Menuju konten utama

Harga Daging Ayam, Cabai dan Bawang Masih Mahal usai Iduladha

Harga cabai merah, bawang merah, bawang putih hingga daging ayam masih tinggi usai Iduladha 2024.

Harga Daging Ayam, Cabai dan Bawang Masih Mahal usai Iduladha
Pedagang melepas tangkai cabai rawit untuk dijual di Pasar Induk Manonda, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (19/6/2024). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU

tirto.id - Sejumlah harga bahan pangan masih tergolong mahal hari ini, Jumat (21/6/2024). Berdasarkan pantauan di Pasar Mampang, Jakarta Selatan, harga cabai merah, bawang merah, bawang putih hingga daging ayam masih tinggi usai Iduladha 2024.

Ditemui saat berdagang, penjual daging ayam potong, Edi, masih menjual daging ayam di kisaran Rp35.000-Rp40.000 per kilogram (kg). Dia menyebut harga ini sudah tertahan dari sebelum Iduladha.

"Harga ayam segitu sudah dari sebelum Iduladha, rata-rata penjual ayam sama harganya," ungkapnya.

Sementara itu, penjual sayur, Bu Sud, menuturkan harga bawang merah Rp50.000 per kg, bawang putih Rp45.000, dan harga cabai rawit masih berkisar Rp40.000 per kg.

Dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2022 disebutkan bahwa harga acuan pemerintah (HAP) untuk daging ayam ras yakni tingkat produsen Rp21.000 per kg sampai Rp23.000 per kg dan dengan HAP tingkat konsumen Rp36.750 per kg.

Lalu, komoditas bawang merah memiliki harga acuan pemerintah di tingkat konsumen sebesar Rp36.500-Rp41.500 per kg.

Di samping harga pangan yang mengalami kenaikan, kondisi sebaliknya justru tergambar adanya penurunan tingkat inflasi, termasuk di sektor pangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan inflasi nasional secara tahunan (year-on-year/yoy) dari 3,00 persen pada April 2024 menjadi 2,84 persen pada Mei 2024. Sementara secara bulanan (month-to-month/mtm) mengalami deflasi pada Mei 2024 sebesar 0,03 persen.

Tingkat inflasi komponen harga bergejolak atau volatile food berkontribusi besar terhadap deflasi di angka 0,69 persen dengan andil deflasi sebesar 0,12 persen.

Komoditas pangan yang dominan memberikan andil deflasi pada komponen jenis harga bergejolak antara lain beras, daging ayam ras, tomat, dan cabai rawit.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan upaya pengendalian inflasi yang dilakukan secara sinergis bersama kementerian/lembaga melalui berbagai langkah strategis stabilisasi pangan menjadi salah satu cara menekan laju inflasi pada Mei 2024 sesuai target pemerintah di 2,5 persen plus minus 1 persen.

Baca juga artikel terkait IDULADHA 2024 atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang