Menuju konten utama

Link Nonton Film G30S Tahun 2025 dan Alur Ceritanya

Film G30S/PKI menyuguhkan cerita yang diadaptasi dari sejarah Gerakan 30 September 1965. Berikut alur cerita, daftar pemeran tokoh, dan link streaming-nya.

Link Nonton Film G30S Tahun 2025 dan Alur Ceritanya
Sampul Film G30S/PKI. FOTO/Istimewa

tirto.id - Film G30S/PKI memiliki judul asli Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI. Simak alur cerita film dokumenter G30S dan link streaming-nya di dalam artikel ini.

Salah satu versi menyebutkan bahwa dalang di balik peristiwa Gerakan 30 September (G30S) adalah Partai Komunis Indonesia (PKI). Sejumlah 60 anggota Resimen Cakrabirawa di bawah pimpinan Letkol Inf Untung Syamsuri bertugas sebagai eksekutor.

Pembuatan film G30S/PKI berada di bawah arahan sutradara Arifin C. Noer dan tayang perdana pada 1984 silam. Selain menjadi sutradara, ia juga bertugas menulis skenario film bersama Nugroho Notosusanto.

Pemerintahan Orde Baru mewajibkan pemutaran film ini pada 30 September setiap tahunnya. Setelah rezim Soeharto runtuh pada peristiwa Reformasi 1998, pemutaran perlahan dihentikan.

Alur Cerita Film G30S PKI

Durasi film G30S PKI sekitar 226 menit. Sinopsis alur ceritanya merupakan bentuk adaptasi dari sejarah pergerakan tanggal 30 September 1965 silam.

Gambar adegan pertama menunjukkan sekelompok orang yang disinyalir merupakan anggota PKI. Kemudian, tampak tampilan buku soal D.N. Aidit serta lambang palu arit sebagai simbol PKI.

Sekelompok orang itu membekali diri dengan senjata tajam, baik golok, palu, dan celurit. Film memperlihatkan penyerangan terhadap orang-orang yang sedang beribadah salat subuh jamaah di masjid.

Penyerangan dan penganiayaan itu terjadi pada 13 Januari 1965 di Desa Kanigoro, tidak jauh dari Kota Kediri. Ribuan anggota PKI menyerang masjid sekaligus lokasi pusat pelajar Islam Indonesia.

Tujuan utama penyerangan PKI adalah para Kyai dan guru-guru di tempat tersebut. Bukan hanya itu, bahkan film ini memperlihatkan adegan menginjak-injak kitab suci Al-Qur'an.

Film G30S/PKI mengarahkan bahwa pihak dalang di balik rencana penyerangan itu adalah kelompok PKI. Mereka diduga tidak pernah sepaham dan sejalan dengan TNI Angkatan Darat.

Aksi-aksi penyerangan ini juga muncul di wilayah lain, seperti Boyolali, Klaten, Madiun, Sumatera Utara, dan sebagainya. Buntutnya, "Gerakan 30 September" menjadi aksi puncak penyerangan.

Mereka berencana untuk menculik tujuh jenderal (yang dikatakan sebagai anggota Dewan Jenderal), merebut kota, dan mengamankan Soekarno. Kala itu, Presiden RI sedang dalam sakit keras sejak Agustus 1965.

Tim dokter yang merawat sempat menyampaikan keadaan Soekarno kepada D.N. Aidit, Ketua Umum PKI. Ia merasa bahwa apabila keadaan Bung Karno terus memburuk, kekosongan kekuasaan tertinggi Indonesia dapat terjadi.

Hal itu akan membahayakan keberadaan PKI, terlebih jika Angkatan Darat yang mengambil alih tampuk kepemimpinan. Oleh karena itu, hubungan PKI dengan Angkatan Darat tidaklah baik-baik saja.

Kedua belah pihak mengalami perselisihan yang serius. Situasi ini semakin memanas ketika Angkatan Darat menolak usulan pembentukan Angkatan Kelima dan Ganyang Malaysia.

D.N. Aidit selaku pimpinan PKI pun melakukan pertemuan dengan Syam, Nyono, Pono, Nyoto, dan anggota lainnya. Mereka berusaha merencanakan strategi, menyusun kekuatan, membuat isu Dewan Jenderal, dan mempersiapkan KUP.

PKI juga menentukan cara agar gerakan perebutan dapat memberikan kesan bahwa pergerakan dilakukan internal Angkatan Darat. Mereka pun menyepakati bahwa pemberontakan sebaiknya dilakukan mendekati waktu persiapan HUT AD, yaitu pada 5 Oktober 1965.

Mereka menyetujui pengadaan aksi pada 30 September 1965. Sementara, pada dini hari 1 Oktober 1965, Kolonel Untung membawa Resimen Cakrabirawa untuk menculik dan membunuh para petinggi AD.

Dalam pemberontakan tersebut, enam perwira tinggi dan seorang perwira pertama tewas. Mereka meliputi Letjen. Ahmad Yani (Men/Pangad), Mayjen. R. Soeprapto (Deputi II Men/Pangad), Mayjen. Harjono Mas Tirtodarmo (Deputi III Men/Pangad), Mayjen. S.Parman (Asisten I Men/Pangad), Brigjen. D.I. Panjaitan (Asisten VI Men/Pangad), Brigjen. Soetojo Siswomihardjo (Inspektur Kehakiman AD), serta atase militer Pierre Tendean.

Jenderal AH Nasution sendiri yang jadi salah satu target penculikan berhasil melarikan diri dengan cara melompati tembok tinggi. Akan tetapi, salah satu putrinya yang memiliki nama Ade Irma Suryani (5 tahun) tewas saat itu.

Mereka mengalami nasib nahas karena diculik, disiksa, dan ditewaskan. Tubuh para pahlawan revolusi tersebut dibawa dan dilempar ke sumur di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Film G30S/PKI juga menunjukkan kemelut stabilitas nasional yang kacau. Mayor Jenderal Soeharto, saat itu menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), muncul sebagai pihak yang menumpas gerakan.

Beliau mengantongi Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dari Presiden Sukarno untuk membubarkan dan melarang PKI. Ia menerapkan peraturan tersebut di berbagai daerah hingga nasional.

Daftar Pemeran Film G30S PKI

Pemeran film G30S/PKI mencakup sejumlah artis asal tanah air seperti Amoroso Katamsi, Umar Kayam, Syu'bah Asa, Bram Adrianto, Rudy Sukma, Keke Tumbuan, Kien Slamet, dan masih banyak lagi.

Berikut ini daftar pemeran di Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI.

  • Amoroso Katamsi sebagai Mayjen Soeharto
  • Syu'bah Asa sebagai D.N. Aidit
  • Umar Kayam sebagai Presiden Sukarno
  • Bram Adrianto sebagai Letkol Untung
  • Keke Tumbuan sebagai Ade Irma Suryani
  • Rudy Sukma sebagai Abdul Haris Nasution
  • Ade Irawan sebagai Johana Sunarti (istri AH Nasution)
  • Wawan Wanisar sebagai Lettu. Pierre Tendean
  • Kies Slamet sebagai Brigjen. Soepardjo
  • Didi Sadikin sebagai Kolonel Sarwo Edi Wibowo
  • Charlie Sahetapy sebagai Lettu Doel Arif

Link Nonton Film G30S PKI

Mendekati momen peringatan peristiwa Gerakan 30 September, masyarakat Indonesia bisa menyaksikan film G30S/PKI bersama keluarga maupun teman. Streaming film G30S PKI dapat dilakukan melalui layanan Vidio dan YouTube.

Pecinta film sejarah perlu mempersiapkan diri terlebih dahulu, mengingat tayangan menampilkan kekerasan tanpa sensor. Berikut tautan yang bisa pembaca akses untuk nonton film G30S PKI.

Tirto telah merangkum berbagai cerita berdasarkan sejarah G30S/PKI untuk menambah pengetahuan. Pastikan untuk terus pantau informasi terbaru seputar G30 S 1965 di tautan berikut.

Kumpulan Informasi Terbaru G30S

Baca juga artikel terkait G30S atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yuda Prinada