Menuju konten utama

Pertumbuhan Kredit Solid, Laba BCA Triwulan III Naik 12,8 Persen

Laba bersih BCA tumbuh 12,8 persen yoy menjadi Rp41,1 triliun, ditopang ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Pertumbuhan Kredit Solid, Laba BCA Triwulan III Naik 12,8 Persen
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaadmaja, dalam Virtual Press Conference Paparan Kinerja Kuartal III BCA, Rabu (23/10). (FOTO/dok. BCA)

tirto.id - PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menggelar Press Conference Paparan Kinerja Triwulan III, Rabu (23/10). Dilangsungkan secara virtual, Paparan Kinerja Triwulan III ini dihadiri oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmaja beserta jajarannya.

Jahja melaporkan, per September 2024, BCA dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 14,5 persen year on year (yoy). Selain itu, ditopang ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan, laba bersih BCA dan entitas anak juga tumbuh 12,8 persen yoy menjadi Rp41,1 triliun.

Menurut Jahja, peningkatan kredit tersebut merefleksikan komitmen BCA dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. BCA meninjau permintaan kredit konsumer yang baik, sebagaimana tecermin melalui ragam pelaksanaan agenda BCA.

“Pelaksanaan BCA Expoversary 2024 dan BCA Expo 2024 mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB lebih dari Rp78 triliun. Pada event lain, kami menggelar BCA UMKM Fest 2024, diikuti lebih dari 1.700 tenant pengusaha lokal, bagian dari BCA Bangga Lokal dan UMKM binaan Bakti BCA yang menawarkan beraneka produk, seperti makanan, minuman, fashion, serta berbagai kebutuhan made in Indonesia. Sementara itu, BCA Wealth Summit 2024 mencatatkan lebih dari 2 juta pengunjung, baik secara online maupun offline,” papar Jahja.

Penyaluran pembiayaan, ditopang kredit korporasi, menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, yakni naik 15,9 persen yoy mencapai Rp395,9 triliun. Adapun kredit komersial naik 11,8 persen yoy menjadi Rp135,3 triliun dan kredit UKM tumbuh 14,2 persen yoy hingga Rp120,1 triliun.

Total portofolio kredit konsumer naik 13,1 persen yoy menjadi Rp216,5 triliun, didorong KPR yang tumbuh 10,7 persen yoy mencapai Rp130,4 triliun, serta KKB sebesar 17,9 persen yoy menjadi Rp64,1 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lain dengan mayoritas kartu kredit naik 15,0 persen yoy mencapai Rp21,9 triliun. Sedangkan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 10,7 persen yoy menyentuh Rp214 triliun. Besaran ini berkontribusi hingga 24,3 persen dari total portofolio pembiayaan.

Pertumbuhan kredit yang solid diikuti dengan terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) mencapai 6,1 persen per September 2024, membaik dari posisi setahun lalu (7,9 persen) dengan rasio kredit bermasalah (NPL) di tingkat yang terjaga 2,1 persen. Pencadangan NPL dan LAR pada tingkat yang memadai, masing-masing 193,9 persen dan 73,4 persen.

Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 3,4 persen yoy menyentuh Rp1.125 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekira 82 persen dari total DPK, tumbuh 5,2 persen mencapai Rp915 triliun. Pertumbuhan CASA selaras dengan peningkatan total frekuensi transaksi BCA sebesar 21 persen yoy mencapai 26 miliar.

Pada saat bersamaan, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 23 miliar, naik 24 persen yoy dengan jumlah nasabah yang mencapai lebih dari 31 juta pada BCA Mobile. Sementara itu, pengguna myBCA tumbuh 8 kali dalam 2 tahun terakhir menjadi lebih dari 6 juta.

“Optimalisasi myBCA terus berjalan secara konsisten melalui perluasan kerja sama, serta penambahan berbagai fitur yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Salah satu fitur baru myBCA adalah ‘Proteksi’ yang memungkinkan nasabah membeli asuransi secara mudah dan praktis,” tutur Jahja.

Jahja menambahkan, BCA juga memperluas kerja sama dengan penjualan e-SIM dari mitra perusahaan jasa telekomunikasi dan membuka akses bagi nasabah untuk memperbarui profil risiko investasi melalui fitur ‘Welma’.

Tak hanya itu, BCA juga meluncurkan inovasi lain yang dinamakan fitur multi settlement untuk transaksi QRIS sehingga memungkinkan merchant mencairkan dana dari transaksi QRIS statis dan dinamis hingga 4 kali sehari. Fitur ini berlaku bagi seluruh merchant perseorangan dengan kriteria Usaha Mikro (UMi).

Dari sisi pendapatan bunga bersih, BCA telah mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,5 persen yoy mencapai Rp6,1 triliun. Pendapatan selain bunga meningkat 13,5 persen yoy menjadi Rp19,0 triliun, didukung kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar Rp7,0 yoy. Total pendapatan operasional mencapai Rp80,1 triliun, naik 10,4 persen yoy.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis