tirto.id - Dalam hubungan asmara, terdapat teori atau istilah yang disebut dengan three month rule. Kenali apa itu 3 month rule dan apa saja yang sebaiknya dilakukan pada masa tersebut.
Ketika mengenal orang baru, semuanya mungkin terasa indah, asyik, dan menggembirakan. Namun, perasaan bahagia tersebut rentan membuat seseorang terjerumus dalam nafsu dan tidak bisa menilai orang tersebut dengan jelas.
Pada bagian inilah 3 month rule berperan. Aturan ini merujuk periode tiga bulan pertama pacaran atau pendekatan.
Apa itu 3 Month Rule?
Istilah 3 month rule relationship artinya panduan dalam hubungan yang menyarankan untuk menggunakan tiga bulan pertama sebagai masa pengenalan tanpa membuat komitmen besar.
Dikutip dari Very Well Health, pada masa ini, seseorang diharapkan dapat melihat kepribadian pasangan dengan lebih jelas, setelah fase awal yang biasanya dipenuhi euforia atau "honeymoon phase."
Aturan ini berpendapat bahwa dalam waktu tiga bulan setelah berpacaran atau melakukan pendekatan dengan seseorang, kepribadian dan niat sejati orang itu akan terungkap. Tujuan 3 month rule adalah untuk membantu menghindari keterikatan dengan pasangan yang tidak cocok.
Selama tiga bulan ini, pasangan dapat mengevaluasi kesesuaian mereka tanpa tekanan sehingga lebih mudah untuk mengakhiri hubungan jika dirasa tidak kompatibel. Dengan begitu, masing-masing pihak dapat menilai sendiri apakah hubungan ini memiliki potensi jangka panjang atau hanya sekadar ketertarikan sesaat.
Apa yang Sebaiknya Dilakukan Selama 3 Bulan Pendekatan?
Selama periode 3 month rule, berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh pasangan.
1. Bertanya untuk Mengenal Satu sama Lain Lebih Dalam
Manfaatkan waktu untuk menggali informasi melalui topik atau pertanyaan terbuka yang membuat lawan bicara menceritakan sesuatu.Pelajari nilai, tujuan hidup, dan pandangan pasangan untuk memahami kecocokan.
2. Tentukan Prioritas dan Batasan
Sebelum memulai hubungan, penting untuk memahami prioritas dan batasan yang tidak dapat ditawar dan amati respons pasangan. Misalnya, jika tidak bisa membalas pesan secara instan, jelaskan hal tersebut dan minta pasangan untuk memberi ruang.3. Hargai Batasan yang Ditetapkan
Bukan hanya memberi batasan, tapi hargai dan hormati batasan yang telah ditetapkan orang lain. Pelajari apa yang bisa ditoleransi dan tidak bisa ditoleransi olehnya.4. Amati Kebiasaan dan Gaya Komunikasi
Selama tiga bulan awal, perhatikan kebiasaan, karakter, dan cara berkomunikasi pasangan. Pastikan konsistensi, kesopanan, dan keselarasan gaya komunikasi dengan kebutuhan pribadi.5. Bahas Tujuan Hubungan Secara Jelas
Diskusikan tujuan hubungan secara terbuka, seperti apakah mencari komitmen jangka panjang atau sekadar bersenang-senang. Hal ini bertujuan untuk mencegah kebingungan di kemudian hari.6. Perhatikan Red Flag dalam Hubungan
Amati potensi red flag, seperti sikap egois, kurangnya kesadaran diri, atau pola perilaku negatif lainnya. Jangan abaikan hal-hal yang menimbulkan keraguan.7. Pegang Teguh Nilai dan Prinsip Diri
Jangan mengorbankan nilai inti atau prinsip penting demi menyesuaikan diri. Menjaga keselarasan dengan nilai diri memastikan keseimbangan dalam hubungan.8. Pertahankan Ruang dan Keseimbangan Pribadi
Hindari menghabiskan seluruh waktu bersama pasangan. Memberikan ruang untuk diri sendiri membantu menjaga keseimbangan dan membuat pandangan lebih jelas.9. Jangan Terburu-buru
Nikmati proses tanpa terburu-buru memberikan terlalu banyak energi secara emosional. Berikan waktu untuk mengevaluasi apakah pasangan ini benar-benar cocok.10. Percaya Intuisi dalam Membuat Keputusan
Dengarkan intuisi saat ada keraguan. Intuisi sering memberikan petunjuk berharga yang membantu mengambil keputusan terbaik dalam hubungan.Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno