Menuju konten utama

Pemerintah Sebut Danantara Bakal Biayai KEK Sektor Manufaktur

Pembiayaan KEK oleh Danantara ini disebut telah sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Pemerintah Sebut Danantara Bakal Biayai KEK Sektor Manufaktur
Foto udara proyek pembangunan pabrik di kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (7/8/2025). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/agr

tirto.id - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Rizal Edwin Manansang, menyebut pemerintah akan mengarahkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk membiayai pengembangan KEK di sektor manufaktur.

Sampai saat ini, setidaknya ada 13 KEK yang bergerak di sektor manufaktur atau industri pengolahan, dari total 25 KEK yang telah tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Menurut Edwin, pembiayaan oleh Danantara ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta Dana Kekayaan Negara atau Sovereign Wealth Fund Indonesia itu untuk membantu masalah finansial KEK.

"Memang sesuai arahan dari Pak Presiden untuk Danantara bisa mendorong (KEK), paling tidak membantu finansial. Sementara fokusnya di manufaktur," ujar dia, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (10/9/2025).

Namun demikian, KEK Sanur yang baru diresmikan Prabowo Juni lalu tidak termasuk dalam KEK yang bakal dibiayai oleh Danantara. Sebab, ketimbang sektor manufaktur, KEK Sanur lebih berfokus di sektor kesehatan.

"Sanur kayaknya belum ada Danantara, (KEK) Sanur itu kan kesehatan dan sudah diresmikan oleh pak presiden ya. Jadi kita arahkan nanti untuk yang ini, Danantara itu yang KEK-KEK yang manufacturing," lanjut Edwin.

Sayangnya, ia tidak menyebut berapa anggaran yang telah disiapkan Danantara untuk membiayai KEK sektor manufaktur tersebut. Namun, dalam kaitannya dengan ini, Edwin mengaku akan segera mengadakan pertemuan dengan manajemen Danantara.

"Sementara ini, lagi dipersiapkan pertemuan dengan Danantara untuk pembahasan lebih lanjut. Kira-kira berapa yang dibutuhkan untuk masing-masing KEK," tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan data Kemenko Bidang Perekonomian, sejak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang berada di Banten pada 2012 sampai Juni 2025, investasi yang telah masuk ke kawasan ekonomi tersebut mencapai Rp294 triliun. Capaian tersebut merupakan realisasi investasi dari 25 KEK yang sampai saat ini sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

“Biasanya KEK ini capainya diukur dari sisi realisasi investasi dan juga dari penyerapan tenaga kerja, serta bagaimana mendorong industri yang ada di kawasan-kawasan ekonomi khusus. Kita lihat, untuk realisasi investasi itu sekitar Rp294 triliun di 25 KEK tadi,” kata Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, pada kesempatan yang sama.

Realisasi investasi terbesar masih berasal dari KEK yang banyak terdapat industri manufaktur atau pengolahan di dalamnya. Tidak heran jika kemudian KEK Kendal dan KEK Gresik menjadi dua dari 25 KEK yang mencatatkan realisasi investasi tertinggi di paruh pertama 2025, yang mana masing-masing sudah lebih dari Rp90 triliun.

“Secara umum capaian kinerja ini sangat baik sekali, khususnya dari sisi realisasi investasi dan juga penyerapan tenaga kerja dan penciptaan industri di dalam kawasan ekonomi khusus,” imbuh Susiwijono.

Baca juga artikel terkait KAWASAN EKONOMI KHUSUS atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana