tirto.id - Sejarah Masjid Agung Demak bermula pada akhir abad ke-15, saat gelombang Islam mulai menyapu tanah Jawa. Masjid ini tumbuh di tengah keruntuhan Majapahit, yang sebelumnya menjadi kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara. Keberadaannya menandai babak baru dalam sejarah peradaban Jawa.
Para ulama berperan penting dalam pembangunan masjid ini. Mereka menyatukan kekuatan dakwah dengan strategi kebudayaan. Proses pendirian masjid melibatkan tokoh-tokoh besar penyebar Islam di tanah Jawa.
Corak bangunan Masjid Agung Demak mencerminkan perpaduan budaya. Sejarah Masjid Agung Demak memiliki beragam unsur seperti Jawa, Hindu-Buddha, dan Islam berpadu harmonis dalam arsitekturnya. Akulturasi ini memperlihatkan cara halus dakwah bekerja tanpa menyingkirkan tradisi lokal.
Sejarah Masjid Agung Demak, Siapa Pendirinya?
Dikutip dari laman Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Masjid Demak dibangun oleh Raden Patah bersama Walisongo pada abad ke-15 Masehi. Letaknya di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Muhammad Zaki dalam risetnya bertajuk Kearifan Lokal Jawa pada Wujud Bentuk dan Ruang Arsitektur Tradisional Jawa (2017) menyebutkan, pendirian Masjid Agung Demak terbagi dalam tiga tahap pembangunan.
Tahap pertama adalah tahun 1466 M. Kala itu masjid masih berupa bangunan Pondok Glagah Wangi asuhan Sunan Ampel dan Raden Patah.
Tahap kedua, tahun 1477 M, masjid dibangun kembali menjadi Masjid Kadipaten Glagah Wangi Demak. Tahap ketiga dilakukan pada 1478 M, bertepatan dengan diangkatnya Raden Patah menjadi sultan sehingga masjid direnovasi. Ada beberapa beberapa versi tahun pembangunan Masjid Agung Demak, yakni sebagai berikut:
1. Menurut Babad Tanah Jawi
Dikutip dari Babad Tanah Jawi suntingan W.L. Olthof (2017), Masjid Agung Demak didirikan pada akhir abad ke-15 M. Sunan Ampel membimbing daerah sekitar Demak menjadi pusat pengajaran agama Islam.Pada dekade 1470-an Masehi, Raden Patah menemui Sunan Ampel. Versi babad menyebutkan, Raden Patah adalah putra Brawijaya V (1478-1498), Raja Majapahit terakhir, dari istri seorang perempuan asal Cina bernama Siu Ban Ci.
Raden Patah kemudian masuk Islam, menetap, dan membantu Sunan Ampel menyebarkan Islam.
2. Babad Demak
Menurut Babad Demak, Masjid Demak didirikan pada tahun 1399 Saka (1477 M) ditandai dengan Candrasengkala “Lawang Trus Gunaning Janma”.3. Candrasengkala
Agus Maryanto dan Zaimul Azzah dalam Masjid Agung Demak (2012) menelisik sejarah berdirinya Masjid Agung Demak dari candrasengkala.Candrasengka adalah susunan kata atau lukisan (sengkalan) yang menunjukkan angka tahun atau kronogram
Berdasarkan candrasengkala yang terdapat pada mihrab (tempat imam sholat) bergambar kura-kura, terdapat lambang tahun 1401 Saka (1479 M) yang diperkirakan sebagai tahun pembangunan Masjid Agung Demak.
4. Lawang Bledek
Lawang Bledek adalah pintu utama Masjid Agung Demak. Di hiasan pintu ini terdapat candrasengkala berbunyi “haga mulat salira wani”.Dari sini kemudian ditarik kesimpulan bahwa peletakan batu pertama oleh Raden Patah dilakukan pada 1477 M. Tahun 1479 M, Masjid Agung Demak beralih dari masjid kademangan menjadi masjid kesultanan dan baru diresmikan pada 1506 M.
Ciri Arsitektur Masjid Agung Demak dan Keunikan
Dikutip dari buku Sejarah 2 Kelas XI oleh Sardiman (2008), Masjid Agung Demak didirikan ketika Islam mulai berkembang di Jawa.
Ciri khas Masjid Agung Demak ialah membawa akulturasi budaya lokal Jawa, Hindu-Budha, dan Islam yang menjadi ciri khas sekaligus keunikan arsitektur bangunannya, di antaranya adalah:
- Atap tumpang mirip punden berundak, menunjukkan hasil budaya lokal prasejarah di Indonesia.
- Atap tumpang ganjil, sama dengan tingkat bangunan pura Hindu berjumlah 3-11 tingkat. Selain itu, bentuk meru segitiga sebagai lambang persemayaman dewa dalam kepercayaan Hindu.
- Budaya Islam dilihat dari fungsinya sebagai tempat ibadah umat Islam dan beberapa ornamen yang disematkan.
- Memiliki Pagar keliling
- Ruang utama berdiri pada fondasi berdenah bujur sangkar
- Memiliki serambi dan kolam depan atau kanan-kiri.
- Mempunyai mihrab atau tempat berdirinya imam sholat.
- Mempunyai pawestren atau tempat Jemaah wanita
- Beratap tumpang dengan puncak mustaka.
Artikel dalam laman Dinas Pariwisata Kabupaten Demak menyebutkan, atap Masjid Agung Demak berbentuk limas bersusun tiga yang menggambarkan akidah Islam yaitu, Iman, Islam, dan Ihsan.
Tiang utama masjid atau saka guru dibuat Walisongo. Sebelah barat laut oleh Sunan Bonang, barat daya oleh Sunan Gunungjati, tenggara oleh Sunan Ampel dan timur laut oleh Sunan Kalijaga.
Pintu masjid berjumlah lima berarti Rukun Islam. Jendela berjumlah enam buah bermakna Rukun Iman.
Serambi Masjid Demak berukuran 30x17 meter, berupa ruang terbuka dengan atap berbentuk limas. Serambi berfungsi sebagai tempat sholat, pertemuan, musyawarah atau acara keagamaan.
Tiang serambi memiliki 8 tiang utama berpenampang bujur sangkar terbuat dari kayu jati berukir dan 24 buah pilar berpenampang lintang bujur sangkar terbuat dari bata berspasi. Dua pertiga Saka dipenuhi ukuran motif daun sulur dan motif tumpal.
Apa Arti 3 Atap Tumpang di Masjid Demak?
Atap tumpang tiga Masjid Agung Demak bukan sekadar bentuk arsitektur. Ia menjadi simbol perjalanan spiritual: Islam, Iman, dan Ihsan.
Nilai-nilai itu disampaikan lewat bentuk yang sudah dikenal masyarakat Jawa. Pendekatan ini membuat ajaran Islam lebih mudah diterima.
Bentuk bertingkat itu meniru gaya arsitektur Hindu-Buddha, seperti meru di pura. Pendakwah Islam memberi makna baru pada bentuk lama ini sebagai media dakwah.
Strategi ini menunjukkan masuknya Islam dengan cara yang lentur. Islam diterima tanpa benturan budaya karena pendekatan yang adaptif.
Di balik bentuknya yang sederhana, struktur ini juga memperhitungkan fungsi.
Atap yang mengerucut membantu sirkulasi udara dan menjaga ruang tetap sejuk. Estetika, simbol, dan kenyamanan berpadu dalam satu rancangan yang menyatu dengan zaman.
Jika kamu mau cari informasi lainnya tentang modul ajar, silakan klik tautan Tirto.id di bawah ini.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Satrio Dwi Haryono
Masuk tirto.id







































