konsumsi. Infeksi cacing bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa, terutama jika tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

Infeksi cacing bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan, kekurangan gizi, anemia, penurunan daya tahan tubuh, hingga komplikasi serius jika infeksi cacing sudah menyebar ke berbagai organ tubuh.

Gejala awal infeksi cacingan biasanya tidak terlihat sehingga jarang disadari oleh penderitanya. Oleh karena itu, orang dewasa pun dianjurkan untuk minum obat cacing secara rutin 6 bulan sekali sebagai langkah pencegahan.

Rekomendasi Obat Cacing Dewasa di Apotek

Ilustrasi Obat
Ilustrasi Obat. Getty Images/iStockphoto

Obat cacing untuk dewasa dapat dengan mudah diperoleh di apotek. Beberapa harus dengan resep dokter, tapi ada juga yang dijual bebas tanpa memerlukan resep. Berikut beberapa rekomendasi obat cacing dewasa di apotek:

1. Albendazole

Sesuai nama mereknya, obat cacing berbentuk kaplet ini mengandung zat albendazole. Obat ini bekerja dengan cara merusak sel usus cacing sehingga tidak mampu menyerap glukosa. Akibatnya, cacing tidak dapat menghasilkan energi yang cukup untuk bertahan hidup dan akan mati.

Albendazole efektif melawan berbagai jenis cacing, termasuk cacing gelang, cacing tambang, hingga cacing kremi. Albendazole termasuk obat keras dan sebaiknya disertai resep dokter.

Setiap kapletnya mengandung 400 mg albendazole. Untuk dosis dewasa adalah 1 kaplet sebagai dosis tunggal. Albendazole dibanderol dengan harga sekitar Rp10.000 - Rp11.000 untuk satu strip isi 10 kaplet.

2. Pyrantel Pamoate

Pyrantel Pamoate termasuk salah satu obat cacing dewasa yang digunakan untuk mengatasi infeksi berbagai jenis cacing, mulai dari cacing kremi, cacing tambang, hingga cacing gelang. Obat ini dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Obat ini berbentuk tablet yang setiap tabletnya mengandung pirantel pamoat 125 mg. Zat ini bekerja melumpuhkan otot-otot cacing. Cacing yang lumpuh tidak dapat lagi menempel pada dinding usus sehingga akan keluar bersama feses.

Dosis obat ini untuk dewasa adalah 10 mg/kg BB (berat badan) sebagai dosis tunggal. Pyrantel Pamoate bisa didapatkan di apotek dengan harga sekitar Rp3.000 - Rp4.000 per strip isi 4 tablet.

3. Ivermectin

Ilustrasi Ivermectin
Ilustrasi Ivermectin. FOTO/iStockphoto

Obat cacing dewasa berikutnya adalah Ivermectin 12 mg yang digunakan untuk mengatasi infeksi cacing seperti strongyloidiasis dan onchocerciasis. Obat ini bekerja dengan cara mencegah cacing dewasa bereproduksi sekaligus membunuh larva di dalam tubuh. Ivermectin sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong.

Ivermectin memerlukan resep dokter dan penggunaannya perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat ini, memiliki gangguan fungsi hati maupun ginjal. Obat ini dapat dibeli dengan harga sekitar Rp8.000 - Rp10.000 per tablet.

Dosis:

  • Strongyloidiasis: 200 mcg/kg BB selama 1-2 hari
  • Onchocerciasis: 150 mcg/kg BB sebagai dosis tunggal. Pengobatan diulangi setiap 3-12 bulan hingga gejalanya menghilang.

4. Combantrin Tablet

Combantrin termasuk salah satu obat cacing untuk dewasa dalam bentuk tablet. Setiap tabletnya mengandung zat pirantel pamoat 250 mg yang bekerja dengan cara melumpuhkan cacing-cacing di dalam perut. Cacing kemudian akan terlepas dari usus dan keluar secara alami dari tubuh.

Combantrin mampu mengatasi infeksi berbagai jenis cacing, termasuk cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang, hingga cacing Trichostrongylus. Dosis untuk dewasa adalah 2 tablet yang diminum sekaligus. Combantrin tablet bisa dibeli di apotek dengan harga sekitar Rp23.000 - Rp24.000 per strip isi 2 tablet.

5. Konvermex Kaplet

Konvermex merupakan obat cacing dewasa berbentuk kaplet yang setiap kapletnya mengandung zat pirantel pamoat 250 mg. Obat ini dapat melumpuhkan cacing di dalam saluran pencernaan sehingga cacing dapat dikeluarkan melalui feses tanpa memerlukan pencahar.

Konvermex bisa digunakan untuk mengatasi infeksi cacing kremi, cacing tambang, hingga cacing gelang. Dosis untuk dewasa adalah 2 tablet dalam sehari. Obat ini pun bisa didapatkan di apotek dengan harga sekitar Rp13.000 - Rp14.000 per strip isi 2 kaplet.

6. Vermoran

Obat Cacing Vermoran
Obat Cacing Vermoran. (FOTO/pharos.co.id)

Vermoran adalah obat cacing berbentuk tablet kunyah yang setiap tabletnya mengandung mebendazole 500 mg. Cara kerja obat ini adalah menghambat cacing menyerap gula dari dalam tubuh manusia sehingga cacing akan mati karena kehilangan sumber energi.

Vermoran dapat digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang, cacing kremi, cacing cambuk, hingga cacing tambang. Dosisnya adalah 1 tablet yang diminum 1 kali sehari. Vermoran bisa didapatkan di apotek terdekat dengan harga sekitar Rp9.000 - Rp10.000 per strip isi 1 tablet kunyah.

7. Vermox

Vermox juga merupakan merek dagang obat cacing yang menggunakan zat aktif mebendazole. Seperti Vermoran, obat ini hadir dalam bentuk tablet kunyah yang mengandung mebendazole 500 mg. Cara kerjanya adalah menghambat penyerapan gula dan nutrisi lainnya oleh cacing sehingga cacing akan mati.

Vermox ampuh untuk membasmi berbagai jenis cacing seperti cacing kremi, cacing gelang, hingga cacing tambang. Dosis untuk dewasa adalah 1 tablet dalam sehari sebagai dosis tunggal. Obat cacing dewasa ini bisa dibeli di kisaran harga Rp25.000 - 28.000 untuk 1 strip isi 1 tablet.

8. Askamex

Obat cacing dewasa ini hadir dalam bentuk tablet, sedangkan setiap tabletnya mengandung zat levamisole 25 mg. Cara kerjanya agak mirip dengan zat pirantel pamoat, yaitu melumpuhkan cacing sehingga tidak bisa menempel di saluran cerna dan keluar dari tubuh ketika buang air besar.

Askamex bisa digunakan untuk mengatasi infeksi cacing gelang dan cacing tambang, serta bisa dikonsumsi oleh dewasa maupun anak-anak. Dosis untuk dewasa adalah 4-6 tablet sekali minum dan sebaiknya diminum ketika malam hari sebelum tidur. Askamex bisa dibeli dengan harga sekitar Rp2.300 - Rp3.000 per strip isi 4 tablet.

Aturan Minum & Dosis Obat Cacing Dewasa

Ilustrasi Minum Obat

Ilustrasi Minum Obat. FOTO/iStockphoto

Obat cacing disarankan rutin diminum setiap 6 bulan sekali sebagai langkah pencegahan. Selain itu, memahami aturan minum obat cacing sangat penting agar efek obatnya bisa maksimal dalam membasmi cacing di dalam tubuh.

Setiap merek obat sudah memiliki aturan minumnya masing-masing. Jadi, pastikan untuk mencermati aturan pakai pada obat cacing yang dibeli di apotek.

Seperti yang diketahui, obat cacing dewasa bisa menggunakan zat seperti albendazole, mebendazole, hingga pirantel pamoat. Secara umum, berikut aturan minum atau dosis obat cacing dewasa berdasarkan jenis zat obatnya:

  • Albendazole: 1 tablet/kaplet 400 mg sebagai dosis tunggal
  • Mebendazole: 1 tablet 500 mg sebagai dosis tunggal atau tablet 100 mg 2 kali/hari selama 3 hari berturut-turut.
  • Pirantel pamoat: 10-11 mg/kg BB (berat badan), 1 kali/hari sebagai dosis tunggal. Dosis maksimum adalah 1 gram.
  • Ivermectin: 0,2 mg/kg BB, 1 kali sehari sebagai dosis tunggal.
  • Levamisole: 120-150 mg sebagai dosis tunggal.
Catatan: Bagi yang memiliki kondisi khusus seperti ibu hamil, menyusui, atau memiliki riwayat penyakit tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi obat dan dosis yang tepat.

Kapan Harus ke Dokter

Ilustrasi Periksa ke Dokter

Ilustrasi Periksa ke Dokter. FOTO/iStockphoto

Infeksi cacing umumnya tidak memiliki gejala awal yang khusus atau mudah terlihat. Meskipun sebagian besar kasus cacingan dapat diatasi dengan obat cacing yang dijual bebas di apotek, ada kondisi tertentu yang memerlukan pemeriksaan langsung ke dokter.

Apabila mengalami gejala yang cukup parah, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat. Adapun gejala berat terkait cacingan bisa meliputi:

  • Berat badan turun tanpa alasan jelas
  • Kelelahan dan dehidrasi
  • Merasa mual, diare, atau sakit perut selama lebih dari 2 minggu
  • Gatal hebat di sekitar anus dan keluar cacing
Itulah rekomendasi obat cacing dewasa, dosis, serta kapan harus memeriksakan diri ke dokter. Mengatasi cacingan tidak cukup hanya dengan mengonsumsi obat cacing, tapi juga harus dibarengi dengan langkah pencegahan yang tepat agar infeksi tidak berulang.

Menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan, mengonsumsi makanan yang matang sempurna, menjaga kebersihan kuku, serta memastikan lingkungan tetap higienis merupakan cara sederhana dan efektif untuk memutus siklus hidup cacing.

Mari lebih bijak dalam menerapkan perilaku hidup sehat, memilih obat cacing yang tepat, serta jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar kita dan keluarga bebas dari infeksi cacing.

Baca juga artikel terkait CACINGAN atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - GWS
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani