Menuju konten utama

Mendag Jamin Banjir Tak Pengaruhi Distribusi Daging Ayam

Mendag, Budi Santoso memastikan banjir yang melanda beberapa daerah, tidak memengaruhi distribusi stok daging ayam ke pasar.

Mendag Jamin Banjir Tak Pengaruhi Distribusi Daging Ayam
Menteri Perdagangan Budi Santoso memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/3/2025). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso memastikan banjir yang melanda beberapa daerah, khususnya Jabodetabek dalam waktu belakangan ini tidak memengaruhi distribusi stok daging ayam ke pasar.

“Enggak ada masalah,” tutur Budi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Selasa (4/3/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan ketersediaan stok ayam ras dalam kondisi aman.

Arief menjelaskan pasar-pasar tradisional maupun modern telah menyediakan stok ayam ras. Dia berkata, ayam-ayam tersebut dipasok dalam kondisi beku atau frozen condition sehingga tidak akan memengaruhi harga di pasar. Dengan demikian, ayam-ayam dengan kondisi beku yang tersedia di tempat penyimpanan tersebut siap didistribusikan.

“Enggak, stoknya sudah ada. Jadi, kalau khusus ayam, banyak ayam stoknya frozen condition. Jadi, kalau frozen condition itu artinya sudah ada di storage, ya. Tinggal disalurkan aja. Datang aja sekarang ke pasar tradisional, pasar modern, semuanya ada ayam,” ungkap Arief.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), memastikan stok ayam dan telur aman untuk Ramadan hingga Lebaran 2025.

“Semua sudah sepakat dan siap untuk bulan puasa dan lebaran ayam ras, stok ayam maupun telur. Jadi, tidak usah khawatir stoknya lebih dari cukup,” ujar Zulhas saat konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Selasa.

Dia menyatakan bahwa pemerintah sepakat menjaga harga kedua komoditas tersebut dengan menaikkan suplai di pasar tradisional maupun modern. Hal ini disampaikan usai mengadakan rapat bersama pelaku usaha ayam, guna memastikan keamanan stok dan harga yang aman di bawah harga eceran tertinggi (HET)

“Kami sepakat sama-sama menjaga suplainya, selama bulan suci Ramadhan dan Lebaran ini, suplainya harus dilebihkan, dinaikkan. Kalau rata-rata sehari misalnya berapa gitu, X (jumlah) ya, maka selama bulan puasa ditambah, X plus lebih, suplainya dilebihkan,” jelas Zulhas.

Untuk dapat memenuhi suplai di pasaran, Zulhas meminta kepada produsen untuk menambah produksi sebanyak 20 persen, dari yang semula 100 persen. Dalam hal ini artinya, suplai produksinya akan dinaikkan 120 persen.

“Ditingkatkan produksinya, kalau misalnya biasanya 100 persen, sekarang saya minta 120 persen. Syukur-syukur bisa lebih. Tapi semua menyadari, karena kalau bulan puasa dan lebaran, permintaan meningkat sehingga mereka automatis juga produksinya meningkat,” tukas Zulhas.

Baca juga artikel terkait BANJIR atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama