Menuju konten utama

Pemain Timnas Palestina Tewas Ditembak Israel Saat Antre Makanan

Pemain Timnas Palestina, Suleiman al-Obeid yang dijuluki "The Pele of Palestine" meninggal ditembak tentara Israel pada Rabu (6/8/2025).

Pemain Timnas Palestina Tewas Ditembak Israel Saat Antre Makanan
Suleiman al Obeid. instagram/ericcantona

tirto.id - Pemain Timnas Palestina, Suleiman al-Obeid yang dijuluki "The Pele of Palestine" meninggal ditembak tentara Israel pada Rabu (6/8/2025). Saat itu, mantan kapten tim klub dan tim nasional ini sedang mengantre makanan bantuan kemanusiaan di Rafah.

"Suleiman al-Obeid, mantan pemain tim nasional Palestina, tewas dalam serangan Israel yang menargetkan warga sipil yang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza selatan," ujar Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA).

Menurut laporan Jordan News, Suleiman yang sedang mengantre bantuan kemanusiaan merupakan salah satu korban agresi Israel. Gugurnya pria berusia 41 tahun ini ikut menambahkan jumlah orang tewas.

Dikutip dari pernyataan Kantor Berita Palestina, WAFA, atlet yang gugur akibat genosida Israel sudah genap 660 orang. Sementara data PFA atau Asosiasi Sepak Bola Palestina menunjukkan jumlah atlet yang meninggal dunia sebanyak 662 orang.

Lantas, bagaimana profil Suleiman al-Obeid? Kemudian, seperti apakah perjalanan naik-turun karier Suleiman al-Obeid dalam dunia sepak bola nasional serta internasional?

Profil dan Karier Suleiman al-Obeid Timnas Palestina

Suleiman al-Obeid merupakan pria kelahiran Gaza, Palestina, pada 24 Maret 1984. Mantan pemain Timnas Palestina ini memperoleh nama baiknya di dunia sepak bola mulai tahun 2000-an.

Pecinta sepak bola mengenal profil Suleiman al-Obeid sebagai tokoh sentral tim. Dinukil dari laman Press TV, Suleiman sudah mencetak ratusan gol ketika masih aktif.

"Selama kariernya yang panjang, al-Obeid mencetak lebih dari 100 gol, menjadikannya salah satu bintang paling cemerlang di sepak bola Palestina," kata Asosiasi Sepak Bola Palestina.

Awalnya, Suleiman al-Obeid menjalankan karier muda sepak bola di klub Khadamat Al-Shatee (2005-2006). Di tahun 2007, Ia naik ke tim senior Khadamat Al-Shatee.

Genap dua tahun di tim senior Khadamat Al-Shatee, Suleiman al-Obeid memilih hengkang ke Markaz Shabab Al-Am'ari (2009-2013). Namun, di periode 2013-2014, ia justru kembali ke tim lamanya, Khadamat Al-Shatee.

Meskipun setelah sempat pindah ke SC Gaza pada 2014-2016, Suleiman pada akhirnya kembali lagi ke Khadamat Al-Shatee. Klub ini sepertinya definisi rumah bagi Suleiman. Sejauh apa seseorang pergi tetap kembali jua.

Mengutip data di laman Transfer Market, Suleiman menghabiskan kontrak pekerjaan terakhir di klub sepak bola wilayah kelahirannya, Al-Shatee pada 2023.

Penyerang sekaligus gelandang serang sayap kanan, Suleiman al-Obeid pernah mencetak gol internasional sebanyak dua kali. Suleiman mencetak satu gol ketika Timnas Palestina melawan Timnas Yaman (2010) dan Indonesia (2011).

Adapun prestasi Suleiman al-Obeid dalam karier sepak bola mencakup penghargaan Sepatu Emas Liga Primer Jalur Gaza. Ia mendapatkan prestasi itu secara berturut-turut pada 2016, 2017, dan 2018.

Pensiunan pemain sepak bola ini terpaksa harus menutup umur pada Rabu (6/8/2025) akibat serangan udara Israel. Kejadian yang nahas itu muncul saat Suleiman menunggu antrean bantuan kemanusiaan di daerah bagian selatan Jalur Gaza.

Pengunjung dapat membaca artikel terbaru seputar konflik Israel dan Palestina melalui tautan sebagai berikut:

KUMPULAN ARTIKEL KONFLIK ISRAEL PALESTINA

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Flash News
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Syamsul Dwi Maarif