Menuju konten utama

Pengertian Tim Siaga Bencana Sekolah & Tugas-Tugas Bidangnya

Apa pengertian Tim Siaga Bencana Sekolah dan apa saja tugas-tugasnya? Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Tim Siaga Bencana Sekolah & Tugas-Tugas Bidangnya
Sejumlah pelajar menyelamatkan diri dengan berjongkok di bawah meja saat terjadi gempa dalam simulasi mitigasi bencana di SMP N 7 Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (23/7/2024). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/tom.

tirto.id - Edukasi terkait bencana alam perlu diberikan sedini mungkin kepada siswa sekolah. Salah satu caranya adalah dengan membentuk tim siaga bencana sekolah.

Indonesia termasuk negara yang rawan bencana alam, termasuk gempa bumi dan tsunami. Bahkan, menurut The World Risk Report 2023, Indonesia berada di posisi kedua dari 193 negara sebagai negara paling rawan bencana.

Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya karena letak geografis Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia. Ketiga lempeng ini kerap bergesekan sehingga dapat menimbulkan gempa.

Sementara berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Indonesia tercatat memiliki 127 gunung api dan 76 di antaranya dinyatakan aktif. Semuanya tersebar di berbagai wilayah, terutama Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, hingga kawasan Sulawesi Utara.

Tak hanya itu, Indonesia juga rentan mengalami dampak dari perubahan iklim. Cuaca ekstrem di Indonesia telah menyebabkan beberapa bencana seperti banjir, tanah longsor, hingga kekeringan akibat musim kemarau panjang.

Mengingat potensi ini, pemerintah berupaya untuk membangun budaya siaga bencana untuk mengurangi risiko dan dampaknya. Tim siaga bencana pun perlu dibentuk di berbagai kalangan, termasuk di lingkungan sekolah.

Pengertian dan Pembentukan Tim Siaga Bencana di Sekolah

Kemendikbudristek telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Salah satu penerapannya adalah membentuk tim siaga bencana sekolah pada masa prabencana.

Tim siaga bencana sekolah adalah sebuah tim dengan beranggotakan warga sekolah yang sudah mendapatkan pelatihan terkait pengurangan risiko bencana.

Tugas utama tim siaga bencana adalah mensosialisasikan atau menyebarluaskan praktik budaya sadar bencana di lingkungan sekolah, baik sebelum, saat, maupun setelah terjadinya bencana.

Tim siaga bencana sekolah terdiri dari perwakilan siswa, guru, komite sekolah, orang tua siswa, hingga tokoh masyarakat yang ada di sekitar lingkungan sekolah.

Adapun pembentukan tim siaga bencana sekolah dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:

  • Sekolah menyepakati tujuan pembentukan tim siaga bencana sekolah.
  • Mendiskusikan syarat dan kriteria calon anggota tim siaga bencana sekolah.
  • Mendiskusikan tugas dan fungsi tim siaga bencana sekolah.
  • Melakukan pemilihan dan penetapan anggota tim siaga bencana sekolah.
  • Proses pembentukan tim siaga bencana sekolah wajib bersifat sukarela dan partisipatif. Misalnya di tiap kelas terdapat perwakilan siswa untuk masuk tim siaga bencana sekolah yang dipilih sesuai dengan syarat dan kriteria yang disepakati.

Tugas Tim Siaga Bencana di Sekolah

Tim siaga bencana sekolah tidak hanya bertugas ketika terjadi bencana alam, tapi juga punya peran penting saat prabencana dan pascabencana. Berikut beberapa tugas tim siaga bencana di sekolah:

A. Sebelum Bencana

  • Mengikuti pelatihan pengurangan risiko bencana.
  • Melakukan kajian risiko bencana, kemudian membuat rencana aksi dan prosedur tetap.
  • Menyebarluaskan pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana.
  • Mensosialisasikan prosedur tetap bencana yang telah disepakati.
B. Saat Bencana

