Menuju konten utama

Profil Wamenaker Immanuel Ebenezer & Respons Soal #KaburAjaDulu

Mengenal sosok Wakil Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, Immanuel Ebenezer. Simak tanggapannya terkait tagar viral #KaburAjaDulu.

Profil Wamenaker Immanuel Ebenezer & Respons Soal #KaburAjaDulu
Politikus Partai Gerindra Immanuel Ebenezer menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi wakil menteri untuk pemerintahan baru ke depan. ANTARA FOTO/Fauzan/YU

tirto.id - Profil Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer, menjadi sorotan publik setelah memberikan respons soal tagar #KaburAjaDulu yang sedang viral di media sosial.

#KaburAjaDulu merupakan tagar yang mendorong warga negara Indonesia (WNI) untuk meninggalkan Tanah Air dan bekerja di luar negeri.

Hal tersebut viral karena banyak yang mengeluhkan kualitas hidup sebagai tenaga kerja di Indonesia, sehingga bekerja di negeri orang dinilai sebagai salah satu solusi.

Alih-alih menanggapi dengan serius keluh kesah masyarakat, Immanuel Ebenezer justru mempersilakan WNI yang ingin berkarier di luar negeri untuk tidak perlu kembali ke Indonesia.

"Mau kabur, kabur sajalah. Kalau perlu jangan balik lagi, hi-hi-hi," ungkap Immanuel di Kantor Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Jakarta, Senin (17/2/2025).

Tanggapan Immanuel Ebenezer ini menuai berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang menyayangkan sikapnya sebagai pejabat publik terkait yang dianggap tidak sensitif terhadap aspirasi masyarakat yang sedang kesulitan mencari pekerjaan di dalam negeri. Tidak sedikit warganet yang mengungkapkan kekecewaan mereka melalui media sosial.

"PARAH ! pejabat yang tidak punya solusi untuk rakyatnya," tulis pengguna X @said88068966 Selasa (18/2/2025).

"Pernyataan Wamenaker tersebut dapat dianggap sebagai pernyataan yang tidak bijak dan tidak profesional. Sebagai perwakilan Pemerintah, Wamenaker seharusnya menyampaikan pernyataan yang dapat membantu menyelesaikan masalah dan memberikan solusi, bukan malah memperburuk keadaan," tulis pengguna X @eiw_dakwahsalaf Selasa (18/2/2025).

Profil Immanuel Ebenezer

Immanuel Ebenezer atau karib disapa Noel lahir di Riau pada 22 Juli 1975. Ia merupakan politikus Indonesia yang bernaung di bawah Partai Gerindra.

Immanuel meraih gelar Sarjana Sosial di Universitas Satya Negara Indonesia pada tahun 2004. Kariernya di ranah politik mulai tersorot pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ketika ia menjadi ketua kelompk relawan Joko Widodo (Jokowi) bernama Joko Mania (JoMan).

Pada periode kedua kepemimpinan Jokowi, tepatnya Juni 2021 Immanuel Ebenezer diangkat menjadi Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak usaha dari Pupuk Indonesia.

Immanuel Ebenezer juga sempat menyita perhatian publik saat menjadi saksi yang meringankan Munarman dalam sidang kasus terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada tahun 2022.

Pada Pilpres 2024, Noel awalnya melontarkan dukungan Jokowi Mania untuk Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Bahkan, dukungan tersebut memunculkan relawan Ganjar Mania.

Namun, setelah putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, secara resmi mendampingi Prabowo sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). Jokowi Mania beralih mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres.

Pada Pilkada 2024, Immanuel Ebenezer juga sempat mencoba bertarung sebagai wakil rakyat untuk daerah pemilihan Kalimantan Utara dari Partai Gerindra. Namun, ia hanya memperoleh 29.789 suara dan gagal memenangkan pertarungan politik tersebut.

Setelah pasangan yang diusungnya pada Pilpres 2024 menjadi pemenang, Immanuel Ebenezer dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan Indonesia mendampingi Meneteri Ketenagakerjaan Indonesia, Yassierli.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Astam Mulyana

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Astam Mulyana
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Balqis Fallahnda & Dipna Videlia Putsanra