Menuju konten utama

LPS: Tabungan di Bawah Rp100 Juta Tumbuh Melambat di Juli 2025

Simpanan masyarakat di bawah Rp100 juta hanya tumbuh 4,76 persen secara tahunan pada Juli 2025, lebih lambat dari Juni yang tumbuh 4,89 persen.

LPS: Tabungan di Bawah Rp100 Juta Tumbuh Melambat di Juli 2025
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk menurunkan tingkat bunga penjaminan (TBP) sebesar 25 basis poin (bps) dalam konferensi pers, di Kantor LPS, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025). Tirto.id/Qonita Azzahra

tirto.id - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, tabungan masyarakat di bawah Rp100 juta hanya tumbuh 4,76 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juli 2025, lebih lambat dari bulan sebelumnya yang masih tumbuh 4,89 persen.

Hal serupa juga terjadi pada simpanan senilai Rp100-Rp200 juta yang hanya tumbuh 4,43 persen, lebih rendah dibanding Juni 2025 yang tumbuh 4,65 persen.

Kondisi sama juga terlihat pada simpanan dengan nominal Rp200-Rp500 juta yang pada Juli 2025 hanya tumbuh 3,44 persen, lebih lambat dari bulan sebelumnya yang mencapai 3,83 persen.

Sebaliknya, simpanan dengan nilai Rp5 miliar mencatatkan pertumbuhan paling tinggi, yakni 9,45 persen, naik dari Juni 2025 yang hanya tumbuh 9,21 persen.

"(Simpanan) yang di bawah 100 juta (per Juli) tumbuhnya sekarang 4,76 persen, yang di atas Rp5 miliar tumbuhnya 9,45 persen. Jadi kelihatannya yang di atas tumbuhnya lebih kencang dibanding yang di bawah," jelas Ketua Dewan Komisioner (DK) LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam konferensi pers di Kantor LPS, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025).

Hanya saja, jika dibandingkan dengan periode April 2025, kondisi simpanan masyarakat dengan nilai di bawah Rp100 juta masih lebih baik. Pasalnya, pada April lalu, simpanan dengan nilai di bawah Rp100 juta hanya tumbuh 4,29 persen dan bahkan anjlok menjadi 3,75 persen pada Mei 2025.

"Walaupun masih di bawah 5 persen, tapi sudah ada tanda-tanda perbaikan kelihatannya yang di bawah Rp100 juta," tambah Purbaya.

Sementara itu, simpanan bernilai Rp5 miliar dinilai tumbuh lebih cepat karena banyak perusahaan menyimpan dananya di perbankan sebelum waktu ekspansi bisnis tiba. Karenanya, ketika periode ekspansi datang, Purbaya memproyeksikan simpanan dengan nilai Rp5 miliar akan kembali melambat.

"Sementara yang di atas Rp5 miliar tumbuhnya lebih cepat dibanding yang lain. Ini pasti karena banyak perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam rekening di atas Rp5 miliar ini mereka masih tunggu ekspansi sehingga mengumpulkan uangnya di perbankan. Jadi, ini indikasi bahwa mereka masih mengumpulkan uangnya di sana untuk siap-siap ekspansi nanti. Belum ekspansi penuh, tapi nggak lama lagi kalau membaik mungkin mereka akan mulai ekspansi bisnisnya lagi," jelasnya.

Di sisi lain, untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan perbankan, per 28 Agustus 2025 LPS menurunkan tingkat bunga penjaminan (TBP) sebesar 25 basis poin. Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan penurunan suku bunga acuan yang ditempuh Bank Indonesia (BI) sebelumnya.

Dengan kebijakan ini, hingga September nanti TBP untuk simpanan rupiah di bank umum tercatat sebesar 3,75 persen; 2,75 persen untuk simpanan valuta asing (valas) di bank umum; dan 6,25 persen untuk simpanan rupiah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

"Hasil penetapan TBP ini merupakan bagian dari proses evaluasi yang dilakukan setiap bulan atas TBP yang berlaku. Ini menjadi bagian dari penetapan selain periode reguler Januari, Mei, dan September," menjelaskan bahwa penurunan TBP ini merupakan penetapan nonreguler.

Baca juga artikel terkait LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana