tirto.id - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, Ahmad Fahrur Rozi, atau yang akrab disapa Gus Fahrur, tercatat menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Gag Nikel.
Namun, jabatan tersebut ditegaskan tidak terkait dengan PBNU sebagai organisasi. Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menegaskan bahwa PBNU tidak pernah mengeluarkan rekomendasi untuk jabatan tersebut, maupun jabatan apa pun di luar kepengurusan organisasi.
“PBNU tidak pernah mengeluarkan rekomendasi apa pun terkait jabatan, obrak-abrik saja itu sekretariatannya, tidak ada,” ujar Gus Yahya dalam konferensi pers, Selasa (10/6/2025).
“Yang ada hanya rekomendasi untuk sekolah. Kalau ada yang mau sekolah, kita kasih. Untuk jabatan, sejak periode ini, tidak pernah ada,” tegasnya.
Gus Yahya menjelaskan bahwa para pengurus PBNU berasal dari berbagai latar belakang, dan memiliki aktivitas di luar organisasi. Menurutnya, hal tersebut sah-sah saja selama dilakukan secara pribadi.
“Gini lho, pengurus PBNU macam-macam. Saya Ketua Umum PBNU dan juga kiai pesantren. Saya punya madrasah dan lain-lain. Ulil Abshar Abdalla juga pengurus PBNU dan punya warung di rumah,” ujarnya.
Penunjukan Gus Fahrur sebagai komisaris di perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya itu pun, ditegaskan sebagai keputusan pribadi yang tidak mewakili organisasi.
“Kalau soal pribadi dari pengurus, silakan tanya masing-masing. Itu bukan urusan organisasi,” kata Gus Yahya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































