tirto.id - Mandi sebelum melaksanakan shalat Idul Adha merupakan amalan yang disunahkan bagi umat Islam. Lantas bagaimana bacaan doa mandi Idul Adha, tata cara, dan waktu pelaksanaannya? Simak ulasan berikut ini.
Idul Adha di Indonesia akan dirayakan pada Jumat, 6 Juni 2025. Hal ini telah diputuskan oleh pemerintah dalam Sidang Isbat yang digelar 27 Mei 2025 untuk menetapkan 1 Dzulhijjah dan Idul Adha.
Pada saat Idul Adha, umat Islam disunahkan untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Menurut hukum Fikih, shalat Idul Adha merupakan ibadah sunnah muakkad, yaitu sunah yang sangat dianjurkan bagi Muslim yang baligh dan berakal.
Bacaan Doa Mandi IdulAdha dan Tata Caranya
Sejumlah amalan sunah dapat dilaksanakan oleh umat Islam pada saat lebaran Idul Adha. Amalan sunah tersebut diantaranya menyembelih hewan kurban bagi yang mampu, menghidupkan malam Idul Adha, mengumandangkan takbir, memakai pakaian yang baik dan wewangian, serta mandi sebelum shalat Idul Adha.
Kesunahan mandi di pagi hari tersebut dilakukan dengan mengguyur seluruh tubuh dan anggota badan, yakni dari rambut di kepala hingga telapak kaki dengan air yang mengalir. Selain itu, umat Islam juga wajib berniat mandi Idul Adha, sebagai syarat sahnya ibadah.
Kesunahan ini dijelaskan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 437):
“Mandi pagi di hari itu (Hari 'ied).”
Berikut niat mandi Idul Adha yang dapat menjadi acuan masyarakat:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْاَضْحَى ِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liyaumi 'iidil Adha sumbatan Lillahi Ta'aalaa.
Artinya: Saya niat mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Taala
Setelah mengetahui niat mandi Idul Adha, umat Islam dapat mengikuti tata cara pelaksanaannya. Pertama, membasuh tangan hingga tiga kali saat masuk kamar mandi. Kedua, membaca niat mandi Idul Adha saat air pertama kali diguyurkan ke seluruh tubuh.
Ketiga, mensucikan segala najis atau kotoran yang ada di badan. Keempat, berwudhu dengan sempurna. Kelima, lakukan mandi janabah, yaitu mengguyur kepala sampai 3 kali dan niatkan untuk menghilangkan hadas dari janabah.
Terakhir, guyur seluruh bagian tubuh dari sebelah kanan hingga 3 kali, dilanjutkan badan sebelah kiri sebanyak 3 kali.
Selain melaksanakan kesunahan di atas, umat Islam juga dianjurkan untuk berjalan kaki saat melaksanakan shalat Idul Adha. Amalan ini dicontohkan oleh Rasulullah saat berjalan kaki ketika berangkat menuju ke tempat shalat Id.
Hal tersebut disampaikan oleh sahabat Ibnu Umar dalam sebuah hadis:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
“Rasulullah SAW biasa berangkat sholat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang juga dengan berjalan kaki.” (HR. Ibnu Majah)
Waktu Pelaksanaan Mandi Idul Adha
Secara umum, waktu pelaksanaan shalat Idul Adha dimulai sejak terbitnya matahari yang setinggi tombak atau kira-kira seperempat jam setelah matahari terbit sampai masuknya waktu zawal (matahari condong ke barat).
Jika menelaah waktu pelaksanaan shalat Idul Adha tersebut, maka hendaknya kesunahan mandi Idul Adha dilaksanakan sebelum shalat Idul Adha.
Menurut pendapat Imam al-Ghazali, waktu pelaksanaan sunah mandi Idul Adha bisa dilakukan mulai tengah malam hingga sebelum/setelah salat subuh atau sebelum melaksanakan salat Idul Adha.
Mengingat tradisi pelaksanaan shalat Idul Adha di Indonesia yang dimulai pukul 06.00-07.00 WIB, Maka waktu mandi Idul Adha sebaiknya dilaksanakan sebelum pukul 06.00 WIB.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Beni Jo
Masuk tirto.id







































