Menuju konten utama
Ramadhan 2021

Masjid Kubah Emas di Depok: Sejarah Pembangunan & Arsitektur Megah

Sejarah pembangunan Masjid Kubah Emas di Depok dimulai sejak tahun 2001 dan disebut-sebut sebagai masjid termegah se-Asia Tenggara.

Masjid Kubah Emas di Depok: Sejarah Pembangunan & Arsitektur Megah
Masjid Kubah Emas di Depok, Jawa Barat. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Masjid Kubah Emas di Depok, Jawa Barat, disebut-sebut sebagai masjid termegah se-Asia Tenggara. Sejarah pembangunan masjid ini dimulai sejak tahun 2001. Pendiri Masjid Kubah Emas adalah pasangan suami-istri yakni Maimun Al Rasyid dan Dian Al Mahri.

Bukan tanpa alasan Masjid Kubah Emas diklaim sebagai masjid paling megah di kawasan ASEAN. Yuswohady dalam Marketing to the Middle Class Muslim (2014) mengungkapkan, Masjid Kubah Emas memiliki 5 kubah utama dan 4 kubah kecil.

Kubah-kubah di masjid yang terletak di Jalan Raya Maruyung, Depok, ini konon dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter, dengan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal di India atau kubah-kubah masjid khas Persia.

Arsitektur Mewah Masjid Kubah Emas

Logam emas memang menjadi daya tarik Masjid Kubah Emas. Emas bukan hanya terdapat di bagian kubah, melainkan di ornamen untuk beberapa bagian masjid ini.

Di mimbar tempat imam memimpin salat, misalnya, terdapat relief hiasan yang terbuat dari emas 18 karat. Begitu pula dengan pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid.

Pikiran Rakyat edisi November 2007 mewartakan, lampu yang tergantung di ruang tengah bangunan utama terbuat dari kuningan berlapis emas. Didatangkan ahli khusus dari Italia untuk mengerjakan bagian ini.

Tak hanya itu, serbuk-serbuk emas digunakan untuk melapis mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah.

Enam menara, melambangkan rukun iman, yang terdapat di luar bangunan masjid dibalut dengan batu granit dari Italia dengan ornamen melingkar.

Di puncak keenam menara itu diletakkan kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sebagian besar bahan untuk membangun masjid ini diimpor dari Italia dan Turki.

Sejarah Pembangunan Masjid Kubah Emas

Riwayat pembangunan Masjid Kubah Emas sebenarnya bermula pada 1996. Kala itu, Maimun Al Rasyid dan Dian Al Mahri membeli lahan di Kecamatan Limo, Depok, yang nantinya menjadi tempat dibangunnya Masjid Kubah Emas.

Dikutip dari Suara Hidayatullah (2008), proses pembangunan Masjid Kubah Emas memakan waktu 7 tahun.

Pembangunan masjid ini dimulai pada 2001 dan diresmikan tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Penggunaan pertama Masjid Kubah Emas adalah untuk melaksanakan Salat Ied tahun 1427 Hijriah.

Di atas tanah berukuran 8.000 meter persegi dengan luas total lahan 50 hektare, masjid ini didirikan. Daya tampungnya mencapai 20.000 jamaah. Halaman depannya, yang berukuran 45 x 57 meter, bisa memuat 8.000 orang.

Hingga kini, kompleks Masjid Kubah Emas juga menjadi salah satu destinasi wisata religi di Depok, selain tentu saja sebagai tempat ibadah dan untuk melaksanakan berbagai aktivitas keagamaan sebagaimana fungsinya.

Baca juga artikel terkait MASJID DIAN AL MAHRI atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Addi M Idhom