Menuju konten utama
Pendidikan Geografi

Rangkuman Materi Struktur serta Pola Keruangan Desa dan Kota

Pola keruangan desa dan kota menjadi salah satu bahasan yang bisa diajarkan oleh guru kepada murid. Berikut penjelasan struktur keruangan desa dan kota.

Rangkuman Materi Struktur serta Pola Keruangan Desa dan Kota
Ilustrasi tata ruang kota Jakarta. Adapun pola keruangan desa dan kota bermacam-macam. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pola keruangan desa dan kota memperlihatkan kondisi struktur kedua wilayah berdasarkan sejumlah aspek. Simak artikel ini untuk mengetahui struktur keruangan desa dan kota.

Desa adalah sebuah daerah geografis yang terbentuk atas satuan hukum masyarakat tertentu dan membentuk pemerintahan paling rendah (di bawah Kecamatan). Sedangkan kota merupakan tempat tinggal masyarakat heterogen yang tujuan utama kehidupannya berupa ekonomi dan industri.

Sebuah wilayah desa dapat berubah menjadi kota akibat kemajuan yang terjadi di daerah tersebut. Sementara pola keruangan desa dan kota mencakup penjelasan berikut.

Struktur dan Pola Keruangan Desa

Struktur atau pola keruangan desa diklasifikasikan berdasarkan tiga aspek, mulai dari lahan atau letak geografis, pola pemukiman, dan kegiatan ekonominya. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai struktur keruangan desa dan kota.

Pola Keruangan Desa Berdasarkan Geografis

Struktur dan pola ruang penggunaan lahan desa disebut mencakup lima jenis tertentu. Mengutip modul Geografi Kelas XII (2020), pola keruangan desa berdasarkan geografis sebagai berikut.

  • Desa pedalaman: terdapat di pelosok dan jauh dari kota.
  • Desa pegunungan: terdapat di daerah sekitar pegunungan.
  • Desa dataran tinggi: terdapat di daerah yang lebih pendek dibandingkan pegunungan.
  • Desa dataran rendah: terletak di dataran rendah dan biasanya bermata pencaharian di sektor tani.
  • Desa pesisir: terdapat di wilayah yang dekat dengan pantai, yaitu garis batas laut dan darat.

Pola Keruangan Desa Berdasarkan Pola Pemukimannya

Terdapat pola keruangan desa yang diklasifikasikan karena bentuk pemukimannya berbeda. Adapun pola keruangan desa ini terdiri dari empat struktur pemukiman berikut.

  • Pola pemukiman menyebar: rumah masing-masing penduduk berjauhan karena belum memiliki jalan besar.
  • Pola pemukiman memanjang: pemukiman berbaris di sepanjang jalan raya atau tepi sungai.
  • Pola pemukiman berkumpul: rumah penduduk menyatu di sebuah titik, misalnya perkampungan.
  • Pola pemukiman melingkar: tempat tinggal penduduk membentuk lingkaran, biasanya mengikuti bentuk jalan raya yang juga melingkar.

Pola Keruangan Desa Berdasarkan Kegiatan Ekonominya

Terakhir, ada klasifikasi yang membagi struktur dan pola keruangan desa berdasarkan kegiatan ekonomi. Untuk memahami pola tersebut, berikut penjelasan selengkapnya.

  • Desa nelayan: bermata pencaharian nelayan.
  • Desa persawahan: bermata pencaharian di usaha persawahan.
  • Desa perladangan: bermata pencaharian di bidang ladang.
  • Desa perkebunan: bermata pencaharian di bidang kebun.
  • Desa peternakan: bermata pencaharian di usaha peternakan hewan.
  • Desa perdagangan: berperan sebagai tempat perdagangan.
  • Desa pertambangan: usaha sehari-hari adalah bertambang karena letaknya dekat tambang.
  • Desa industri kecil: penduduk sudah berusaha melakukan kegiatan industri skala kecil.
  • Desa industri sedang dan besar: mata pencahariannya berupa industri, namun skalanya sudah sedang hingga besar.

Struktur dan Pola Keruangan Kota

Kota yang merupakan wujud perkembangan dari wilayah desa memiliki pola dan struktur keruangan tersendiri. Dalam hal ini, terdapat pengklasifikasian kota berdasarkan pola keruangan dan struktur berikut.

Pola Kota

Kota memiliki pola keruangan tertentu, mulai dari sentralisasi, desentralisasi, nukleasi, dan segregasi. Untuk memahami secara lebih rinci, berikut ini penjelasan selengkapnya.

  • Sentralisasi: kegiatan kota berkelompok di sebuah wilayah utama.
  • Desentralisasi: persebaran menjauhi pusat kota.
  • Nukleasi: berkelompok di sebuah wilayah, namun skalanya lebih kecil dibanding kota sentralisasi.
  • Segregasi: persebaran penduduk terpisah karena faktor sosial, budaya, ekonomi, dan lain-lain.

Struktur Keruangan Kota

Selain pola, terdapat juga sistem klasifikasi kota berdasarkan struktur keruangan. Pembagian struktur keruangan kota tersebut dapat ditinjau sesuai teori-teori berikut.

  • Teori Konsentris: kota dibagi menjadi beberapa zona, yakni pusat, peralihan, tempat tinggal pekerja, tempat tinggal kelas menengah, dan tempat tinggal para penglaju.
  • Teori Ketinggian Bangunan: tinggi bangunan ditekankan untuk perumusan sebuah kota sehingga tergambar pola ketinggian masing-masing lingkupnya.
  • Teori Sektor: dibagi atas wilayah pusat, daerah manufaktur, pemukiman kelas rendah, menengah, dan tinggi.
  • Teori Inti Ganda: teori ini menunjukkan inti kota yang ada di beberapa zona dan tidak konsentrasi di satu titik. Ada daerah pusat, kawasan niaga, pemukiman rendah, menengah, dan tinggi, pusat industri, pusat niaga pinggiran, kawasan industri skala kecil, serta upakota.

Ingin melihat lebih lengkap materi desa dan kota lain atau modul pelajaran lainnya? Pastikan terus mengikuti informasi terbaru Tirto terkait modul ajar agar bisa memenuhi kebutuhan pembelajaran.

Kumpulan Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Baca juga artikel terkait RANGKUMAN MATERI GEOGRAFI atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Edusains
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Maria Ulfa
Penyelaras: Yuda Prinada