tirto.id - Tenggang tenggang lopi lirik adalah bagian penting dari lagu tradisional Sulawesi Barat yang masih dikenal hingga kini. Lagu ini menceritakan pelarian La Madulekkeng dari tanah Wajo dan penyerangannya ke semenanjung Malaya, Kutai, Pagetan, Tanah Laut, dan Paser.
Melodi dan lirik Tenggang Tenggang Lopi sederhana namun mudah diingat. Lagu ini menggambarkan sejarah perjuangan masa lalu. Karena itu, lagu ini sering dinyanyikan dalam acara adat dan perayaan.
Selain irama yang menarik, lirik lagu Tenggang Tenggang Lopi mengandung pesan budaya penting bagi masyarakat Sulawesi Barat. Lagu ini bukan hanya hiburan, tapi juga simbol identitas. Keberadaannya menjaga tradisi lokal agar tetap hidup.
Siapa Pencipta Lagu Tenggang-Tenggang Lopi?
Lagu Tenggang-Tenggang Lopi merupakan warisan budaya dari Sulawesi Barat, khususnya dari suku Mandar. Lagu ini juga dikenal dengan sebutan "Goyang-Goyang Perahu" dalam bahasa Indonesia. Melalui liriknya, lagu ini menggambarkan kehidupan dan tradisi berperahu masyarakat setempat.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa pencipta lagu ini adalah H.A. Syaiful Sinrang, meski belum ada kepastian resmi terkait hal tersebut. Identitas pencipta lagu ini masih menjadi bahan diskusi di kalangan penggiat budaya. Oleh karena itu, informasi ini masih perlu dikaji lebih mendalam.
Lirik dan Chord Lagu Tenggang-Tenggang Lopi-Goyang Goyang Perahu
Berikut adalah lirik dan chord lagu Tenggang-Tenggang dari Lopi-Goyang Goyang Perahu. Lagu ini memiliki irama yang khas dan mudah diikuti. Informasi lengkap mengenai lirik dan chord tersebut disajikan sebagai berikut.
Intro
C F G C
Verse 1
C F
Tenggang-tenggang lopi
G C
Lopinna anak koda
Am Dm
Ana' koda ipan ja'ja
G C
Ipan ja'ja uluanna
Verse 2
C F
Uluanna lepa-lepa
G C
Lepa-lepa lambang liwang
Am Dm
Lambang liwang di lallute
G C
Mappadhottong tinja'na
Verse 3
C F
Polea polealliwang
G C
Natoanama' tedong lotong
Am Dm
Tedong lotong takke tandu
G C
Apa mokana ma'ande
Sementara itu, terjemahan dari lirik lagu Tenggang Tenggang Lopi dan artinya tersebut adalah sebagai berikut:
Tenggang-tenggang lopi
(Goyang-goyang perahu)
Lopinna anak koda
(Perahunya nakhoda)
Ana' koda ipan ja'ja
(Nakhoda perahu)
Ipan ja'ja uluanna
(Mengatur haluan)
Uluanna lepa-lepa
(Haluan perahu kecil)
Lepa-lepa lambang liwang
(Perahu kecil menyeberang ke sebelah)
Lambang liwang di lallute
(Menyeberang ke sebelah tempat Lallute)
Mappadhottong tinja'na
(Melepaskan nazarnya)
Polea polealliwang
(Sesampainya di sana)
Natoanama' tedong lotong
(Dijamu dengan kerbau hitam)
Tedong lotong takke tandu
(Kerbau hitam yang tidak bertanduk)
Apa mokana ma'ande
(Tetapi aku tidak mau memakannya)
Makna Lagu Tenggang Tenggang Lopi?
Lagu Tenggang-Tenggang Lopi, lagu daerah Sulawesi Barat, berasal dari budaya Mandar di Sulawesi Barat, menggambarkan kehidupan nelayan yang erat kaitannya dengan laut dan perahu.
Lagu ini menceritakan perjalanan berlayar menuju Lallute, sebuah tempat yang berarti “seberang air”. Aktivitas ini bukan sekadar perjalanan, tapi bagian dari rutinitas dan identitas masyarakat setempat.
Dalam lagu Tenggang Tenggang Lopi lirik dan maknanya juga tersimpan pesan budaya yang penting, seperti dalam bait “Tedong lotong takke tandu” yang berarti kerbau hitam tanpa tanduk.
Hal ini melambangkan norma adat dan keyakinan yang dijunjung tinggi, terutama soal makanan dan penghormatan terhadap tradisi. Pilihan untuk menolak hidangan tertentu mencerminkan kedalaman nilai budaya yang ada.
Secara keseluruhan, Tenggang-Tenggang Lopi bukan hanya lagu pengantar berlayar, tapi juga media pelestarian nilai-nilai leluhur Mandar.
Melalui lagu ini, generasi muda diajak memahami pentingnya menjaga tradisi dan kearifan lokal. Lagu ini menjadi jembatan antara sejarah dan kehidupan modern masyarakat Mandar.
Pembaca yang ingin mengetahui informasi lainnya seputar Lirik Lagu dapat mengunjungi tautan di bawah ini.
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Satrio Dwi Haryono
Masuk tirto.id







































