tirto.id - Mahalul qiyam adalah puncak dalam pembacaan maulid barzanji, simtudduror, dan sebagainya. Di momen ini, para jemaah berdiri untuk memberi hormat kepada Rasulullah Saw.
Kapan waktu mahalul qiyam dilakukan? Mahalul qiyam dilaksanakan setelah fasal-fasal tentang kelahiran Nabi Muhammad Saw. dibacakan.
Secara bahasa, mahalul qiyam berarti berdiri di tempat. Kebiasaan ini cukup lekat terutama di kalangan warga Nahdliyin. Mahalul qiyam diyakini sebagai bentuk akhlak penghormatan yang ditujukan kepada Nabi Muhammad.
Jemaah segera berdiri ketika mulai dibacakan sholawat mahalul qiyam ya nabi salam alaika:
يَا نَبِي سَلَامْ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلْ سَلَامْ عَلَيْكَ
Arab Latinnya:
Yaa nabi salam 'alaika, yaa rasul salaam 'alaika
Artinya:
"Wahai Nabi salam kepadamu, Wahai Rasul salam kepadamu."
Apa Itu Mahalul Qiyam?
Menurut Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad Dimyathi dalam kitab I'anatut Thalibin, mahalul qiyam telah menjadi tradisi sewaktu diperdengarkan kisah kelahiran Nabi Muhammad. Sikap ini didasarkan pada anggapan baik (istihsan) terkait penghormatan untuk beliau.
Dikutip dari laman IAIN Ponorogo, mahalul qiyam juga dilakukan pada saat pembacaan kitab-kitab maulid lainnya seperti maulid Ad-Diba, Simtudduror, Adh-Dhiyaaullaami, dan sebagainya.
Pada saat berdiri, jemaah turut membacakan pujian bagi Nabi Muhammad (qasidah madah).
Lirik Mahalul Qiyam, Arab, Latin, dan Artinya
Apa saja bacaan mahalul qiyam? Mahalul qiyam berisi selawat, pujian, dan sebagainya. Bacaan mahalul qiyam simtudduror dan maulid lain dapat berbeda. Tergantung ulama yang membawakan atau ijazah keilmuannya.
Apakah mahalul qiyam termasuk shalawat? Mahalul qiyam lirik Arab maupun Latin dapat dikatakan mengandung selawat. Berikut ini contoh bacaan mahalul qiyam barzanji:
Shallallāhu ‘alā Muhammad, shāllallāhu ‘alayhi wasallam Marhaban yā marhaban yā marhaban, marhaban jaddal Husaini marhaban.
Yā nabī salām ‘alayka, yā rasūl salām ‘alayka Yā habīb salām ‘alayka, shalawātullāh ‘alayka
Asyraqal badru ‘alayna, fakhtafat minhul budūru Mitsla husnik mā ra’aynā, qaththu yā wajhus surūri
Anta syamsun anta badrun, anta nūrun fawqa nūri Anta iksīruw wa ghālī, anta mishbāhus shudūri
Yā habībi yā Muhammad, yā ‘arūsal khāfiqayniYā mu’ayyad yā mumajjad, yā imāmal qiblatayni
Man ra’ā wajhaka yas‘ad, yā karīmal wālidayni Hawdhukas shāfil mubarrad, wirdunā yawman nusyūri
Mā ra’aynal ’īsa hannat, bis surā illā ilayka Wal ghamāmah qad azhallat, wal malā shallū ‘alayka
Artinya:
Allah berselawat untuk Nabi Muhammad SAW, Allah berselawat dan mengucap salam sejahtera untuknya. Selamat datang, selamat datang, selamat datang, selamat datang kakek dari Husain, selamat datang.
Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai Rasul salam sejahtera untukmu. Wahai Kekasih, salam sejahtera untukmu, selawat (rahmat) Allah untukmu.
Satu purnama telah terbit di atas kami, pudarlah jutaan purnama lain karenanya. Belum pernah kulihat seperti keelokanmu, wahai wajah yang gembira.
Kau bak mentari, kau juga laksana purnama, kau cahaya di atas cahaya. Kau laksana obat segala guna (elixir) lagi mahal, kau adalah lentera hati.
Kau bak mentari, kau juga laksana purnama, kau cahaya di atas cahaya Kau laksana obat segala guna (elixir) lagi mahal, kau adalah lentera hati.
Wahai Kekasih, wahai Muhammad SAW, wahai pengantin Timur dan Barat. Wahai Rasul yang diperkuat (oleh wahyu), wahai Nabi yang agung, wahai imam dua kiblat.
Siapa pun yang memandang wajahmu pasti bahagia, wahai manusia yang memiliki orang tua mulia. Telagamu berair jernih dan sejuk, yang kelak kami datangi pada hari kebangkitan.
Belum pernah kami melihat unta peranakan unggul yang bersuara sambil berjalan malam hari, kecuali menuju kepadamu. Gumpalan awan menaungimu, semua makhluk mengucapkan selawat untukmu.
Bacaan Sebelum Mahalul Qiyam
Bacaan sebelum mahalul qiyam antara maulid satu dan lain berbeda-beda karena kitabnya dikarang oleh ulama berbeda.
Berikut ini link bacaan sebelum lirik mahalul qiyam latin dan Arab dari maulid simtudduror:
LINK BACAAN SEBELUM MAHALUL QIYAM SIMTUDDUROR
Hukum Mahalul Qiyam
Menurut laman NU, aktivitas berdiri saat dibacakan riwayat Nabi Muhammad tidak dilatarbelakangi adanya perintah untuk melakukannya.
Tidak ada tuntunan yang bersumber langsung sebagai dalil dari Al-Qur'an dan dan hadis. Mahalul qiyam berasal dari tradisi yang dinilai sebagai perbuatan baik (istihsan).
Perbuatan baik tersebut adalah berdiri untuk menghormati Nabi Muhammad. Hal ini didorong oleh akhlak dari umat yang diperuntukkan bagi Nabinya.
Tradisi ini telah dilakukan di masa lalu pada saat Imam As Subki mengisi di dalam majelisnya terkait peringatan Maulid Nabi.
Al Halabi dalam Sirah-nya mengatakan, saat itu Imam As Subki membacakan syair pujian bagi Nabi Muhammad. Begitu selesai membaca, dirinya berdiri dan diikuti dengan berdiri pula oleh jamaah pada majelis tersebut.
Kendati demikian, sebagian umat Islam dimungkinkan terjadi perbedaan pendapat mengenai hukumnya.
Umat Islam lain bisa jadi tidak menjalankan tradisi ini. Oleh sebab itu, perbedaan pandangan tersebut sebaiknya tidak dijadikan pertentangan terutama saat hadirnya peringatan Maulid Nabi.
Download Teks Mahalul Qiyam Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Berikut ini link unduh bacaan mahalul qiyam dari maulid simtudduror:
LINK DOWNLOAD TEKS MAHALUL QIYAM LENGKAP PDF
Selain tulisan di atas, artikel lain tentang peringatan maulid nabi dapat dibaca melalui tautan sebagai berikut:
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif
Masuk tirto.id







































