Menuju konten utama

Penjelasan Kenapa Minum Obat Flu Bisa Positif Narkoba?

Penjelasan ahli kenapa minum obat flu bisa menyebabkan hasil tes positif narkoba seperti yang dialami istri Bintang Emon.

Penjelasan Kenapa Minum Obat Flu Bisa Positif Narkoba?
Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya menguji sampel urine pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8 Surabaya yang menjalani tes narkoba di kantor PT KAI Daop 8 Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/3/2024). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/Spt.

tirto.id - Komika Bintang Emon membagikan unggahan yang menyebut istrinya positif narkoba usai mengonsumsi obat flu. Unggahan Bintang Emon menjadi viral dan menimbulkan pertanyaan di kalangan warganet.

Kenapa minum obat flu bisa menyebabkan seseorang positif narkoba? Sebagian warganet menduga tes Alca Octaviani, istri Bintang Emon menunjukkan hasil postif palsu atau false positive.

False positive adalah kondisi ketika hasil tes narkoba mendeteksi zat yang sebenarnya tidak ada pada individu. Mengutip Banner Health, kondisi ini bisa terjadi karena seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu, termasuk obat flu.

“Zat-zat palsu ini dapat berupa produk sampingan dari obat-obatan yang diresepkan atau dijual bebas, suplemen nutrisi, dan terkadang dalam makanan tertentu," kata Georgina Rubal-Peace, seorang ahli farmasi sekaligus direktur Kebijakan Penggunaan Obat di Banner Health, Arizona.

Hal semacam ini perlu diwaspadai oleh individu yang akan menjalani tes narkoba. Pastikan untuk mengikuti persyaratan sebelum menjalani tes kesehatan, seperti tidak mengonsumsi obat-obatan tertentu atau makanan tertentu dalam waktu 2x24 jam.

Alasan Obat Flu Bisa Menyebabkan Positif Tes Narkoba

Alasan kenapa obat flu bisa menyebabkan positif narkoba adalah kelemahan dari metode tes narkoba. Mengutip GoodRX Health, tes narkoba bekerja dengan cara mendeteksi zat-zat tertentu dalam tubuh.

Zat-zat yang dideteksi dalam tes adalah semua zat yang ada di dalam tubuh, baik obat-obatan yang diresepkan maupun obat terlarang. Beberapa jenis obat, seperti sejumlah obat-obatan flu, memiliki karakteristik zat yang mirip dengan obat-obatan terlarang.

Hal ini menyebabkan hasil tes narkoba mendefinisikan zat-zat tersebut sebagai narkoba, meskipun sebetulnya bukan narkoba.

"Obat-obatan tersebut mungkin bukan obat-obatan terlarang, namun dapat memunculkan (hasil tes) yang tidak akurat,” jelas Peace.

Tentu para ahli terus mencoba menyempurnakan sensitivitas panel tes untuk menurunkan risiko hasil tes positif palsu.

Sayangnya, risiko mengalami positif palsu itu dapat meningkat jika individu mengonsumsi obat-obatan dan makanan tertentu sebelum melakukan tes. Lantas, bagaimana cara mencegah mengalami hasil positif palsu tes narkoba?

Masih menurut Banner Health ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kasus positif palsu, yaitu sebagai berikut:

  • Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa persetujuan dokter meskipun harus melakukan tes narkoba dalam waktu dekat. Sampaikan kepada petugas pelaksana tes bahwa Anda mengonsumsi obat-obatan yang mungkin menyebabkan hasil positif palsu;
  • Bawa bukti obat-obatan dan resep dokter saat melakukan tes narkoba untuk disampaikan kepada petugas;
  • Jawab setiap pertanyaan pada skrining awal sebelum tes narkoba dengan jujur;
  • Jika memungkinkan tunda melakukan tes narkoba jika baru saja mengonsumsi suplemen atau obat-obatan tertentu selama beberapa hari sesuai instruksi petugas kesehatan.

Jenis Obat Flu yang Menyebabkan Positif Tes Narkoba

Ada beberapa jenis obat flu yang dapat menyebabkan seseorang mengalami positif palsu dalam tes narkoba. Berikut daftar obat-obatan yang menyebabkan positif palsu tes narkoba seperti yang dikutip dari GoodRX Health:

1. Ibuprofen

Ibuprofen adalah obat pereda nyeri, demam, dan radang yang sering diresepkan dokter kepada penderita flu. Ibuprofen dapat menyebabkan hasil positif palsu pada jenis narkoba benzodiazepin.

2. Hidrokodon

Hidrokodon merupakan obat pereda sakit yang umum diresepkan pada penderita batuk dan radang tenggorokan. Hidrokodon mengandung zat adiktif yang menyebabkan hasil positif palsu.

3. Codein

Codein adalah jenis obat batuk, nyeri, dan flu yang terdapat dalam Tylenol 3. Saat dikonsumsi tubuh, codein dapat mengubah senyawa mirip senyawa morfin. Hal ini membuat pengonsumsi codein berisiko mengalami positif palsu morfin jika dites narkoba.

4. Pseudoefedrin (Sudafed)

Pseudofedrin atau sudafed adalah obat untuk mengatasi hidung tersumbat dan radang sinus. Obat ini dapat menyebabkan hasil positif palsu pada zat amfetamin atau metamfetamin.

5. Dekstrometorfan

Dekstrometorfan merupakan salah satu obat flu untuk meredakan batuk. Dekstrometorfan dapat menyebabkan seseorang mengalami positif palsu pada narkoba jenis phencyclidine (PCP).

6. Antibiotik levofloxacin

Antibiotik levofloxacin adalah obat untuk infeksi bakteri penyebab demam, pneumonia, dan septikemia. Obat ini menyebabkan seseorang positif palsu terhadap narkoba jenis amfetamin atau metamfetamin.

7. Difenhidramin (Benadryl)

Obat flu lainnya yang menyebabkan positif palsu adalah difenhidramin atau benadryl. Difenhidramin merupakan salah satu bentuk obat anti alergi, gejala pilek dan bersin-bersin, serta gatal-gatal. Difenhidramin dapat memicu positif palsu berupa narkoba opioid.

Baca juga artikel terkait NARKOBA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy