Menuju konten utama

Penerima Kartu Prakerja Capai 18,9 Juta Peserta Hingga Saat Ini

Penerima Kartu Prakerja didominasi oleh milenial dan Gen Z.

Penerima Kartu Prakerja Capai 18,9 Juta Peserta Hingga Saat Ini
Seorang warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang ke-63 di Jakarta, Senin (26/2/2024).ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.

tirto.id - Direktur Eksekutif Prakerja, Denni Puspa Purbasari, melaporkan jumlah penerima Program Kartu Prakerja hingga saat ini sudah mencapai 18,9 juta peserta.

“Jumlah penerima Program Kartu Prakerja sampai dengan sekarang mencapai 18,9 juta orang. Inklusif, bukan hanya besar dalam jumlah tetapi sudah termasuk 514 kabupaten kota se-Indonesia,” ujar Denni dalam acara Temu Alumni Prakerja di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Denni mengatakan penerima kartu Prakerja didominasi oleh Gen Z dan milenial dengan rentang usia 18-35 tahun. Dia juga menuturkan program prakerja ini juga menyasar kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, hingga purna pekerja migran Indonesia.

Apabila dilihat dari kelompok pendidikan, peserta Kartu Prakerja didominasi oleh SMA yang mayoritas atau 51 persen berjenis kelamin perempuan. Peserta juga didominasi datang dari pedesaan.

“Pelatihan di ekosistem prakerja sejak awal hingga saat ini secara kumulatif mencapai 6.000 lebih program pelatihan baik online maupun offline, yang semuanya terkurasi dan telah diverifikasi serta relevan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Denni menekankan meskipun kartu ini disebut Kartu Prakerja, siapapun terbuka untuk mendaftar menjadi peserta dari program Kartu Prakerja. Dia merinci sesuai dengan regulasi, orang yang sudah bekerja atau berwirausaha boleh mendaftar program Kartu Prakerja.

Disamping itu, dengan hadirnya program Prakerja ini, Denni menyebut program ini dapat mengurangi pengangguran di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dimana jumlah penerima Kartu Prakerja yang pada saat mendaftar statusnya bekerja sebanyak 39 persen, kemudian bertambah menjadi 55 persen.

“Jumlah penerima Kartu Prakerja yang pada saat mendaftar statusnya bekerja sebanyak 39 persen. Setelah 2 bulan pelatihan angkanya meningkat dari yang semula 39 persen menjadi 55 persen dalam 2 bulan pasca penyelesaian pelatihan di Prakerja,” jelasnya.

Denni mengatakan Kartu Prakerja ini melibatkan lebih dari 540 lembaga pelatihan dan jenis pelatihannya lebih dari 6.000 baik online maupun offline dengan kategori pelatihan termasuk yang on demand, digital skill, green skill, soft skill, hospitality sangat relevan terhadap dunia kerja.

“Itu jenisnya ada perguruan tinggi seperti sekolah vokasi Ul, IPB, UGM dan lain sebagainya, politeknik juga ada, yayasan, LKP, LPK, BLK komunitas dan lain sebagainya.

Denni juga menjelaskan angka rating yang didapat oleh Kartu Prakerja membuahkan hasil baik, mencapai 4,9 dari skala 5.

“Kemudian hasil dari evaluasi adalah Prakerja meningkatkan kebekerjaan, kewirausahaan, pendapatan, inklusi keuangan, dan literasi digital dari para peserta. Yang kerja tadi saya sampaikan awalnya 39 persen, dalam 2 bulan pasca pelatihan naik menjadi 55 persen,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait KARTU PRAKERJA atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto