Menuju konten utama

Megawati Berang Buzzer Sebut Dirinya Jual Pulau Sipadan-Ligitan

Menurut Megawati, semua orang berhak menyampaikan pendapat. Namun harus berdasarkan data yang terpercaya.

Megawati Berang Buzzer Sebut Dirinya Jual Pulau Sipadan-Ligitan
Megawati memberikan sambutan dalam workshop di Balairung, Kampus Universitas Gadjah Mada, pada Rabu (1/10/2025). Foto: Istimewa

tirto.id - Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, berang saat cerita tentang pendengung atau buzzer di media sosial yang menyebut dirinya telah menjual Pulau Sipadan dan Ligitan.

“Kalau Ibu Mega itu kan sampai jual pulau yang namanya Sipadan dan Ligitan. Pengecut kamu ya, tak suruh cari orangnya,” ujar Megawati saat memberikan sambutan dalam workshop di Balairung, Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Rabu (1/10/2025).

Megawati juga mempertanyakan apa alasannya untuk menjual kedua pulau tersebut. "Emangnya gua jual-jual ini [pulau], buat apa?” ujar Megawati.

Selanjutnya, Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan itu memuji salah satu pengguna media sosial yang membela dirinya. Menurutnya, pengguna media sosial yang bijak adalah mereka yang berargumen dengan berdasarkan data.

“Jadi anak-anak bangsa yang maunya populer karena begitu, coba pikirkan. Kalau ada mau [tanya] angkat tangan, gitu aja. Karena apa? demokratis,” ucapnya.

Menurutnya, semua orang berhak dalam menyampaikan pendapat. Namun harus berdasarkan data yang terpercaya.

Megawati yang juga menjabat Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menghadiri workshop di UGM. Acara tersebut bertajuk ‘Pengelolaan Biodiversitas dan Penguatan HKI untuk Masa Depan Berkelanjutan: Sinergi UGM dan BRIN di UGM’.

Megawati bersama rombongan tiba di lokasi pada pukul 11.00 WIB. Setibanya di lokasi, Megawati bersama Rektor UGM, Ova Emilia, langsung menuju lokasi penanaman pohon bodhi di sekitar halaman balairung UGM.

Ova Emilia menjelaskan, UGM berkomitmen dalam riset dan konservasi biodiversitas tropis melalui penguatan kerja sama dengan BRIN. Menurutnya kolaborasi ini tidak hanya menguatkan riset dan konservasi, tapi juga terkait dengan perlindungan hak kekayaan intelektual.

Dia berharap melalui kolaborasi ini dapat memperkuat ekosistem riset biodiversitas. “Agar hasilnya dapat berdampak nyata bagi pembangunan berkelanjutan,” pungkas Ova menutup sambutannya.

Baca juga artikel terkait MEGAWATI SUKARNOPUTRI atau tulisan lainnya dari Abdul Haris

tirto.id - Flash News
Kontributor: Abdul Haris
Penulis: Abdul Haris
Editor: Siti Fatimah