tirto.id - Lagu "Sirih Kuning" merupakan lagu daerah Betawi terkenal yang menjadi lagu DKI Jakarta. Lagu ini kerap dijadikan alunan untuk ngibing. Lazimnya, apabila seorang penari mengalungkan selendang kepada tamu, lalu tamu itu bersedia, mereka akan menari bersama yang disebut sebagai ngibing. Lagu "Sirih Kuning" mengiringi adegan tari bersama tersebut.
Secara umum, lagu yang menjadi alunan untuk ngibing dikenal sebagai lagu sayur. Selain "Sirih Kuning", ada juga lagu "Kramat Karem", "Pasar Malem", "Kacang Buncis", dan lagu-lagu sayur lainnya.
Jika ditilik lebih dalam lagi, lirik "Sirih Kuning" merupakan baris pantun, terdiri dari baris-baris kata yang bersamaan bunyi akhir barisnya.
Lagu ini menceritakan sepasang kekasih yang sangat serasi. Karena lantunannya yang ceria, lagu ini biasanya dinyanyikan dengan raut wajah gembira, selain juga dapat dinyanyikan susul-menyusul dalam kelompok.
Dikutip dari Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta (2007) yang ditulis Mulyadi, dkk., lagu "Sirih Kuning" awalnya dinyanyikan dengan iringan musik gambang kromong. Ia dijadikan pengiring drama Betawi atau lenong.
Hingga sekarang, lagu-lagu lenong, termasuk "Sirih Kuning" lazim dinyanyikan pada acara perayaan hari ulang tahun daerah atau perayaan hari-hari nasional lainnya di DKI Jakarta.
Lirik Lagu 'Sirih Kuning': Lagu Daerah Betawi, DKI Jakarta
Berikut ini lirik lagu "Sirih Kuning", lagu daerah Betawi, DKI Jakarta:
Kalau tidak, Nona, karena bulan, sayang
Tidaklah bintang, ya Nona, tidaklah bintang Ya Nona
Meninggi hari
Kalau tidak, Nona, karena tuan, sayang
Tidaklah kami, Ya Nona, tidaklah kami, Ya Nona
Sampai kemari
Sirih kuning, Nona, batangnya ijo, Nona
Yang putih kuning, Ya Nona, yang putih kuning, Ya Nona
Memang sejodoh
Ani-ani, Nona, bukannya wajah, sayang
Dipakailah anak, Ya Nona, dipakailah anak, Ya Nona
Patah tangkainya
Kami nyanyi, Nona, memang sengaja, sayang
Lagunya asli, ya Nona, lagunya asli, ya Nona
Pusaka lama
Sirih kuning, Nona, lagi ditampin, Nona
Kami menyanyi, Ya Nona, kami menyanyi, Ya Nona
Mohon berhenti
Editor: Addi M Idhom