Menuju konten utama

Konsumsi Rumah Tangga Turun karena Libur Panjang Berkurang

Kata Amalia, dengan adanya libur panjang, rumah tangga bakal mengeluarkan uang lebih banyak. Beberapa di antaranya, untuk belanja maupun bepergian.

Konsumsi Rumah Tangga Turun karena Libur Panjang Berkurang
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Maret 2025, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD4,33 miliar atau naik sebesar USD1,23 secara bulanan (month to month/mom). Angka itu lebih tinggi dibandingkan Februari 2025, sebesar USD3,12 miliar. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Senin (21/4/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar, menyanggah penurunan konsumsi rumah tangga merupakan imbas daya beli masyarakat yang menurun.

Menurut Amalia, penyebab pergeseran nilai konsumsi rumah tangga salah satunya adalah kegiatan-kegiatan besar Tanah Air. Misalnya, libur panjang saat hari raya keagamaan.

"Memang di kuartal III ini kalau event-event besarnya seperti libur keagamaan yang panjang kan tidak sepanjang di kuartal ke-II," sebut dia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).

Kata Amalia, dengan adanya libur panjang, rumah tangga bakal mengeluarkan uang lebih banyak. Beberapa di antaranya, yakni untuk belanja kebutuhan maupun bepergian.

Di satu sisi, ia mengatakan, terdapat poin lain dalam pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 yang naik meski konsumsi rumah tangga menurun, Misalnya, angka ekspor, pengeluaran konsumsi pemerintah, serta investasi.

"Libur lebaran, Idul Adha-Idul Fitri yang panjang itu kan membuat orang banyak spending dan juga banyak traveling," tuturnya.

"Yang masih cukup kuat adalah tumbuhnya ekspor di atas sembilan persen sama investasi masih tumbuh di atas lima persen dan juga pengeluaran konsumsi pemerintah cukup solid," sambung Amalia.

Diberitakan sebelumnya, BPS mencatat, pada kuartal III 2025 konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,89 persen secara tahunan (year on year/yoy), melambat dibandingkan periode kuartal III 2024 yang masih tumbuh sebesar 4,91 persen.

Meski begitu, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di kuartal III 2025 tumbuh di angka 5,04 persen.

“Konsumsi rumah tangga tumbuh didorong oleh transportasi dan komunikasi sebesar 6,41 persen, yang tercermin dari peningkatan mobilitas penduduk, indeks penjualan bahan bakar kendaraan, serta peningkatan jumlah angkutan rel dan angkutan laut,” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, M Edy Mahmud, dalam rilis BPS, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu.

Baca juga artikel terkait KONSUMSI RUMAH TANGGA atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Insider
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Dwi Aditya Putra