  • Segera membunyikan tanda peringatan terjadi bencana atau evakuasi.
  • Sigap mengarahkan warga sekolah untuk mengikuti jalur evakuasi ke arah titik kumpul atau ke tempat yang lebih aman.
  • Membantu mereka yang memiliki kebutuhan khusus untuk menyelamatkan diri menuju titik kumpul atau ke tempat yang lebih aman.
  • Menggunakan peralatan kesiapsiagaan bencana untuk mengurangi risiko.
C. Setelah Bencana

  • Mendata seluruh warga sekolah yang berada di titik kumpul atau di tempat aman.
  • Mengelompokkan warga sekolah yang terluka dengan yang tidak terluka.
  • Membantu memberikan pertolongan pertama kepada mereka yang terluka.
  • Menghubungi pihak-pihak terkait untuk tindakan selanjutnya.

Tugas Masing-Masing Bidang Tim Siaga Bencana di Sekolah

Tim siaga bencana sekolah dibentuk dan dibagi dalam beberapa bidang. Setiap bidang memiliki tugasnya masing-masing agar pengurangan risiko bencana bisa lebih maksimal.

Berikut bidang dalam tim siaga bencana beserta tugasnya:

1. Penanggung Jawab: bertugas melakukan koordinasi dengan pihak luar terkait kegiatan penanggulangan bencana sekolah.

2. Bidang Koordinator

A. Sebelum Bencana

  • Memberikan pelatihan penanganan bencana
  • Mempraktikkan simulasi penanganan bencana
B. Saat Bencana

  • Berkoordinasi dengan bapak/ibu guru dan wali kelas
  • Berkoordinasi dengan kepala sekolah
  • Memimpin proses evakuasi
C. Setelah Bencana

  • Memastikan kegiatan penanggulangan bencana berjalan dengan baik
  • Mendatangkan tim ramah anak untuk memberikan dukungan psikososial

3. Bidang Evakuasi

A. Sebelum Bencana

  • Menyiapkan jalur evakuasi di sekolah
  • Menyiapkan peralatan evakuasi sekolah
  • Melakukan simulasi evakuasi di sekolah
  • Membuat peta evakuasi sekolah
  • Memberikan penyuluhan kepada warga sekolah tentang kesiapsiagaan bencana
B. Saat Bencana

  • Menggunakan peralatan evakuasi sesuai dengan kebutuhan
  • Mengevakuasi korban ke tempat yang lebih aman
  • Mengecek jumlah dan kondisi anak
  • Memeriksa seluruh ruangan untuk memastikan tidak ada siswa yang tertinggal di dalam kelas
C. Setelah Bencana

  • Melakukan evaluasi kegiatan evakuasi
  • Merapikan kembali peralatan evakuasi

4. Bidang Pertolongan Pertama

A. Sebelum Bencana

  • Mengikuti pelatihan pertolongan pertama
  • Menyiapkan peralatan pertolongan pertama
  • Menyiapkan obat-obatan
B. Saat Bencana

  • Memberikan pertolongan pertama pada korban
  • Mengantarkan korban ke puskesmas terdekat
C. Setelah Bencana

  • Mengevaluasi persediaan obat-obatan dan perlengkapannya
  • Memeriksa kondisi korban di puskesmas

5. Bidang Peringatan Dini

A. Sebelum Bencana

  • Memberikan pengetahuan tentang bunyi tanda bahaya yang disepakati di sekolah
  • Simulasi bencana
  • Memastikan alat peringatan dini selalu siap digunakan
B. Saat Bencana

  • Membunyikan tanda bahaya jika terjadi bencana
  • Membunyikan tanda peringatan saat akan evakuasi
C. Setelah Bencana

  • Memeriksa kembali apakah peralatan peringatan dini masih bisa digunakan atau tidak
  • Mengembalikan alat peringatan dini ke tempat semula

Baca juga artikel terkait MITIGASI BENCANA atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Ahmad Yasin & Yulaika Ramadhani