Menuju konten utama

Kemenaker: Industri Tekstil di Jateng Paling Banyak Lakukan PHK

Mayoritas PHK di Jawa Tengah terjadi di sektor padat karya yang meliputi industri tekstil, garmen dan alas kaki.

Kemenaker: Industri Tekstil di Jateng Paling Banyak Lakukan PHK
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah (kanan) bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024).ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

tirto.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengaku telah terjadi tren peningkatan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) sampai paruh kedua 2024. Berdasar catatan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), sejak Januari-Agustus 2024 jumlah PHK telah mencapai 46.240 tenaga kerja. Padahal, dari portal satu data Kemnaker pada periode Januari-November 2023 jumlah ter-PHK ada sebanyak 57.923 tenaga kerja.

"Memang naik (tren PHK). Memang akhir-akhir ini banyak mengalami PHK ya, tapi kan kita mudah-mudahan angkanya tidak lebih tinggi dari angka tahun 2022-2023," harap Ida, saat ditemui di Komplek Parlemen, usai Rapat Kerja dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta, Senin (2/9/2024).

Karenanya, agar jumlah karyawan ter-PHK tak kian membludak, Kemnaker tengah terus berupaya melakukan mitigasi dengan menambah jumlah pembukaan lapangan pekerjaan. Ida menyebut, ada 178.000 lowongan pekerjaan yang dibuka dalam bursa kerja yang diselenggarakan Kemnaker beberapa waktu lalu.

Terkait hal ini, Kemnaker juga mencoba untuk langsung mempertemukan manajemen perusahaan dengan calon tenaga kerja untuk meminimalisir peluang PHK ke depannya.

"Makanya kita terus lakukan mitigasi itu. Di samping itu tentu lapangan pekerjaan baru kita create. Kita terus memitigasi agar jangan sampai PHK itu terjadi, upaya-upaya mempertemukan antara manajemen dengan pekerja bisa menekan terjadinya PHK," imbuh Ida.

Soal sektor, industri padat karya seperti tekstil, garmen hingga alas kaki menjadi penyumbang angka PHK terbanyak sampai saat ini. Sedangkan untuk wilayah, Jawa Tengah menjadi juara dengan jumlah karyawan ter-PHK paling banyak, kemudian disusul oleh DKI Jakarta dan Banten.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker, Indah Anggoro Putri mengungkapkan, mayoritas PHK di Jawa Tengah (Jateng) terjadi di sektor padat karya yang meliputi industri tekstil, garmen dan alas kaki. Sedangkan di Jakarta PHK paling banyak menghantam sektor jasa yang meliputi industri restoran dan kafe.

"Jateng sektor tadi Bu Menteri bilang, manufaktur, tekstil garmen alas kaki. Kalau di DKI kebanyakan jasa, restoran, kafe, itu jasa banyak. Banten industri, DKI (PHK) 7.400 lebih," jelas Indah.

Baca juga artikel terkait PHK atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang