Menuju konten utama

Pengertian Masyarakat Madani, Karakteristik dan Contohnya

Apa pengertian masyarakat madani, karakteristik dan contoh masyarakat madani? Simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut ini.

Pengertian Masyarakat Madani, Karakteristik dan Contohnya
Ilustrasi Masyarakat Madani. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Masyarakat madani atau yang juga dikenal sebagai civil society merupakan konsep bentuk masyarakat yang masih kerap dibahas hingga saat ini. Pengertian masyarakat madani dan makna civil society memiliki interpretasi yang beragam.

Dalam Buku Ajar Administrasi Negara Republik Indonesia, Zbigniew Rau yang fokus pada kawasan Eropa Timur dan Uni Soviet, mendefinisikan masyarakat madani sebagai suatu bentuk perkembangan yang bersumber dari sejarah.

Menurutnya, masyarakat ini bergantung pada ruang di mana individu dan kelompok berkumpul, bersaing untuk mencapai nilai-nilai yang diyakini oleh mereka.

Sementara Han Sung-joo, yang mengacu pada konteks Korea Selatan, menyatakan bahwa masyarakat madani adalah suatu kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu.

Ia menggambarkan masyarakat madani sebagai ruang bagi perkumpulan sukarela yang bebas dari campur tangan negara.

Selain itu, masyarakat madani juga dijelaskan sebagai arena publik yang mampu mengartikulasikan isu-isu politik, serta sebagai gerakan warga negara yang dapat mengendalikan diri secara mandiri.

Karakteristik Masyarakat Madani

Selaras dengan pengertian masyarakat madani yang beragam, karakteristik masyarakat madani pun juga sangat beragam.

Pada dasarnya, masyarakat madani, sebagai suatu struktur masyarakat yang otonom dan menunjukkan kemajuan dalam peradaban, memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari bentuk masyarakat lainnya.

A.S. Hikam dalam buku Telaah tentang Kebebasan di Indonesia Menjelang Tahun 2000 (1999) menyajikan empat ciri-ciri masyarakat madani sebagai berikut:

  1. Kesukarelaan, yang berarti tidak adanya paksaan, melainkan adanya komitmen bersama untuk mencapai tujuan bersama.
  2. Keswasembadaan, di mana setiap anggota masyarakat memiliki harga diri tinggi dan kemandirian yang kuat, tanpa tergantung pada negara, lembaga-lembaga negara, atau organisasi lainnya.
  3. Kemandirian yang signifikan dari individu dan kelompok dalam masyarakat, terutama saat berhadapan dengan negara.
  4. Keterkaitan dengan nilai-nilai hukum yang disepakati bersama. Hal ini menegaskan bahwa masyarakat madani berasaskan pada hukum dan bukan pada kekuasaan negara.

Contoh Masyarakat Madani

Contoh konkret dari masyarakat madani dapat ditemukan dalam berbagai kelompok atau organisasi di berbagai negara yang menunjukkan karakteristik masyarakat madani.

Salah satu contoh masyarakat madani adalah gerakan sukarela atau organisasi nirlaba yang bertujuan untuk kepentingan sosial atau lingkungan.

Sebagai contoh, sebuah kelompok lingkungan yang terdiri dari individu-individu yang secara sukarela bergabung untuk melindungi dan melestarikan lingkungan hidup dapat dianggap sebagai masyarakat madani.

Mereka berpartisipasi sukarela, menunjukkan keswasembadaan dengan mengandalkan sumber daya sendiri, dan memiliki kemandirian dalam mengorganisir kegiatan tanpa bergantung berlebihan pada dukungan negara.

Selain itu, mereka juga terikat pada nilai-nilai hukum lingkungan yang disepakati bersama

Dengan demikian, kelompok atau organisasi semacam itu dapat dianggap sebagai contoh masyarakat madani karena mencerminkan ciri-ciri utama yang mengidentifikasi struktur masyarakat tersebut.

Cara Mewujudkan Masyarakat Madani

Cara mewujudkan masyarakat madani dapat dilakukan dengan beberapa langkah strategis. Dirangkum dari Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 16, No. 3 (2010), berikut ini sejumlah cara untuk mewujudkan masyarakat madani.

1. Membangun ruang publik yang bebas

Masyarakat madani perlu memiliki kebebasan untuk menyuarakan pendapat, berorganisasi, memilih agama, dan menjaga keberagaman suku.

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat

Kesadaran dan pemahaman terhadap konsep demokratis, etika, dan moralitas harus dikembangkan dalam masyarakat madani.

3. Meningkatkan toleransi dan transparansi

Masyarakat madani harus menjunjung tinggi nilai toleransi terhadap perbedaan dan mengimplementasikan transparansi dalam proses pengambilan keputusan.

4. Mendorong partisipasi aktif

Melibatkan diri secara aktif dalam berbagai aspek kehidupan sosial, seperti politik, ekonomi, dan budaya, merupakan aspek penting dari masyarakat madani.

5. Meningkatkan kemampuan dan potensi masyarakat

Masyarakat madani perlu memiliki kemampuan dan potensi untuk mengelola dirinya sendiri dan menanggapi perubahan serta perkembangan zaman.

6. Meningkatkan keadilan sosial

Masyarakat madani harus menjaga hak dan kewajiban individu serta menciptakan keadilan sosial yang seimbang.

7. Mengembangkan kerjasama dan koordinasi

Kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah, lembaga, dan masyarakat lainnya diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.

8. Mendorong sikap tolong-menolong

Kepatuhan terhadap hukum yang berlaku dan pengembangan sikap tolong-menolong merupakan bagian integral dari kehidupan sosial masyarakat madani.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno