tirto.id - Istilah wiraswasta dan wirausaha sering kali dianggap memiliki arti sama oleh kebanyakan orang. Namun, kedua istilah tersebut ternyata memiliki makna yang cukup berbeda. Lantas, apa perbedaan wirausaha dan wiraswasta?
Kedua istilah ini, wirausaha dan wiraswasta sama-sama berkaitan dengan dunia usaha dan bisnis. Namun, bila tidak digunakan secara tepat maka kita bisa saja salah mengidentifikasi karakteristik dan peran masing-masing.
Jika beda wirausaha dan wiraswasta diketahui secara tepat, maka ini akan membuat kita memahami hal detil dari kedua istilah ini. Untuk mengetahui apa perbedaan wirausaha dan wiraswasta, mari simak artikel berikut untuk membahas dengan lengkap dan jelas mengenai kedua istilah tersebut.

Apa Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta?
Wirausaha dan wiraswasta memiliki makna yang berbeda, meski keduanya kerap diartikan sama oleh kebanyakan orang. Wirausaha lebih cenderung inovatif dan kreatif untuk menciptakan peluang bisnis.
Namun, wiraswasta lebih fokus pada pengelolaan serta pengembangan yang sudah ada. Lebih jelasnya, berikut ini akan dipaparkan beda wirausaha dan wiraswasta dalam bidang bisnis.
Pengertian Wirausaha
Wirausaha berasal dari Bahasa Sanskerta yaitu "wira" yang berarti "pahlawan, pejuang, atau berani". Sementara kata "usaha" berarti "kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu".Bila diartikan, wirausaha merupakan seseorang yang memiliki keberanian dan perjuangan dalam menciptakan sesuatu yang baru. Biasanya dalam hal usaha maupun penciptaan produk, jasa, dan model bisnis yang sebelumnya belum pernah ada.
Dalam konteks bisnis modern, sikap wirausaha ini dapat tercermin dalam diri individu yang mampu mengambil risiko, mampu untuk membaca peluang, dan mampu untuk berinovasi.
Seorang wirausaha biasanya memiliki visi untuk mengubah atau menciptakan pasar dengan kebutuhan baru di tengah masyarakat. Sebagai contoh para pendiri startup teknologi, inovator kuliner, dan para pelaku bisnis yang menciptakan produk yang belum pernah ada sebelumnya.
Wirausaha memiliki karakteristik yang menonjol seperti sikap kreatif dan inovatif, karena mampu menciptakan hal baru yang membawa solusi bagi masyarakat. Wirausaha juga lekat dengan sikap tangguh karena harus siap dengan kegagalan, hambatan, serta risiko.
Dalam aspek lainnya, wirausaha dan wiraswasta memiliki perbedaan dalam kepemilikan dan pengelolaan aset. Kepemilikan aset ini mencakup modal, sumber daya finansial, serta pembagian peran dalam pengambilan keputusan.
Seorang wirausaha biasanya memiliki kepemilikan aset secara mandiri, maupun berasal dari pihak lain atau investor. Sehingga, dalam pengambilan keputusan, biasanya akan diambil bersama-sama dengan pemilik saham atau investor lain.
Poin pentingnya adalah, wirausaha bukan hanya menjalankan bisnis, melainkan harus mampu menciptakan serta membangun bisnis yang lebih inovatif dan berdampak. Wirausaha adalah pelopor yang mampu untuk mendorong adanya pertumbuhan ekonomi, serta membuka lapangan kerja yang luas.

Pengertian Wiraswasta
Wiraswasta terdiri dari dua kata yaitu wira dan swasta. Kata "wira" memiliki arti "pahlawan, pejuang, dan berani". Sedangkan kata "swasta" memiliki arti "mandiri" atau bukan milik pemerintah".Wiraswasta merujuk pada individu yang secara mandiri bekerja dan menjalankan bisnis atau usahanya sendiri, namun tidak selalu berfokus pada penciptaan sesuatu yang baru.
Wiraswasta biasanya mengacu pada individu yang menjalankan usaha secara mandiri. Bisnis yang dikelola bisa warisan yang sudah ada sebelumnya atau milik sendiri. Usaha ini berfokus pada keberlangsungan dan stabilitas usaha, serta tidak menciptakan sesuatu yang baru, namun memaksimalkan potensi usaha yang sudah ada sebelumnya.
Karakteristik wiraswasta adalah lebih fleksibel, mulai dari aturan hingga waktu kerja yang ditetapkan. Fleksibilitas ini harus menyesuaikan dengan kebutuhan orang lain. Karakteristik lainnya, wiraswasta lebih bersikap berani dan percaya diri, serta menganggap usaha yang diciptakan adalah tantangan yang harus dilakukan.
Kemudian, dalam lingkup kepemilikan aset, wiraswasta biasanya menggunakan aset pribadi dalam menjalankan bisnisnya, atau mengelola aset dari orang tua. Misalnya, melanjutkan bisnis orang tua seperti toko kelontong.
Dalam pengelolaan aset dan operasional bisnis, wiraswasta bertanggung jawab penuh secara keseluruhan dalam pengambilan keputusan untuk operasional bisnisnya. Contoh usaha yang disebut sebagai wiraswasta di antaranya, seseorang yang membuka bisnis warung makan, jasa bengkel motor, atau agen properti secara mandiri.
Memahami perbedaan istilah wirausaha dan wiraswasta dapat membantu untuk menentukan langkah selanjutnya yang tepat. Apalagi bagi kita yang ingin berkecimpung di dunia bisnis.
Pemahaman akan perbedaan istilah dan karakteristik wirausaha dan wiraswasta, juga mampu membantu kita menelisik lebih jauh, serta bisa mempertimbangkan visi, misi, kemampuan dan tujuan dari usaha yang dibuat.
Bagi wirausahawan, pemahaman tentang hal ini, akan sangat membantu, terutama bagi yang memilih meresmikan usahanya dalam payung hukum, misalnya Perseroan Terbatas (PT) untuk alasan profesionalitas usaha. Pemahaman itu juga akan membuka lebar berbagai kesempatan bagi sang wirausahawan dalam menggaet investor, serta mempermudah dalam pembagian aset dan kepemilikan saham.
Sementara itu, bagi wiraswastawan pemahaman tentang beda istilah serta berbagai elemennya ini akan membuatnya lebih cermat saat mengambil langkah awal. Misalnya seorang wiraswastawan akan tahu harus membentuk usaha macam apa, apakah berbentuk perseorangan, atau membentuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang didasarkan pada jumlah tenaga kerja, pendapatan, dan aset yang dimiliki.
Demikianlah berbagai paparan tentang perbedaan wirausaha dan wiraswasta. Dari pemaparan tersebut bisa disimpulkan bahwa kedua konsep tersebut memiliki pendekatan dan karakteristik yang berbeda dalam bidang bisnis.
Wirausaha cenderung lebih berorientasi pada inovasi dan pertumbuhan secara besar. Hal ini akan membuat risiko yang diambil oleh seorang wirausahawan lebih tinggi. Di sisi lain, wiraswastawan lebih berfokus pada stabilitas dan keberlangsungan usaha.
Oleh karena itu, risiko berwiraswasta relatif tidak terlalu besar bila dibandingkan berwirausaha. Walaupun keduanya, punya risiko masing-masing yang patut dipertimbangkan.
Penulis: Nuriyah Hanik Fatikhah
Editor: Lucia Dianawuri
Masuk tirto.id







































