Menuju konten utama

Canda Prabowo Minta Sri Mulyani Gratiskan Obat: Makin Stres Nih

Prabowo minta kepolisian dan kejaksaan untuk membantu Kementerian Keuangan mengumpulkan penerimaan negara.

Canda Prabowo Minta Sri Mulyani Gratiskan Obat: Makin Stres Nih
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat tingkat menteri (RTM) di Jakarta, Selasa (8/7/2025). RTM tersebut membahas tentang pelaksanaan Sekolah Rakyat yang merupakan program pengentasan kemiskinan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/agr

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto berseloroh soal tekanan yang dialami Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tiap kali mendapat panggilan darinya. Hal tersebut ia sampaikan ketika bicara soal wacana menggratiskan obat-obatan untuk masyarakat dalam Peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (21/7/2025).

"Menteri Keuangan... Menteri Keuangan tiap kali saya panggil, apa... stres. Apa lagi ini idenya Presiden ini? Kalau nanti ada dananya khusus untuk rakyat miskin, obatnya harus gratis. Kalau ada uangnya. Kalau ada uangnya," ujar Prabowo.

Meski demikian, Kepala Negara memaklumi kondisi yang mungkin dialami Sri Mulyani. Pasalnya, ia memang kerap melontarkan banyak ide baru yang memerlukan bantuan dari Bendahara Negara. Sementara, kata dia, kondisi keuangan negara tak selalu mencukupi untuk berbagai program yang ingin dieksekusi.

Meski demikian, ia meyakinkan Sri Mulyani bahwa apa yang dilakukan pemerintah dilandasi oleh niat mulia. Harapannya, apa yang dilakukan pemerintah melalui APBN akan berbuah kecintaan masyarakat kepada penyelenggara negara, termasuk menteri keuangan.

"Harus ada apotek tiap desa harus menjual obat generik dan untuk mereka yang benar-benar tidak mampu kita upayakan tidak bayar, yang mengupayakan menteri keuangan. Semakin stres nih, tapi enggak apa-apa Bu. Mulia. Nama ibu Sri Mulyani, jadi harus yang mulia-mulia Bu. Ibu akan dicintai oleh seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.

Prabowo juga meminta kepolisian dan kejaksaan untuk membantu Kementerian Keuangan mengumpulkan penerimaan negara, dengan mencegah berbagai bentuk kebocoran-kebocoran penerimaan negara.

Salah satunya melalui penegakan hukum terhadap kasus beras oplosan yang beredar di masyarakat. "Makanya Kapolri, Jaksa Agung, tolong dikejar yang bandel-bandel itu, biar masuk yang Rp100 triliun tiap tahun. Nakal. Beras... beras biasa, ganti aja, distempel," tegasnya.

Baca juga artikel terkait KOPERASI MERAH PUTIH atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Insider
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana