tirto.id - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendapatkan tambahan anggaran dari Presiden Prabowo Subianto.
Anggaran tambahan tersebut secara khusus diarahkan untuk membina dan mendukung madrasah swasta.
"Alhamdulillah dengan perhatian Bapak Presiden Prabowo kemarin juga kami mendapatkan apresiasi dan mendapatkan sedikit anggaran tambahan untuk memperhatikan madrasah yang swasta ini," ujar Nasaruddin di kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
Meski tak memperinci besaran nominalnya, ia menegaskan bahwa tambahan anggaran tersebut merupakan wujud keprihatinan dan dukungan dari pemerintah untuk sekolah berbasis keagamaan.
Di samping itu, ia juga mengungkapkan bahwa Kementerian Agama telah memulai proses pendataan kondisi fisik sekolah berbasis keagamaan seperti pondok pesantren (ponpes) sesuai dengan arahan Presiden.
Dari temuannya, banyak ponpes dan madrasah yang kondisinya menyedihkan, bahkan berada di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
"Kami Insyaallah sudah punya data sebagian tapi yang sebagiannya karena harus menempuh jalan kaki 2 hari 2 malam kadang-kadang harus naik speedboat untuk mengejar pulau-pulau yang di sana banyak masalah, yang kena ombak dan seterusnya padahal di situ juga ada anak bangsa kita yang sedang belajar, inilah yang menjadi concern kita semuanya," jelasnya.
Adapun, perhatian pemerintah terhadap pendidikan keagamaan tidak berhenti di madrasah, namun juga ponpes.
Nasaruddin menekankan kontribusi historis pondok pesantren yang telah mengabdi selama 300 tahun bagi bangsa. Atas dasar itulah, muncul rencana untuk meningkatkan status kelembagaan yang mengurus ponpes.
“Pondok Pesantren sudah ada 300 tahun mengabdi tanpa pamrih di Republik ini,” ujarnya.
Dalam waktu dekat diusulkan peningkatan status dari pengurus ponpes dari Direktorat Pesantren menjadi Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren.
“Otomatis anggarannya mengalami peningkatan karena dari Direktur menjadi Direktorat jenderal ya,” tambahnya.
Lebih jauh, ia juga menyoroti respons cepat Presiden Prabowo terhadap musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Ia menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak mencerminkan kondisi ponpes secara keseluruhan.
“Tentu kita tidak ingin bahwa kasus yang menimpa Pondok Pesantren di Jawa Timur kemarin itu seolah-olah kita menjelaskan bahwa Pondok Pesantren ini adalah keterangan yang sedemikian buruk ya,” tegas Nasaruddin.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































