tirto.id - E-commerce dan marketplace merupakan dua jenis platform yang memfasilitasi proses jual beli produk secara daring (online).
Secara definitif, e-commerce adalah bentuk transaksi jual beli yang terjadi secara elektronik melalui internet. Melalui platform e-commerce, penjual dapat menawarkan dan menjual produk tanpa harus hadir secara fisik di lokasi pembelian.
Sementara itu, marketplace adalah platform yang membuat para penjual dapat menjual produk secara mandiri. Pengguna atau calon konsumen memiliki kemampuan membandingkan harga dan karakteristik produk dari berbagai penjual sebelum membuat keputusan pembelian.
Pada intinya, ecommerce dan marketplace merujuk pada layanan belanja online. Meski sekilas terlihat sama, keduanya memiliki sejumlah perbedaan. Untuk memahaminya simak penjelasan mengenai perbedaan e commerce dan marketplace berikut.
Perbedaan Marketplace vs Ecommerce
Perbedaan marketplace vs ecommerce berkaitan dengan beberapa aspek, meliputi teknik marketing, pilihan produk, pengeluaran uang dan waktu, serta pendekatan dengan pelanggan. Dikutip dari Buku Panduan Marketplace (2021) oleh Sabtarini Kusumaningsih, dkk., berikut penjelasan mengenai beberapa perbedaan e-commerce dan marketplace.
1. Teknik marketing
Ecommerce mengandalkan traffic website sebab transaksi hanya bisa terjadi bila pelanggan menemukan situs webnya. Teknik marketing ecommerce berfokus pada pemasaran brand sendiri.Sementara itu, teknik marketing yang dilakukanmarketplace mengandalkan nama marketplace yang sudah dikenal. Orientasinya adalah bersaing langsung dengan toko lain di sebuah platform.
2. Pilihan produk
Penjual di marketplace harus mengikuti kategori yang telah ditetapkan oleh sistem marketplace. Sebaliknya, ecommerce memberikan kebebasan lebih kepada penjual dalam pengategorian dan penataan tampilan produk sesuai keinginan.3. Pengeluaran uang dan waktu
Marketplace lebih mudah digunakan karena hanya perlu membuat akun toko untuk mulai bertransaksi. Sebaliknya, ecommerce memerlukan waktu dan perhatian lebih, termasuk proses panjang dan perawatan intensif terhadap situs web, server, dan domain.4. Pendekatan pelanggan
Ecommerce menitikberatkan pada pengembangan situs web untuk menciptakan tampilan yang menarik dan memikat bagi pengguna. Sementara itu, marketplace fokus pada bersaing di dalam platform, dengan penekanan pada keberagaman produk dan harga yang bersaing.Perbedaan Marketplace, E-commerce, dan Online Shop
Selain itu, marketplace dan ecommerce memiliki perbedaan dengan toko daring atau online shop. Masih merujuk Buku Panduan Marketplace (2021), perbedaan marketplace, e-commerce dan online shop, mencakup perihal inventaris penjualan dan peran bisnis. Berikut penjelasan lengkap terkait perbedaan marketplace, ecommerce, dan online shop.
1. Inventaris
Marketplace tidak memiliki inventaris sendiri sebab produk disediakan oleh vendor yang tergabung di dalamnya. Sementara itu, online shop memiliki inventaris sendiri dan menjual produk yang dihasilkan atau dimiliki oleh perusahaan.2. Peran bisnis
Terkait peran bisnisnya, marketplace menyerahkan operasional kepada vendor, dengan fokus utama pada promosi merek dan mengarahkan lalu lintas ke platform. Sebaliknya, toko online bertanggung jawab atas semua aspek bisnis, mulai dari produksi pemasaran hingga penjualan, tanpa melibatkan vendor eksternal.3. Tidak semua e-commerce adalah toko online
Di sisi lain, terdapat perbedaan yang tipis antara ecommerce dan toko online. Secara umum, dapat dikatakan bahwa setiap toko online adalah bentuk dari e-commerce. Namun, tidak semua e-commerce adalah toko online.E-commerce mencakup seluruh spektrum aktivitas perdagangan elektronik sedangkan toko online merujuk khusus pada satu entitas atau situs web yang berfungsi sebagai toko elektronik. Contoh toko online adalah Zara, Apple, dan Nike.
Contoh Marketplace dan Ecommerce
Saat membahas contoh marketplace dan e-commerce, pertanyaan yang paling kerap diajukan ialah: apakah shopee termasuk e commerce atau marketplace? Untuk mengetahuinya, simak uraian mengenai contoh marketplace dan e-commerce di bawah ini.
Contoh marketplace yang populer di Indonesia antara lain Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada dan Blibli. Selain itu, ada pula contoh marketplace dari luar negeri yang populer di Indonesia, yakni Amazon dan Rakuten.
Contoh-contoh marketplace tersebut menjual berbagai produk, seperti fesyen, produk elektronik, peralatan rumah tangga, serta bahan makanan. Dalam hal ini, para penjual di marketplace yang menawarkan berbagai produk, mengikuti kategori yang telah ditetapkan oleh sistem marketplace.
Contoh e-commerce di Indonesia antara lain Lemonilo, Orami, dan Sociolla. Lemonilo secara khusus menjual produk makanan untuk mendukung gaya hidup sehat. Sementara itu, Orami merupakan e-commerce yang berfokus pada berbagai produk kebutuhan ibu dan anak. Adapun, Sociolla termasuk e-commerce khusus produk kecantikan dan perawatan.
Lebih Baik Marketplace atau Ecommerce?
Ketika hendak memilih antara marketplace dan e-commerce, calon pebisnis atau pengusaha mesti melibatkan pertimbangan berbagai faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan bisnis.
Pada dasarnya, kedua model bisnis tersebut memiliki karakteristik unik dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Beberapa kekurangan marketplace mencakup ketergantungan pada platform untuk penjualan dan pengiriman. Marketplace juga memiliki keterbatasan dalam mengatur harga dan promosi.
Akan tetapi, marketplace menawarkan model bisnis yang lebih ramping sehingga tidak harus menggunakan modal besar untuk memulainya.
Secara umum, pilihan antara marketplace dan e-commerce akan sangat tergantung pada kebutuhan dan strategi bisnis yang Anda pilih.
Jika tujuannya mengurangi waktu sekaligus biaya pengembangan situs web dan manajemen pasar, marketplace bisa menjadi pilihan yang lebih efisien.
Sebaliknya, jika Anda memiliki tujuan bisnis yang memerlukan lebih banyak kontrol terhadap penetapan harga dan promosi, e-commerce dapat menjadi pilihan yang lebih sesuai.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin