tirto.id - Rangkuman materi Tes Kemampuan Akademik (TKA) SMA Biologi dapat dijadikan panduan belajar. Pelaksanaan TKA untuk SMA sendiri direncanakan berlangsung pada bulan November 2025.
Siswa dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi TKA dengan mempelajari kisi-kisi rangkuman materi. Salah satu materi yang diujikan adalah Biologi sebagai mata pelajaran pilihan.
Pelaksanaan TKA Biologi berusaha untuk mengukur kemampuan berpikir terkait konsep-konsep biologi dan keterampilan proses/inkuiri. Kemampuan berpikir dan keterampilan proses yang dimaksud menuntut penguasaan konsep-konsep biologi sehingga penguasaan konsep biologi menjadi prasyarat untuk dapat melakukan proses berpikir dan keterampilan proses.
Seseorang yang mengalami miskonsepsi tentang suatu konsep biologi tidak akan mampu melakukan proses berpikir (misalnya menganalisis) dan melakukan inkuiri. TKA Biologi dilaksanakan dengan mengujikan materi-materi yang telah dipelajari oleh siswa.
Pelaksana TKA adalah Satuan Pendidikan yang telah terakreditasi. Jika satuan pendidikan tidak terakreditasi atau tidak memenuhi sarana dan petugas, maka sekolah wajib menginduk ke satuan pendidikan lain yang memenuhi syarat.
Peserta TKA di jenjang SMA/SMK adalah siswa kelas 12 (dua belas) SMA/MA/sederajat dan kelas akhir SMK/MAK. Adapun mata pelajaran yang diujikan dalam TKA SMA terdiri dari mata uji Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, serta satu mata pelajaran pilihan.
Biologi dalam termasuk dalam kategori mata pelajaran pilihan. Lantas, seperti apa rangkuman materi TKA SMA Biologi? Simak penjelasanya di artikel ini.
Kisi-Kisi Materi TKA SMA Biologi

Kisi-kisi materi TKA SMA Biologi diperlukan oleh siswa untuk mempelajari materi yang akan dikerjakan dalam TKA SMA November mendatang. Berbagai materi TKA dapat dipelajari secara terperinci sebagai langkah persiapan sebelum menghadapi ujian TKA.
Konsep-konsep biologi yang akan diukur dalam TKA meliputi materi keanekaragaman hayati, sel, dan proses-proses pada makhluk hidup. Berikut kisi-kisi materi TKA SMA Biologi: Keanekaragaman Hayati
- Klasifikasi dan keanekaragaman makhluk hidup
- Bakteri
- Ekosistem
- Transport dan pertukaran zat pada manusia (sistem sirkulasi, respirasi, ekskresi)
- Sistem imun
- Sistem koordinasi
- Sistem reproduksi
- Mempertanyakan dan memprediksi
- Merencanakan dan melakukan penyelidikan
- Memproses, menganalisis data dan informasi
Pendekatan yang seperti ini mampu membantu siswa menghubungkan konsep biologi dengan pengalaman nyata mereka, memudahkan pemahaman terhadap peran biologi dalam kemajuan ilmu dan teknologi, serta meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Kompetensi dalam TKA Biologi
Pelaksanaan TKA Biologi ditujukan untuk mengukur berbagai kemampuan. Melansir laman Pusmendik, kemampuan yang diukur dalam TKA Biologi terdapat dalam tiga level kognitif, sebagai berikut:
- Pemahaman: menjelaskan konsep-konsep biologi berdasarkan informasi yang telah dipelajari atau disediakan,
- Penerapan: menerapkan konsep dan pengetahuan biologi untuk memecahkan masalah biologi, dan
- Penalaran: menganalisis, mengevaluasi, dan menarik kesimpulan dari informasi biologis yang kompleks atau baru, serta mengembangkan argumen berbasis bukti.
Rangkuman dan Penjelasan Materi SMA TKA Biologi Keanekaragaman Hayati
Materi keanekaragaman hayati menjadi salah satu materi pelajaran yang diujikan dalam TKA Biologi SMA. Berikut ringkasan singkat materi TKA Biologi keanekaragaman hayati:
Keanekaragaman hayati adalah suatu keberagaman makhluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri yang bisa diketahui melalui suatu observasi/pengamatan. Maksud dari ‘keanekaragaman’ sendiri bisa meliputi jumlah atau frekuensi dari ekosistem, spesies, hingga gen di suatu tempat.
Singkat kata pengertian keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang terjadi karena perbedaan bentuk, ukuran, warna, tekstur, hingga sifat-sifatnya. Sebutan lain dari kKeanekaragaman hayati adalah biodiversitas.
Keanekaragaman hayati dengan ekosistem di lingkungan darat mempunyai jumlah biodiversitas yang lebih tinggi daripada di ekosistem kutub. Keberadaan keragaman hayati yang lebih tinggi ini disebabkan perbedaan iklim dan cuaca.
Manfaat Keanekaragaman Hayati
Alam semesta ini diciptakan dengan berbagai keanekaragaman hayati. Tentu keanekaragaman ini banyak memiliki manfaat bagi kelangsungan sebuah ekosistem. Berikut manfaat keanekaragaman hayati:
- Berperan sebagai penyeimbang ekosistem sebab setiap spesies memiliki peran tersendiri dalam ekosistem
- Sebagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian pada ekosistem yang terbentuk karena adanya keanekaragam hayati
- Mampu menjaga kualitas air melalui keragaman tumbuhan yang membantu proses penyerapan air
- Kayu, bambu, rota, bisa bermanfaat bagi penyediaan bahan bangunan
- Keanekaragaman hayati dapat menjadi sumber mata pencaharian
- Keragaman spesies tumbuhan bermanfaat sebagai bahan baku obat-obatan
- Keanekaragaman tanaman, ternak, dan spesies laut bermanfaat sebagai sumber bahan pangan
- Kapas, sutra, kulit, wol, serat, bulu hewan, hingga kulit kayu bisa dimanfaatkan sebagai bahan tekstil
Tingkatan Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati secara umum terdiri dari 3 tingkatan. Mulai dari tingkat gen, tingkat individu atau spesies, dan tingkat ekosistem. Lantas, apa perbedaan 3 tingkatan tersebut?
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik
Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena keanekaragaman susunan gen. Perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu.Contoh dapat diamati pata perbedaan tipe rambut. Kita mengenal di dunia ini ada orang dengan rambut keriting, lurus, ikal. Berbagai keberagaman ini terjadi karena adanya keanekaragaman tingkat genetik.
Sampel lain dapat diamati pada bunga mawar. Meskipun sama-sama bunga mawar dan mempunyai nama spesies Rosa hybrid, tetapi warna mahkota pada bunga mawar bisa berbeda. Perbedaan ini karena susunan gen penyusun bunga mawar yang satu dengan bunga mawar yang lain berbeda.
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Individu/Spesies
Tingkat keanekaragaman hayati berikutnya adalah keanekaragaman hayati tingkat individu/spesies. Keanekaragaman ini menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis organisme.Supaya lebih mudah memahami, mari kita amati contoh keanakeragaman ini pada Arecaceae atau palem-paleman. Jika diperhatikan sekilas, bentuk fisiknya tampak mirip. Padahal sebenarnya merupakan jenis/individu yang berbeda.
Misalnya, pohon aren yang punya nama Latin Arenga pinnata dan pohon Pinang yang punya nama Latin Areca catechu. Habitat pohon aren biasanya berada di pegunungan, mempunyai struktur daun yang jauh berbeda dengan pohon kelapa yang tumbuh di pantai. Perbedaan habitat kedua jenis pohon ini menyebabkan setiap spesies punya ciri khusus tersendiri.
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Tingkat selanjutnya adalah keanekaragaman hayati tingkat ekosistem. Jenis keanekaragaman ini berarti setiap ekosistem punya keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri.Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan jenis populasi organisme di sebuah wilayah. Kehadiran keanekaragaman tingkat ekosistem ini dapat diamati melalui perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi organismenya.
Misalnya, ekosistem tundra, gurun, hutan, laut, dan sebagainya. Setiap ekosistem mempunyai perbedaan, baik jenis tanaman yang hidup di sana, hewan-hewan, maupun lingkungan yang saling memengaruhi.
Pemahaman materi TKA Biologi SMA dapat dieksplorasi dengan mempelajari ringkasan materi dan memanfaatkan berbagai platform belajar. Pastikan juga untuk meminta bantuan guru menemukan kesulitan dan ajak serta temanmu untuk belajar bersama.
Tertarik menyimak informasi lain seputar Tes Kompetensi Akademik? Cek lebih lanjut di bawah ini:
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Nurul Azizah & Elisabet Murni P
Masuk tirto.id






































