tirto.id - Lagu berjudul "Pinang Sendawar" merupakan salah satu lagu daerah di Indonesia yang berasal dari daerah Kalimantan Utara.
Dilansir dari laman Antara, lagu ini merupakan lagu yang digubah dalam Bahasa Bulungan dan awalnya merupakan syair berbahasa Kayan dan Melayu ciptaan Datu Perdana untuk tarian Belundi atau tari Pinang Sendawar. Tarian tersebut hampir punah di Kalimantan Utara.
Menurut laman Universitas Amir Hamzah, Pinang Sendawar merupakan salah satu kerajaan yang terbentang di Dataran Tinggi Tunjung.
Berikut ini adalah lirik lagu "Pinang Sendawar" dari Kalimantan Utara
Lirik Lagu "Pinang Sendawar" dari Kalimantan Utara
Inindang… Inindang…
Inindang… Inindang…
Inindang… Inindang…
Inindang… Inindang…
I yadu yaki bebilin yadu yaki
I yadu yaki bebilin yadu yaki
Bebilin yadu yaki
Bebilin yadu yaki
Suboi no labu bedilit
Suboi no labu bedilit
Panembayuk de no fikir
Panembayuk de no fikir
Impeng de lunas insuai
Impeng de lunas insuai
I yadu yaki bebilin yadu yaki
I yadu yaki bebilin yadu yaki
Manongku te ganak kandis
Manongku te ganak kandis
Layau pegadan ku gino
Layau pegadan ku gino
Tembelayan awoi lumot
Tembelayan awoi lumot
Batang tembaloi ku gino
Batang Tembaloi ku gino
I yadu yaki bebilin yadu yaki
I yadu yaki bebilin yadu yaki
Sapu tangan jingga-jingga
Sapu tangan jingga-jingga
Mapit Kegulu injakin
Mapit kegulu injakin
Buwoi nio kati intamu
Buwoi nio kati intamu
Betapap maya bedindang
Betapap mata bedindang
I yadu taki bebilin yadu yaki…
I yadu taki bebilin yadu yaki…
Menurut Banoe (2011), Lagu daerah di Indonesia yakni lagu dari daerah tertentu atau wilayah budaya tertentu, lazimnya dinyatakan dalam syair atau lirik bahasa wilayah (daerah) tersebut baik lagu rakyat maupun lagu-lagu ciptaan baru.
Sementara menurut Ali (2010) lagu daerah memiliki beberapa ciri khas, antara lain,
1. Menceritakan tentang keadaan lingkungan ataupun budaya masyarakat setempat yang sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.
2. Bersifat sederhana sehingga untuk mempelajari lagu daerah tidak membutuhkan pengetahuan musik yang cukup mendalam seperti membaca dan menulis not balok.
3. Jarang diketahui pengarangnya.
4. Mengandung nilai-nilai kehidupan, unsur-unsur kebersamaan sosial, serta keserasian dengan lingkungan hidup sekitar.
5. Sulit dinyanyikan oleh seseorang yang berasal dari daerah lain, karena kurangnya penguasaan dialek atau bahasa setempat sehingga penghayatannya kurang maksimal.
6. Mengandung nilai-nilai kehidupan yang unik dan khas.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari