tirto.id - Istilah 'red flag' saat ini menjadi frasa yang kerap digunakan dalam berbagai konteks, terutama dalam urusan hubungan. Namun, apa itu red flag?
Apabila diartikan kata per kata, red flag artinya bendera merah. Secara luas, red flag juga dapat menjadi tanda atau alasan seseorang untuk berhenti.
Istilah ini digunakan sebab kartu atau bendera merah kerap dikeluarkan dalam olahraga ketika sebuah pertandingan harus dihentikan karena pelanggaran atau alasan lain, demikian dijelaskan dalam laman Very Well Mind.
Secara istilah, red flag dalam hubungan dapat didefinisikan sebagai tanda bahwa orang tersebut mungkin tidak dapat memiliki hubungan yang sehat.
Hubungan dengan tanda red flag bisa berbahaya secara emosional dan berpotensi merugikan jika terus dilanjutkan.
Meskipun ruang untuk berubah selalu ada, red flag menunjukkan masalah mendalam yang harus diatasi agar hubungan dengan orang lain dan diri sendiri dapat berjalan dengan semestinya.
Tanda Red Flag dalam Hubungan
Orang yang berada dalam hubungan yang tidak sehat umumnya tidak menyadari hal tersebut.
Untuk mengetahui apakah pasangan Anda memiliki red flag, simak tanda-tandanya di bawah ini.
1. Membuat Anda merasa tidak berharga atau bertanya-tanya
Setiap orang berhak mendapatkan pasangan yang memperlakukan mereka dengan baik tanpa terkecuali.
Dikutip dari Seventeen, jika pasangan terus-menerus merendahkan atau perilakunya membuat Anda mempertanyakan apakah dia menyayangi Anda atau tidak, ini merupakan pertanda red flag.
Ingatlah bahwa hubungan yang sehat akan meningkatkan Anda dan memberikan perasaan baik, bukan membuat Anda terpuruk.
"Hubungan seharusnya menambah (kebahagiaan) di hidup kita. Mereka harus benar-benar positif," imbau dr. Stephanie Freitag, seorang psikolog klinis berlisensi.
2. Menunjukkan kekerasan
Seseorang yang menggunakan kekerasan terhadap Anda, orang yang Anda cintai, orang asing, atau bahkan hewan menunjukkan tanda-tanda red flag serius yang patut diwaspadai.
Hal ini mengindikasikan bahwa mereka belum mampu mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat.
Selain itu, dalam beberapa kasus, perilaku tersebut juga dapat menunjukkan kurangnya empati terhadap orang lain.
3. Tidak mendengarkan dan mendukung mimpi
Red flag selanjutnya dapat berupa pasangan yang tidak menunjukkan ketertarikan pada apa yang Anda sukai, minat Anda, tradisi keluarga, atau orang-orang penting yang ada dalam hidup Anda.
Dia juga mungkin menertawakan mimpi Anda dan tidak percaya bahwa Anda bisa melakukannya suatu hari.
Sebenarnya, komunikasi adalah kuncinya. Hal ini bisa diubah apabila Anda mengatakan bahwa Anda merasa tidak didengar oleh pasangan.
4. Sering berbohong
Menurut laman Insider, menangkap basah pasangan Anda yang terus-menerus tidak jujur tentunya bukanlah hal yang menggembirakan.
"Kita semua terkadang melakukan kebohongan kecil; tetapi, jika Anda melihat pasangan Anda secara konsisten berbohong atau terjebak dalam kebohongan, itu adalah tanda bahaya," kata Samara Quintero, terapis perkawinan dan keluarga berlisensi.
Dibohongi berulang kali dapat menyulitkan dalam membangun dasar yang kuat dalam hubungan atau bahkan menghancurkan pondasi yang telah dibangun, yang dapat mengakibatkan masa depan yang tidak stabil.
5. Melakukan gaslighting
Gaslighting adalah manipulasi emosional di mana pasangan Anda memutarbalikkan kenyataan.
Sikap itu membuat Anda meragukan persepsi Anda melalui penyangkalan atau dengan menyalahkan.
“Gaslighting membuat partner mereka percaya bahwa mereka yang harus disalahkan atas masalah apa pun,” kata dr. Dulcinea Pitagora, Ph.D., psikoterapis dan terapis seks berbasis di New York City dilansir dari laman Self.
Orang yang melakukan gaslighting mungkin menyebut atau membuat Anda merasa bahwa Anda gila dan semua yang Anda rasakan tidak masuk akal.
6. Tidak mencoba bergaul dengan orang terdekat Anda
Pasangan Anda tidak perlu menjadi sahabat dekat dengan semua orang yang Anda kenal, tetapi dia harus berupaya sungguh-sungguh untuk menjalin hubungan dengan orang-orang yang penting dalam hidup Anda.
Selain itu, dia juga seharusnya ingin memperkenalkan Anda kepada keluarga dan teman-teman mereka.
7. Mengancam dengan kata putus
Mengancam putus setiap ada masalah dalam hubungan termasuk dalam perilaku manipulatif yang memanipulasi emosi.
Hal ini umumnya digunakan sebagai alat kontrol yang membuat Anda tidak nyaman. Anda seharusnya ada dalam hubungan sehat tanpa rasa khawatir terus-menerus.
8. Terlalu bersandar dan bergantung
Pasangan yang menjadikan Anda satu-satunya sandaran untuk masalah kesehatan mental yang serius atau trauma masa lalu tanpa mencari pertolongan profesional merupakan hal yang tidak baik.
Ingatlah bahwa Anda bukan panti rehabilitasi mental dan Anda tidak dapat dengan mudah "mengubah" atau "menyembuhkan" seseorang.
Ini bukan berarti orang dengan masalah kesehatan mental tidak bisa punya hubungan sehat, tapi yang penting adalah bagaimana usaha mereka untuk pulih karena hal itu dapat memengaruhi diri sendiri dan orang lain.
9. Selalu cemburu
Cemburu sebenarnya bukan red flag. Melainkan, bagaimana seseorang mengelola kecemburuannya yang kemudian menjadi hal penting.
Kecemburuan yang tidak sehat dapat mengarah pada perilaku yang melampaui batas,seperti memeriksa ponsel untuk melihat siapa yang Anda kirimi pesan atau mencoba mengatur siapa orang yang boleh dan tidak boleh Anda temui.
10. Lari dari diskusi atau situasi sulit
Pasangan yang tidak memiliki keterampilan emosional untuk menangani masalah dan cenderung melarikan diri adalah tanda red flag yang dapat merusak hubungan.
Beberapa contoh termasuk menghindari pertengkaran tanpa mendengarkan Anda atau mengabaikan Anda selama berhari-hari ketika situasinya sulit.
Bahkan dalam hubungan yang sehat, ada saat-saat sulit yang terjadi, jadi penting bagi Anda untuk memastikan bahwa pasangan Anda mampu berkomunikasi secara efektif.
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno