Menuju konten utama

Kronologi Penusukan Santri di Prawirotaman Jogja dan Motifnya

Simak fakta-fakta penusukan santri di Prawirotaman, Yogyakarta. Penusukan ini terjadi saat peringatan Hari Santri.

Kronologi Penusukan Santri di Prawirotaman Jogja dan Motifnya
Ilustrasi pembunuhan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Dua santri Pondok Pesantren Al Fatimiyah Krapyak mengalami penganiayaan sekaligus penusukan di daerah Prawirotaman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, DIY pada Rabu (23/10/2024) malam. Sejumlah pelaku kini sudah ditangkap polisi.

Nama santri yang mengalami penganiayaan adalah Shafiq Faskhan (20) dan Muhammad Aufal Maromi (23). Mereka memberikan keterangan mengenai aktivitas santai setelah makan sate, namun malah jadi korban salah sasaran.

Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) meminta Kapolri untuk melakukan tindakan cepat atas kelakuan kriminal ini. Menurutnya, berbagai bentuk penganiayaan apapun tak bisa dibenarkan.

“Saya minta Pak Kapolri segera bertindak. Penganiayaan apapun dalihnya enggak bisa dibenarkan. Tolong diusut, Pak,” ujar Cak Imin dari keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (25/10/2024), dikutip dari Antaranews.

Adapun Kepolisian sudah berhasil meringkus dua tersangka pada Jumat, 25 Oktober lalu. Penyelidikan terhadap pelaku-pelaku lain masih terus dijalankan, sehingga terdata sekarang ada lima tersangka yang ditangkap.

Kronologi Penusukan Santri di Prawirotaman Yogyakarta

Latar belakang penusukan santri di Prawirotaman Yogyakarta ditelisik dari aktivitas para tersangka sebelum melakukan aksi penganiayaan tersebut. Kemudian berlanjut sampai kejadian penusukan dan kondisi korbannya.

Rombongan Remaja Mabuk

Situasi bermula dari perkumpulan remaja yang mengonsumsi minuman keras di kafe sisi timur Jalan Parangtritis, Brontokusuman. Berjumlah sekitar 25 orang, di antaranya ada yang datang menghampiri tempat jualan sate.

Aufal sebagai salah satu korban sempat menyampaikan keterangan bahwa para pemuda yang menyambanginya datang dalam kondisi mabuk. Pernyataan ini muncul lantaran tersangka berbicara tidak jelas.

Para korban merasa tidak memunyai kesalahan terhadap para pelaku klitih, begitu pula dengan identitasnya. Mereka pun tidak sempat melarikan diri dan mengalami penganiayaan di lokasi kejadian, pada Rabu (23/10/2024).

Penusukan Santri yang Makan Sate di Prawirotaman

Penganiayaan hingga penusukan yang terjadi kepada santri terjadi ketika dua orang tersebut sedang bersantai setelah makan sate ayam. Disebutkan sebelumnya bahwa beberapa pemuda mabuk datang ke lokasi serupa.

Tersangka dengan jumlah lebih dari lima orang langsung menyerang Aufal dan Shafiq. Kronologi dimulai dengan lemparan botol-botol miras di jalan yang menyebabkan kedua santri kaget.

Mereka pun dituduh sebagai “ini pelakunya” oleh para tersangka yang sedang mabuk. Kondisi yang tidak siap dan tidak merasa punya kesalahan apapun membuat Shafiq dan Aufal berdiam diri.

Lantas mereka mendapatkan serangan dari berbagai barang, baik itu balok, kursi, hingga senjata tajam. Mengutip NU Online, Aufal menerangkan bahwa ia berupaya untuk melakukan perlindungan terhadap organ kepalanya.

Adapun Shafiq mengalami kondisi yang lebih parah lantaran mendapatkan tusukan di badan sebelah kiri. Situasi yang terjadi tiba-tiba ini tidak disadari olehnya, bahkan baru dirasakan ada luka ketika darah mengalir dari bagian perutnya.

Korban Dibawa ke Rumah Sakit

Setelah mengalami penganiayaan, korban langsung dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil polisi. Fasilitas kesehatan yang dipilih untuk menangani korban penganiayaan tersebut adalah Rumah Sakit Pratama.

Menurut ujaran Shafiq, ia baru menjalani operasi 10 jahitan satu hari setelah ditusuk. Tidak ada organ vital apapun di dalam tubuh bagian kirinya yang terdampak oleh penusukan pisau terkait.

Dua pelaku yang bikin rawan kondisi Jogja ini berhasil ditangkap pada Jumat (25/10/2024) siang hari. Adapun total tersangka yang sekarang ditahan berjumlah lima orang, bisa bertambah mengikuti hasil penyelidikan lanjut.

Baca juga artikel terkait PENUSUKAN atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dipna Videlia Putsanra