tirto.id - Silent treatment kadang jadi senjata andalan seseorang saat ia sedang bertengkar dengan pasangannya. Namun, Anda harus tahu bahwa silent treatment termasuk salah satu tanda red flag yang harus dihindari dalam sebuah hubungan.
Silent treatment dapat diartikan sebagai sikap diam atau menolak melakukan komunikasi verbal dengan orang lain.
Tak hanya itu, mereka yang melakukan silent treatment bahkan menolak mengakui keberadaan orang lain di sekitarnya.
Kenapa Seseorang Melakukan Silent Treatment?
Menurut laman Medical News Today, ada beberapa alasan kenapa seseorang melakukan silent treatment, yaitu:
1. Tidak tahu harus mengatakan apa dan berusaha menghindari konflik.
2. Tidak bisa mengekspresikan perasaannya sehingga silent treatment menjadi sarana untuk komunikasi atau memberitahu pasangannya bahwa ia sedang marah.
3. Memilih silent treatment untuk menghukum seseorang atau pasangannya. Ia ingin menunjukkan bahwa ia punya kontrol/kuasa atas orang tersebut.
Perlu diketahui bahwa komunikasi adalah hal yang sangat penting saat menjalin hubungan dengan orang lain.
Sementara silent treatment, apa pun alasannya, justru akan menimbulkan dampak buruk karena tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah.
Silent treatment juga bisa menciptakan konflik lain yang lebih parah. Pasangan yang diabaikan atau mengalami silent treatment bisa merasa marah, sedih, bahkan merasa kurang percaya diri. Itulah kenapa silent treatment akan membuat hubungan menjadi tidak sehat dan harus dijauhi.
Apakah Silent Treatment Merupakan Tanda Red Flag Seseorang?
Dalam konteks hubungan percintaan, istilah red flag mengacu pada tanda-tanda negatif pada seseorang sehingga orang tersebut sebaiknya dihindari.
Dilansir dari laman InStyle Australia, seseorang yang melakukan silent treatment termasuk kategori orang red flag atau orang yang wajib dihindari. Silent treatment tergolong pelecehan emosional dan itu menandakan orang tersebut tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik.
Sementara menurut laman Vice, silent treatment biasa dilakukan oleh seorang abuser untuk menghukum pasangannya.
Tujuannya agar pasangannya tersebut merasa bahwa ia telah melakukan kesalahan. Padahal, ini adalah tanda red flag yang seharusnya tidak boleh dilakukan dalam sebuah hubungan.
Silent treatment adalah sikap yang kekanak-kanakan. Sementara dalam sebuah hubungan percintaan, orang dengan watak yang dewasa pasti akan berusaha menyelesaikan konflik dengan cara dan komunikasi yang baik.
Cara Mengidentifikasi Silent Treatment dalam Hubungan
Tidak semua sikap diam pasangan bisa disebut silent treatment. Terkadang, seseorang butuh ruang dan waktu untuk menyendiri atau menenangkan diri setelah bertengkar dengan pasangannya.
Bedanya dengan silent treatment, orang yang butuh waktu untuk menenangkan diri biasanya tidak akan menghindar atau diam dalam waktu yang lama. Mereka kadang juga memberitahukan pasangannya terlebih dahulu bahwa mereka butuh waktu sebelum bersama-sama menyelesaikan masalah.
Sehingga, Anda harus bisa mengenali tanda-tanda silent treatment dalam sebuah hubungan. Menurut situs Choosing Therapy, berikut ciri-ciri ketika Anda mendapatkan silent treatment dari pasangan:
- Pasangan mengabaikan Anda secara terang-terangan.
- Pasangan melakukan aksi diam dalam jangka waktu lama, bahkan tidak tahu kapan sikap diamnya akan berakhir.
- Pasangan berbicara dengan orang lain, tapi tidak berbicara dengan Anda.
- Anda akan merasa serba salah atau sangat hati-hati dalam berbicara/bertindak karena takut membuat pasangan marah.
- Anda sudah mencoba membuka pembicaraan dengan pasangan, tapi dia tidak merespon.
- Anda merasa dihukum dengan sikap diamnya pasangan.
- Pasangan tidak berusaha mengomunikasikan perasaannya pada Anda.
- Pasangan terus diam dan menjaga jarak dengan Anda
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari